LDII NTT. DPW LDII Nusa Tenggara Timur menggelar Trainning of Trainer (ToT) untuk peningkatan kompetensi sinergi organisasi bagi pengurus DPD LDII se-NTT. Acara itu dilaksanakan secara daring dari Sekretariat DPW LDII NTT, di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang. Kegiatan itu, diikuti oleh DPD LDII Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kab. Belu, Kab Ende, Kab. Sumba Barat, Kab Alor, dan Kota Kupang, pada Minggu, (31/10).
Dalam sambutannya, Ketua DPW LDII NTT sekaligus Kepala Bidang Hak Asasi Manusia (HAM) NTT, Mustafa Beleng mengatakan, sebanyak enam kabupaten dari 22 kabupaten/kota se-NTT mengikuti ToT ini. Kegiatan ini sebagai upaya peningkatan kapasitas untuk sinergi dengan para pemangku kepentingan bagi keberhasilan organisasi dalam mengembangkan dirinya pada era globalisasi dan revolusi industri 4.0, sehingga saling mengenal (taaruf), saling memahami (tafahum), saling membantu (taawun) dan saling menjamin (takaful) demi kebelanjutan dalam berbangsa dan bernegara di NKRI.
“Tujuan ToT ini sebagai penyegaran tugas pokok dan fungsi utama berorganisasi, juga sebagai monitoring dan evaluasi organisasi dalam rangka perkembangan zaman dan tanggungjawab DPW LDII dalam memberikan edukasi untuk peneningakatan kapasitas, kompetensi sinergi organisasi dengan stakeholder sebagai sumbangsih LDII bagi pembangunan di Provinsi NTT dalam membangun SDM,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mustafa Beleng memberi materi tentang peningkatan sinergi dan kolaborasi LDII untuk membangun negeri. Sementara, Laode Ahmad Jaiz memberi materi tentang kelengkapan organisasi untuk membangun sinergi dengan pemangku kepentingan strategis.
Sedangkan, Wahyoe Winarto memaparkan mengenai dasar-dasar komunikasi interpersonal untuk meningkatkan kompetensi sinergi pengurus organisasi. Materi tentang membangun komunikasi efektif dengan pemangku kepentingan strategis best practies disampaikan oleh Maryadi. Serta materi terakhir agenda kerja DPD LDII se-NTT dan rencana tindaklanjut pelatihan ini oleh Sekretaris DPW LDII NTT, H. Rusni Hasan.