PALANGKARAYA (3/10). Program dakwah harus dilakukan dengan perilaku Budi Luhur / Akhlaq Al Karimah, (be the best citizen). Berbudi luhur dalam bersikap dan bertindak terhadap diri, lingkungann maupun dalam masyarakat luas dan dalam berbangsa berusaha menjadi warganegara terbaik.
“ Sebagai Organisasi Masyarakat Keagamaan bertaraf nasional yang mewadahi Dakwah Quran Hadits hingga ke seluruh Indonesia, LDII perlu dikenal secara proporsional sebagai lembaga dakwah yang representatif dan sepadan, menangkal misinformasi dan mencegah miskomunikasi yang dapat meninggalkan citra buruk dan tidak produktif serta turut serta berperan aktif dalam membangun negeri,” kata H.M. Nur Prayudi, S.E., Ketua DPW LDII Provinsi Kalimantan Tengah, saat memberikan mukadimah dalam webinar Training of Trainer peningkatan sinergi, kolaborasi dan forum pemberdayaan ekonomi yang diselenggarakan DPW LDII Provinsi Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Biro Ekonomi Pemberdayaan Masyarakat DPP LDII, Minggu (3/10).
Dibuka
oleh sekretaris umum DPP LDII, H. Dody Taufiq Wijaya, Ak., M.Com., CA dilaksanakan
secara daring yang diikuti oleh peserta dari DPD Kabupaten/Kota se- Kalimantan
Tengah dan menghadirkan Dr. H. Ardhito Bhinadi, S.E., M.Si sebagai pemateri.
Sebelum membuka secara resmi acara webinar, H. Dody Taufiq memberikan pengarahan dan wawasan kepada peserta terkait pemberdayaan
ekonomi, meliputi topik bahasan penguatan revitalisasi usaha
bersama, sector riil, produsen dan jasa, atau individu yang memproduksi
barang, pedagang, distributor, reseller. Dan juga pentingnya lembaga keuangan
untuk mensupport kegiatan usaha bersama, melalui koperasi Syariah atau Baitul
maal wa tamwil , serta topik – topik diskusi bagaimana usaha menghimpun atau
mensinergikan pengusaha – pengusaha warga LDII di Kalimantan Tengah.
“ Untuk membentuk ekosistem ekonomi berbasis syariah yang kuat efisien dan
barokah itu sangat mahal dan butuh waktu yang sangat panjang, seperti unicorn
atau decacorn. Sementara di LDII sudah mempunyai system berbasis ekonomi yang
disebut UB atau usaha bersama, tinggal dilakukan empowerment ”, kata Dody.
Pada sesi pembekalan, Dr. Ardhito Bhinadi, Ketua Biro EPM DPP LDII menyebutkan tiga komponen The Great Reset. Pertama,
mengarahkan pasar menuju hasil yang lebih adil, dalam hal ini pemerintah harus
meningkatkan koordinasi dalam penyesuain pajak, aturan, serta kebijakan fiscal.
Kedua, Memastikan investasi ditujukan untuk kemajuan bersama. Program
pembelanjaan skala besar yang diaksanakan oleh pemerintah akan jadi kunci. Ketiga,
sepenuhnya beralih ke revolusi industri keempat. Segalanya harus digita.
Setiap negara perlu membangun infrastruktur digital, baik untuk ekonomi ataupun
layanan publik.
Dalam membangun sinergi dan kolaborasi organisasi, Ardhito
mengajak seluruh jajaran pengurus organisasi DPW LDII Kalimantan Tengah agar
meningkatkan kompetensi SDM pelaku ekonomi dan keuangan syariah serta
pemgembangan pemasaran digital Syariah.
“ Ekonomi digital ini
sangat bagus buat kita, tapi juga memiliki kerapuhan . Orang bisa menjadi tidak
awas dan waspada terhadap bahaya ekonomi
dan traksasi digital ini. ”, pungkas Ardhito yang dikenal juga sebagai pakar ekonomi
Syariah.
Panitia Training of Trainer menyampaikan akan menggagas acara serupa atau materi lanjutan di event mendatang sebagai bagian dari pembinaan organisasi tingkat wilayah kepada daerah.