Bila ada kemauan disitulah ada jalan, demikian pepatah berkata.
Orang yang optimis,
Cenderung selalu berprasangka baik kepada Alloh ( husnudzon billah ).Berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Alloh.
حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ رَاشِدٍ يُحَدِّثُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا طِيَرَةَ وَخَيْرُهَا الْفَأْلُ قِيلَ وَمَا الْفَأْلُ قَالَ الْكَلِمَةُ الصَّالِحَةُ يَسْمَعُهَا أَحَدُكُمْ
Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir], dia berkata; [bapakku] telah menceritakan kepada kami, ia berkata; aku mendengar [An Nu'man bin Rasyid] menceritakan dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Abu Hurairah], dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak ada rasa thiyarah, dan yang lebih baik dari itu adalah rasa optimis; "
maka ditanyakanlah kepada beliau; "Apa yang dimaksud dengan rasa optimis?"
beliau bersabda: "Yaitu kalimat baik yang sering didengar oleh salah seorang dari kalian." Musnad Ahmad hadits nomor 10371
Optimis berupa KALIMAT / UCAPAN BAIK yang terus menerus di lafadz kan niscaya menjadi sebuah doa.
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَبْلَ مَوْتِهِ بِثَلَاثٍ قَالَ لَا يَمُوتُ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus], Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiga hari sebelum meninggal bersabda: "Janganlah salah seorang diantara kalian meninggal kecuali ia berprasangka baik kepada Allah." Sunan Abu Daud hadits nomor 2706
Alloh bersama persangkaan hamba Nya
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي
Telah
menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah mengabarkan kepada kami
[Syu'aib] telah menceritakan kepada kami [Abuz Zinad] dari [Al A'raj]
dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Allah berfirman: 'Aku selalu tergantung prasangka hamba-Ku terhadap-Ku." Shahih Bukhari hadits nomor 6229
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي الْأَسْوَدِ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ سَمِعْتُ
أَبِي حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَبْدِ الْغَافِرِ عَنْ
أَبِي سَعِيدٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ ذَكَرَ رَجُلًا
فِيمَنْ سَلَفَ أَوْ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ قَالَ كَلِمَةً يَعْنِي
أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالًا وَوَلَدًا فَلَمَّا حَضَرَتْ الْوَفَاةُ قَالَ
لِبَنِيهِ أَيَّ أَبٍ كُنْتُ لَكُمْ قَالُوا خَيْرَ أَبٍ قَالَ فَإِنَّهُ
لَمْ يَبْتَئِرْ أَوْ لَمْ يَبْتَئِزْ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرًا وَإِنْ
يَقْدِرْ اللَّهُ عَلَيْهِ يُعَذِّبْهُ فَانْظُرُوا إِذَا مُتُّ
فَأَحْرِقُونِي حَتَّى إِذَا صِرْتُ فَحْمًا فَاسْحَقُونِي أَوْ قَالَ
اَلْإِسْكَنْدَرِيَّة فَإِذَا كَانَ يَوْمُ رِيحٍ عَاصِفٍ فَأَذْرُونِي
فِيهَا فَقَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَخَذَ مَوَاثِيقَهُمْ عَلَى ذَلِكَ وَرَبِّي فَفَعَلُوا ثُمَّ
أَذْرَوْهُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُنْ فَإِذَا
هُوَ رَجُلٌ قَائِمٌ قَالَ اللَّهُ أَيْ عَبْدِي مَا حَمَلَكَ عَلَى أَنْ
فَعَلْتَ مَا فَعَلْتَ قَالَ مَخَافَتُكَ أَوْ فَرَقٌ مِنْكَ قَالَ فَمَا
تَلَافَاهُ أَنْ رَحِمَهُ عِنْدَهَا وَقَالَ مَرَّةً أُخْرَى فَمَا
تَلَافَاهُ غَيْرُهَا
فَحَدَّثْتُ بِهِ أَبَا عُثْمَانَ فَقَالَ سَمِعْتُ هَذَا مِنْ سَلْمَانَ
غَيْرَ أَنَّهُ زَادَ فِيهِ أَذْرُونِي فِي الْبَحْرِ أَوْ كَمَا حَدَّثَ
حَدَّثَنَا مُوسَى حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ وَقَالَ لَمْ يَبْتَئِرْ وَقَالَ
خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ وَقَالَ لَمْ يَبْتَئِزْ فَسَّرَهُ
قَتَادَةُ لَمْ يَدَّخِرْ
Telah
menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Abu Al Aswad] telah
menceritakan kepada kami [Mu'tamir] aku mendengar [Ayahku] telah
menceritakan kepada kami [Qatadah] dari ['Uqbah bin Abdul Ghafir] dari
[Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menceritakan
tentang seseorang pada masa lampau atau orang sebelum kalian -nabi
meneruskan bicaranya-.
Orang itu Allah beri harta dan anak, maka dikala
ia wafat, ia berkata kepada anak-anaknya, 'Hai anak-anakku, bagaimana
keadaanku selaku ayah bagi kalian? '
Anak-anaknya menjawab, 'Engkau
adalah sebaik-baik ayah.'
Abu Said berkata, 'Orang tadi merasa bukan
orang baik (orang shalih di sisi Allah), sehingga ia punya prasangka
jika Allah mentakdirkan, pasti Dia menyiksanya.
Orang tadi meneruskan
bicara, 'Kalaulah aku mati nanti, maka bakarlah aku hingga menjadi
arang, lalu tumbuklah aku -sedang Iskandaria berkata dengan redaksi
'Jika angin berhembus kencang'-, maka taburkanlah abuku dalam angin
itu.'
Lantas Allah Azza wa Jalla berfirman: 'Jadilah engkau', tiba-tiba
orang itu kembali utuh seperti sedia kala. Maka Allah bertanya: 'Hai
hamba-Ku, apa yang mendorongmu berbuat seperti yang kau lakukan? '
Si
hamba tadi menjawab, 'Yang demikian karena aku betul-betul takut
terhadap-Mu, atau gelisah dari-Mu.' Sehingga Allah tidak menyayangi
orang itu selain karena ketakutan orang itu kepada-Nya."
Pada kali lain
Rasulullah bersabda: "Tidak ada dorongan bagi orang itu berbuat yang
demikian selain karena ketakutannya."
Maka hadis ini kuceritakan kepada
[Abu Utsman], lantas ia berkata, 'Aku mendengar hadis ini dari [Salman],
hanya ia menambahi redaksi :
'Tolong taburkanlah abuku di lautan atau
sebagaimana yang ia ceritakan.' Telah menceritakan kepada kami [Musa]
telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dan berkata dengan redaksi,
'tidak mengharapkan kebaikan'. Sedang [Khalifah] berkata, 'telah
menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dengan redaksi 'lam yabta'iz', yang
ditafsirkan oleh [Qatadah] dengan makna l'am yaddakhir', tidak
menyimpan'."
Shahih Bukhari : 6954
حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَا
حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ
سُبْحَانَهُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ
يَذْكُرُنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ
ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ
اقْتَرَبَ إِلَيَّ شِبْرًا اقْتَرَبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ أَتَانِي
يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
Telah
menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin
Muhammad] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu
Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah
Subahanahu berfirman: "Aku seperti prasangka
hamba-Ku, dan Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku.
Jika ia
mengingat-Ku di dalam dirinya, niscaya Aku akan mengingatnya di dalam
Diri-Ku.
Dan jika ia mengingat-Ku di suatu kelompok, maka Aku akan
mengingatnya dalam suatu kelompok yang lebih mulia dari mereka.
Jika ia
mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, niscaya Aku akan mendekatkan Diri
kepadanya satu hasta.
Dan jika ia datang kepada-Ku sambil berjalan,
niscaya Aku datang kepadanya dengan berlari kecil."
Sunan Ibnu Majah : 3812