Sunan Kalijaga adalah salah satu dari sembilan wali (walisongo) yang masyhur. Dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan rakyat kala itu. Melalui seni, terutama adat jawa, ia menjadikannya sebagai media dakwah untuk menyiarkan Islam di tanah Jawa, diantaranya pewayangan dan tembang Jawa.
Bergelar Sira Ingkang Sinuwun Kanjeng Sunan Kalijaga Waliyullah Tanah Jawi Langgeng ing Bawana, Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said adalah putra dari seorang adipati di Tuban bernama Raden Ahmad Sahuri dan Dewi Nawangarum. Memiliki beberapa julukan yang terkenal sebagai berandal Lokajaya.
Hidup sebagai putra ningrat tidak membuat berpangku tangan. Ia sangat memperhatikan wong cilik yang hidup serba kekurangan, sementara mereka yang kaya hidup berfoya-foya. Panggilan jiwa untuk menolong rakyat membuatnya seorang perampok yang selalu mengambil hasil bumi di gudang penyimpanan Hasil Bumi di kerajaannya, merampok orang-orang yang kaya. Hasil curiannya, dan rampokanya itu akan ia bagikan kepada orang-orang yang miskin. Hingga suatu saat ia bertemu dengan Sunan Bonang, insyaf hingga menjadi berguru padanya.
Ibarar gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Hingga saat ini nama Sunan Kalijaga sangat melekat, terutama masyarakat tanah Jawa. Warisan budaya berupa tembang dolanan berjudul sluku - sluku bathok. Banyak makna tersirat dalam tembang tersebut yang dimaknai oleh para penikmat lagu sebagai penggugah jiwa.
Sluku-Sluku Bathok Bathoke Ela Elo
Si Rama Menyang Solo
Oleh-Olehe Payung Mutho
Mak Jenthit Lolo Lo Bah
Uwong Mati Ora Obah
Yen Obah Medeni Bocah
Yen Urip Goleko Duwit
Sluku-Sluku Bathok
Artinya: Hidup Tidak Boleh Dihabiskan Hanya Untuk Bekerja,
Waktunya Istirahat Ya Istirahat, Untuk Menjaga Jiwa Dan Raga Agar Selalu Dalam Kondisi Yang Seimbang,
Bathok Atau Kepala Kita Perlu Beristirahat Untuk Memaksimalkan Kemampuanya.
Bathoke Ela Elo
Artinya: Dengan Berdzikir (ela elo= Laa ilaaha ilalloh) Mengingat Allah,
Syaraf Neuron Di Otak Akan Mengendur, Ingatlah Allah, Dengan Mengingat-Nya Hati Menjadi Tentram.
Si Rama Menyang Solo
Artinya:
Siram (Mandilah, Bersucilah)
Menyang (Menuju) Solo (Sholat) Lalu Bersuci Dan Dirikan Sholat.
Oleh-Olehe Payung Mutho
Artinya: Maka Kita Akan Mendapatkan Perlindungan (Payung) Dari Allah, Tuhan Kita,
Mak Jenthit Lolo lo Bah
Artinya: Kematian itu Datangnya Tiba-Tiba,
Tak Ada Yang Tahu,
Tak Dapat Diprediksi Dan
Tak Juga Dikira-Kira,
Tak Bisa Dimajukan Dan
Tak Bisa Pula dimundurkan,
Uwong Mati Ora Obah
Artinya: Saat Kematian Datang,
Semua Sudah Terlambat,..
Kesempatan Beramal Hilang.
Yen Obah Medeni Bocah
Artinya: Banyak Jiwa Yang Rindu Untuk Kembali Pada Allah Ingin Minta Dihidupkan,
Tapi Allah Tak Mengijinkan, Jika Mayat Hidup Lagi Maka Bentuknya Pasti Menakutkan Dan Mudhorotnya Lebih Besar.
Yen Urip Goleko Dhuwit
Artinya: Kesempatan Beramal Untuk Beramal Hanya ada Di Saat Sekarang
(Selagi Mampu Dan Ada Waktu)
Bukan Dinanti (Ketidak Mampuan Dan Hilangnya Kesempatan)
Tempat Beramal Hanya Disini (Dunia)
Bukan Disana (Akherat)
Disana Bukan Tempat Beramal (Bercocok Tanam) Tapi Tempat Berhasil (Panen Raya)