DEMAK - Lembaga Dakwan Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Demak menggelar pelatihan digital marketing yang melibatkan sejumlah pemuda lintas agama, Sabtu-Minggu, 2 hingga 3 Oktober 2021.
Kegiatan yang berlangsung di RM Kalijaga Demak tersebut sebagai bagian dari peran LDII dalam mendukung pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19 guna memperkuat ketahanan bangsa.
"Salah satu bentuk ketahanan bangsa adalah penguatan bidang ekonomi. Sehingga, perlu didorong dan dipacu gara tumbuh, berkembang serta mampu bersaing di pasar global," kata Ketua DPD LDII Kabupaten Demak Kurniawan Ariefendi, di sela acara pelatihan Digital Marketing yang dikemas melalui Wahana Silaturahim Digital (Wali Digital).
Kegiatan yang menggandeng Kantor Kesbangpol Linmas dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Demak tersebut sekaligus sebagai ajang silaturahim generasi muda antarumat beragama. Kegiatan itu juga dalam rangka meningkatkan ketahanan kebangsaan dan bela negara, dengan membangun pondasi net working dalam mengembangkan potensi Kabupaten Demak yang berbasis digitalisasi.
Menurutnya, pelaksanaan kegiatan digelar pada waktu yang tepat karena bersamaan dengan momentum Hari Kesaktian Pancasila 2021 yang bertema "Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila".
Salah satu upaya membentuk ketangguhan di tingkat daerah adalah melalui penguatan jejaring ekonomi. Untuk itu, DPD LDII Kabupaten Demak menginisiasi terbentuknya agen net working pemasaran program dan produk unggulan perdesaan oleh remaja dan pemuda potensial lintas agama.
Dijelaskan lebih lanjut, Wali Digital merupakan program pembangunan LDII untuk bangsa, utamanya dalam bidang wawasan kebangsaan, ekonomi dan teknologi digital.
Dalam kegiatan ini, materi pelatihan digital marketing disampaikan nara sumber dari Polines Semarang, adapun wawasan kebangsaan, nasionalisme, peran pemuda dalam toleransi beragama yang masing-masing disampaikan nara sumber dari Kodim 0716/Demak, Polres dan FKUB.
Selain nilai kesejarahan yang melekat dengan sebutan Kota Wali yang menjadi daya tarik wisatawan, juga potensi ekonomi mulai darin UMKM, pertanian, kelautan dan perikanan.
Setelah pelatihan diharapkan dapat melahirkan dan memotivasi generasi muda untuk turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi terutama pada sektor yang terdampak pandemi Covid-19.***