LDII PAPUA BARAT

 Lembaga Dakwah Islam Indonesia


LDII adalah

Lembaga Dakwah Islam Indonesia, merupakan organisasi kemasyarakatan yang resmi dan legal yang mengikuti ketentuan UU No. 8 tahun 1985 tentang Organisasi kemasyarakatan, serta pelaksanaannya meliputi PP No. 18 tahun 1986 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 tahun 1986.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Program kerja dan pengurus mulai dari tingkat Pusat sampai dengan tingkat Desa. LDII sudah tercatat di Badan Kesatuan Bangsa dan perlindungan Masyarakat (Bakesbang & Linmas) Departemen Dalam Negeri.

Berdirinya organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mulai didirikan pada tanggal 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Karyawan Islam (YAKARI).

Pada musyawaroh besar (MUBES) YAKARI tahun 1981, nama YAKARI diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI).

Pada musyawaroh besar (MUBES) LEMKARI tahun 1990, sesuai dengan arahan Jendral Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) waktu itu, nama LEMKARI yang sama dengan akronim Lembaga Karate-Do Indonesia, diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia.

Dari data-data tersebut bahwa Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah suatu organisasi yang betul-betul resmi dan legal diakui oleh pemerintah yang sah mengikuti peraturan pemerintah nomor. 18 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan.


MOTTO LDII

– ada tiga [3] motto, yaitu:

[1] “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung” – [ Q.S. Ali Imron, ayat: 104 ]

[2] “Katakanlah ini lah jalan (agama)-ku, dan orang–orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah dan aku tiada termasuk golongan orang yang musyrik” – [ Q.S. Yusuf, ayat:108 ];

[3] “Serulah (semua manusia) kepada jalannya Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik” – [ Q.S. An-Nahl, ayat 125 ].


VISI, MISI, STRATEGI

VISI LDII

Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Lembaga Dakwah Islam Indonesia mempunyai Visi sebagai berikut:

“Menjadi organisasi dakwah Islam yang profesional dan berwawasan luas, mampu membangun potensi insani dalam mewujudkan manusia Indonesia yang melaksanakan ibadah kepada Allah, menjalankan tugas sebagai hamba Allah untuk memakmurkan bumi dan membangun masyarakat madani yang kompetitif berbasis kejujuran, amanah, hemat, dan kerja keras, rukun, kompak, dan dapat bekerjasama yang baik”


MISI LDII

Sejalan dengan visi organisasi tersebut, maka misi Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah:

“Memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”


STRATEGI LDII

Untuk pencapaian MISI LDII tersebut akan dilakukan dengan strategi sebagai berikut:

[1] Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia dan meningkatkan kualitas sumberdaya pembangunan yang memiliki etos kerja produktif dan professional, yang memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan, dan berkemampuan manajemen;

[2] Memberdayakan dan menggerakkan potensi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan untuk beramal sholih melakukan pengabdian masyarakat di bidang sosial budaya, ekonomi dan politik;

[3] Menumbuhkembangkan kegiatan usaha dan kegiatan kewirausahaan dalam rangka pembenahan ekonomi umat sesuai tuntutan kebutuhan, baik pada sektor formal maupun informal melalui usaha bersama dan usaha koperasi, serta bentuk badan usaha lain;

[4] Mendorong pembangunan masyarakat madani [civil society] yang kompetitif, dengan tetap mengembangkan sikap persaudaraan [ukhuwwah] sesama umat manusia, komunitas muslim, serta bangsa dan negara, sikap kepekaan dan kesetiakawanan sosial, dan sikap terhadap peningkatan kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta membangun dan memperkuat karakter bangsa;

[5] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan

[6] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan


TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR

TUJUAN LDII

Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsinya, maka tujuan LDII adalah:

“Meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia sutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Allah Subhanahu Wa ta’ala.”


SASARAN LDII

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:

[1] Meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;
[2] Meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;
[3] Meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
[4] Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;
[5] Meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;
[6] Meningkatnya kerukunan beragama dan kesetia-kawanan sosial.


INDIKATOR LDII

Indikator dari masing-masing sasaran sebagai ukuran pencapaian antara lain:

[1] Indikator meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;
[2] Indikator meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;
[3] Indikator meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
[4] Indikator meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;
[5] Indikator meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;
[6] Indikator meningkatnya kerukunan beragama dan kesetiakawanan sosial.

Daftar Feed dan Kutipan
  • Rakorwil LDII Papua Barat Tegaskan Netralitas dalam Pilkada

    Rakorwil LDII Papua Barat Tegaskan Netralitas dalam Pilkada


    Manokwari (19/10). Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) LDII Papua Barat digelar pada Minggu (13/10) di Aula Al-Mubarok, Manokwari, secara hybrid. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPW LDII Papua Barat, Suroto, serta pengurus dan warga LDII di seluruh Papua Barat.

    Pada kesempatan itu, Suroto mengungkapkan Rakorwil tersebut digelar untuk menegaskan sikap netral aktif yang dipegang teguh LDII dalam menghadapi Pilkada serentak. Menurutnya, LDII sebagai organisasi tidak memihak calon kepala daerah manapun, namun mendorong warganya untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak.

    “Warga LDII harus netral aktif, ikut menyukseskan agenda nasional demi kelangsungan pembangunan. Pada 27 November nanti, setiap warga yang memiliki hak pilih wajib memberikan suaranya, tidak boleh golput. Ini adalah tanggung jawab sebagai warga negara,” tegasnya.

    Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan meskipun terdapat perbedaan pilihan, “Perbedaan suara harus dihormati, tetapi persatuan bangsa tetap harus dijaga,” imbuhnya.

    Suroto menambahkan kepada seluruh pengurus dan warga agar mengecek daftar pemilih tetap (DPT) masing-masing melalui situs https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk mengantisipasi bergesernya tempat pemilihan suara (TPS). “Selain itu warga diimbau supaya tetap menjaga Kamtibmas di lingkungannya masing-masing terutama menjelang hari H Pilkada,” lanjutnya.

    Untuk menjaga Kamtibmas, ia mengimbau pengurus LDII Papua Barat di tingkat PAC, PC, dan DPD untuk menjalin komunikasi dengan stakeholder setempat. “Situasi politik semakin hangat diharapkan tetap menjalin komunikasi dan koordinasi dengan aparat TNI dan Polri setempat serta tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk menciptakan pilkada yang aman dan damai,” ujar Suroto.

    Senada, Wakil Ketua LDII Papua Barat, Hendri Irnawan Saputra, dalam materinya menegaskan agar seluruh pengurus LDII menjaga kredibilitas organisasi dengan tidak terlibat politik praktis dan fokus pada memberikan literasi politik yang benar kepada masyarakat.

  • Muswilub Ditutup, Muchfiandi Pimpin LDII Sumbar

    Muswilub Ditutup, Muchfiandi Pimpin LDII Sumbar


    Padang (24/8). DPW LDII Sumatera Barat menggelar Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswilub) dengan tema “Mewujudkan SDM Profesional Religius Melalui Penerapan 29 Karakter Luhur Sebagai Kontribusi LDII Untuk Mewujudkan Sumatera Barat Madani”. Muswilub tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Ponpes Miftahul Huda, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Sabtu (24/8).

    Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dalam sambutannya mengapresiasi pengurus DPW LDII Sumbar yang telah berhasil melaksanakan Muswilub dalam tenggat waktu kurang dari satu bulan. “Muswilub merupakan sebuah proses yang biasa dilakukan sebuah organisasi. Secara organisatoris kekosongan tampuk jabatan Ketua DPW LDII Sumbar, Afrizal Yaman yang mundur dari jabatannya, menjadi dasar perlunya menyelenggarakan Muswilub ini,” ucap KH Chriswanto.

    Menurut KH Chriswanto, selain memilih ketua, Muswilub juga menjadi sarana harmonisasi dan kerja sama antarpengurus. Ia pun meminta DPW LDII Sumbar terus meningkatkan dan menjaga kualitas sumberdaya para pengurusnya.

    Muswilub Ditutup, Muchfiandi Pimpin LDII Sumbar

    "Saya melihat pengurus LDII Sumbar memiliki loyalitas dan semangat beramal sholeh yang tinggi. Pengurus ada yang datang harus menempuh jalur darat hampir 200 km dari luar kota Padang. Ini merupakan bukti semangat dalam mencapai visi misi organisasi, yang perlu dirawat dan dijaga oleh ketua terpilih ke depannya,” tutur KH Chriswanto.

    Rapat paripurna Muswilub LDII Sumbar menetapkan secara aklamasi Muchfiandi sebagai Ketua LDII Sumbar melanjutkan masa bakti 2022-2027 dan meneruskan program kerja kepengurusan yang sudah berjalan. Secara aklamasi 16 perwakilan DPD kota dan kabupaten se-Sumbar bersepakat memilih Muchfiandi yang sebelumnya menjabat Ketua Biro Pemuda, Kepanduan, Olahraga dan Seni Budaya DPW LDII Sumbar.

    Dalam sambutannya usai terpilih, Ketua DPW LDII Sumbar Muchfiandi mengatakan bahwa LDII Sumbar eksis hingga hari ini, berkat kerja keras semua elemen dalam tubuh organisasi, termasuk amal sholeh periode sebelumnya. “Amal sholeh ini belum selesai dan akan diteruskan dengan semangat fastabiqul khairat,” tambahnya.

    “Sungguh ini amanah yang besar dan harus saya jalankan bersama-sama semua pengurus DPW, DPD, PC dan PAC LDII se-Sumbar. Saya tidak akan mampu menjalankannya seorang diri. Kita harus bekerja sama dalam kerja tim yang kompak dengan arahan bimbingan dewan penasihat," ungkapnya.

    Muchfiandi bertekad dengan amanah yang diberikan oleh pengurus DPD LDII se-Sumatera Barat, menjadi landasan untuk mengaktifkan kembali biro-biro yang masih stagnan. “Saya berharap, pengurus periode 2022 – 2027 dapat meningkatkan karya, kontribusi, komunikasi dan pengabdian LDII ke seluruh pelosok Sumatera Barat selama sisa periode ke depan, panji-panji LDII harus terus berkibar membangun nagari dan negeri,” ujarnya.

    Pada upacara penutupan, Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso mengapresiasi kepada seluruh warga LDII di Sumatera Barat. Ia meyakini, apa yang telah diperlihatkan hari ini dalam Muswilub LDII Sumbar membuktikan keseriusan pengurus LDII untuk berkiprah dan beramal sholeh membawa nama LDII.

    “Saudara-saudara sekalian, apa yang saya saksikan hari ini merupakan sebuah jaminan, insya Allah kinerja pengurus LDII Sumbar ke depan akan jauh lebih baik lagi. LDII Sumbar perlu pula mencetak kader muda LDII untuk melanjutkan tongkat estafet kepengurusan pada masa mendatang. (Nisa/Lines)

    Baca juga

  • LDII Papua Ikuti Bimtek Hisab Rukyat Kemenag

    Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Papua Barat Luksen Jems Mayor mengatakan, penentuan hisab dan rukyat tidak hanya berkaitan dengan penentuan awal bulan Qomariah, seperti awal Ramadaan, Syawal, atau Zulhijjah, “Akan tetapi juga memiliki potensi untuk menimbulkan perbedaan yang perlu diperhatikan oleh semua pihak,” katanya.



    Manokwari (3/5). Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Bidang Haji dan Bimas Islam mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Hisab Rukyat di Billy Jaya Hotel, Manokwari, pada 29 April hingga 1 Mei 2024. Kegiatan tersebut dihadiri Ketua DPW LDII Papua Barat, Daya Siswanto.

    Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Papua Barat Luksen Jems Mayor mengatakan, penentuan hisab dan rukyat tidak hanya berkaitan dengan penentuan awal bulan Qomariah, seperti awal Ramadaan, Syawal, atau Zulhijjah, “Akan tetapi juga memiliki potensi untuk menimbulkan perbedaan yang perlu diperhatikan oleh semua pihak,” katanya.

    Lebih lanjut, Jems Mayor menjelaskan bahwa terdapat dua metode utama dalam penetapan awal bulan Qomariah, yaitu hisab dan rukyat, “Kami juga menyoroti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penghitungan, termasuk perbedaan waktu di Indonesia. Hal ini menjadi fokus untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perbedaan yang terjadi,” ujar Jems Mayor.

    Sementara itu, Anggota Bidang Kepakaran Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya menjelaskan pentingnya pemahaman ilmu falak dalam kehidupan beragama. Dia menyoroti bahwa dari lima rukun Islam, hanya melafalkan syahadat yang tidak bergantung pada ilmu falak, sementara salat, puasa, zakat, dan ibadah haji semuanya bergantung pada waktu-waktu yang telah ditentukan.

    Ketua DPW LDII Papua Barat, Daya Siswanto mengapresiasi langkah positif Kemenag Papua Barat dalam meningkatkan pemahaman terhadap ilmu falak dan keharmonisan umat beragama.

    “Dalam konteks keberagaman masyarakat Papua Barat, pemahaman yang baik tentang hisab dan rukyat sangatlah penting untuk menjaga kesepahaman dalam menentukan awal bulan Qomariah serta pelaksanaan ibadah-ibadah lainnya dalam Islam,” tuturnya.

    Daya juga menekankan bahwa pendekatan edukatif dan diskusi terbuka seperti yang dilakukan dalam kegiatan tersebut, yang menurutnya merupakan langkah yang tepat dalam menangani perbedaan pendapat yang mungkin timbul.

    Sementara itu Pengurus Biro Pendidikan Agama dan Dakwah DPW LDII Papua Barat, Ustaz Edi Susilo yang juga tim Rukyat Hilal LDII Papua Barat, menyatakan pihaknyamenyambut baik kegiatan Bimtek Hisab Rukyat tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Papua Barat.

    “Dengan adanya kerja sama antara Kementerian Agama RI dan Papua Barat dalam meningkatkan pemahaman akan hisab dan rukyat, diharapkan dapat tercipta kebersamaan dalam menegakkan ajaran agama, serta memperkokoh persatuan dan kebersamaan antar umat beragama di Papua Barat.

    LDII Papua Barat juga berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya yang bertujuan untuk menciptakan harmoni dan kedamaian di wilayah tersebut.

    Selain LDII, kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai unsur, termasuk KUA Distrik Manokwari Selatan, KUA Distrik Manokwari Barat, serta utusan dari ormas Islam seperti PW Nahdlatul Ulama Papua Barat, PW Muhammadiyah Papua Barat, DPW LDII Papua Barat, dan BKPRMI Papua Barat. (FWI/LINES)

  • LDII Papua Peduli Lingkungan, Ikut Program CAI KLHK

    LDII Papua Peduli Lingkungan, Ikut Program CAI KLHK


    PAPUA. Lingkungan hidup merupakan anugerah Allah SWT yang harus dijaga dan dilestarikan oleh manusia. Sayangnya, banyak aktivitas manusia yang merusak lingkungan, seperti pembalakan liar, pembakaran hutan, pembuangan sampah sembarangan, dan lain-lain. Akibatnya, bencana alam sering terjadi, seperti banjir, longsor, kekeringan, dan polusi udara.

    Untuk mengatasi masalah lingkungan ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan program Cinta Alam Indonesia (CAI), yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan. Program ini meliputi berbagai kegiatan, seperti penyuluhan, penanaman pohon, pembersihan sampah, dan lain-lain.

    Salah satu daerah yang menjadi sasaran program CAI adalah Papua, yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa, namun juga menghadapi berbagai ancaman, seperti perubahan iklim, perubahan fungsi lahan, dan degradasi hutan. Di Papua, program CAI diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) KLHK Provinsi Papua, maupun Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Papua.

    Dalam pelaksanaan program CAI di Papua, ada satu organisasi kemasyarakatan (ormas) yang sangat aktif dan berkontribusi, yaitu Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). LDII merupakan ormas yang bergerak di bidang dakwah, pendidikan, sosial, dan lingkungan. LDII memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia, termasuk di Papua.


    LDII Papua Peduli Lingkungan, Ikut Program CAI KLHK


    Keterlibatan LDII Papua dalam program CAI, disampaikan oleh Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Papua, Ahmad Saefudin, dalam suatu wawancara yang dilakukan oleh tokoh muda Nahdatul Ulama (NU), Dr. Ahmad Ali MD, MA, yang didampingi oleh Anggota Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII, Dwi Pramono, Lc, M,Si, yang melakukan observasi terkait penyusunan buku “Model, Corak dan Sistem Pendidikan Di LDII Dalam Platform Profesionl Religius Mulai Caberawit Sampai Perguruan Tinggi”, pada 28/01/2024 lalu di Jayapura.

    Pada kesempatan terpisah, Ahmad Saefudin menyampaikan, bahwa LDII mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah di Papua, baik berupa pertemuan/penyuluhan maupun berupa kegiatan penanaman pohon (penghijauan) ataupun kegiatan pembersihan sampah lainnya. Kegiatan nyata lainnya adalah, dengan terbentuknya Kelompok Pelestari Alam (KPA) Tunas Rimba pada tahun 2010. Dimana kelompok ini aktif dalam kegiatan penanaman di kawasan penyangga Cagar Alam (CA) Cycloop dan pada lahan kritis di lokasi lainnya, dalam rangka penghijauan, guna mencegah bencana banjir dan longsor.


    LDII Papua Peduli Lingkungan, Ikut Program CAI KLHK


    Sasaran kegiatan yang diselenggarakan oleh DKLH Papua, mulai tingkat anak-anak melalui program “Kecil Menanam Dewasa Memanen”, tingkat dewasa melalui kegiatan penyuluhan kehutanan. “Giri Wana Rally” yang diselenggarakan UPT KLHK Provinsi Papua, serta bentuk kegiatan lainnya. Keterlibatan warga LDII pada berbagai kegiatan, baik menjadi panitia maupun peserta, lanjut Ahmad Saefudin.

    Program pelestarian alam LDII Papua terakomodir pada Biro Litbang, Iptek, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup DPW LDII Provinsi Papua, pungkasnya. (Lines Jayapura – AS)

  • LDII Gandeng Kejati Papua Gelar Penerangan Hukum

     

    LDII Gandeng Kejati Papua Gelar Penerangan Hukum

    JAYAPURA. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Papua menggandeng Kejaksaan Tinggi Papua menggelar penerangan hukum bertempat di Aula Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Al-Manshurin, Heram, Kota Jayapura, Sabtu (11/02/2023).

    Kegiatan yang dihelat di ponpes dibawah naungan LDII itu diikuti oleh Pengurus DPW LDII Provinsi Papua, dan secara daring diikuti oleh Pengurus DPW LDII Papua yang berdomisili di Kabupaten Keroom, Nabire, dan Biak Numfor

    Hadir dalam acara ini Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Papua Riyadi, S.H., M.H, Kepala Seksi Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan pada Bidang Intelijen Willyem W. T. Hasiholan, S.H.,M.H, Kepala Seksi Penerangan Hukum pada Bidang Intelijen Aguwani, S.H.,M.H, Staf pada Asisten Tindak Pidana Umum Eka Padmahantara Antonius, S.H dan Rian Dhika Setiawan.

    Dalam sambutanya, Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Papua Riyadi, S.H., M.H menjelaskan, “Salah satu tugas Kejaksaan adalah menyampaikan penerangan hukum untuk segala lapisan masyarakat, agar bisa mendapatkan informasi tentang hukum dan aturan yang berlaku,” sambutnya.

    Sementara itu dalam penerangan hukum Riyadi menyampaikan dan memaparkan dengan jelas mengenai 4 (empat) pilar kebangsaan diantaranya Pacasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Ini merupakan program dari kejaksaan dalam rangka penyuluhan hukum terhadap pesantren-pesantren yang ada di seluruh Indonesia, maka penyambutan yang begitu meriah ini kami ucapkan terima kasih kepada ketua DPW LDII Provinsi Papua, mudah-mudahan acara seperti ini bisa terus berlanjut dan Kerjasama ini bisa terjalin lebih luas lagi,” kata Riyadi.  

    Di hadapan Kejati Papua dan para peserta, H. Sugiyono, SE., M.Si, Ketua DPW LDII Papua, mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran kejaksaan tinggi yang berkenan memberikan penerangan hukum kepada pengurus LDII Papua yang juga sebagaian menjadi pengurus PPPM Al-Manshurin.

    Dalam sambutanya, Sugiyono menjelaskan LDII tidak hanya fokus pada bidang dakwah namun secara keseluruhan ada 8 (delapan) bidang pengabdian LDII untuk bangsa. Bidang ini meliputi kebangsaan, dakwah Islam, lingkungan hidup dan pertanian, pendidikan umum, ekonomi syariah, kesehatan dan pengobatan herbal, informasi dan teknologi serta energi baru dan terbarukan.

    "Kita sebagai warga negara yang baik harus taat dan patuh kepada instruksi pemerintah, dasar negara kita Pancasila dan UUD 1945 serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan kami berharap kegiatan yang digelar atas kerja sama LDII dan Kejaksaan Tinggi Papua seperti ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan,” kata Sugiyono.

    “Disamping pengetahuan tentang agama, kami juga ingin mendapatkan pengetahuan lain salah satunya dibidang wawasan hukum ini, sehingga kami berharap warga LDII dapat semakin melek hukum sebagai bekal kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.

    LDII Gandeng Kejati Papua Gelar Penerangan Hukum


    Sementara itu Sekretaris DPD LDII Provinsi Papua, Ahmad Saefudin, SH menyampaikan progres kegiatan antara Kejaksaan dengan LDII di Papua, diantaranya penyuluhan dari Kejati Papua yang sementara kita laksanakan, LDII Mimika dan LDII Serui dengan Kejari juga telah selesai penyuluhan tentang 4 (empat) pilar kebangsaan, LDII Nabire telah beraudiensi dengan Kejari Nabire, Kejari Biak Numfor juga telah berkunjung di Sekretariat LDII Biak Numfor, serta LDII Merauke, Jayawijaya, Jayapura, Keerom, dan Sarmi masih menunggu jadwal audiensi dengan Kejari diwilayah masing-masing.

    Diakhir acara dilaksanakan tanya jawab tentang hukum dan dilanjutkan dengan saling bertukar plakat antara LDII dan Kejati serta menyerahkan Majalah Nuansa Persada, buku hasil Munas LDII IX 2021, dokumen perizinan dan kepengurusan LDII se-Papua. (dew)

  • DPW LDII Papua Ajak Kejati Sosialisasi Hukum


  • Pengurus LDII Merauke Hadiri Undangan Pemda Merauke Kunker Wakil Presiden RI Pantau Infrastruktur Provinsi Baru

    Pengurus LDII Merauke Hadiri Undangan Pemda Merauke Kunker Wakil Presiden RI Pantau Infrastruktur Provinsi Baru


    MERAUKE. Pengurus DPD LDII Kabupaten Merauke menghadiri undangan Pemda Merauke dalam rangka kunjungan kerja Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin di Ballroom Swiss-Belhotel Merauke, Rabu (30/11/2022).

    Tampak Dewan Penasihat LDII Merauke Ribut Sawallusi hadir bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, ormas Islam lainnya dan tamu undangan. Ribut Sawallusi ikut serta dalam penjemputan hingga selesainya acara.

    “Kunjungan wapres dalam rangka memantau peningkatan infrastruktur di provinsi baru yaitu Papua Selatan. Wapres juga berkunjung di Distrik Semangga terkait peningkatan pertanian khususnya padi, karena merauke merupakan salah satu lumbung terbesar di Papua Selatan,” kata Ribut.

    Dilansir tribunnews.com, Wapres Ma’ruf Amin mengajak para peserta yang hadir untuk menyatukan hati dan tujuan dalam mempercepat pembangunan Indonesia dari Papua Selatan.

    “Mari kita bangun Papua Selatan dengan tujuan yang sama, dengan hati yang sama, satukan hati satukan tujuan, Izakod Bekai Izakod Kai, itu semboyan yang terus kita hidupkan bukan hanya tertulis tapi kita hidupkan di masyarakat,” kata Wapres.

    Wapres menyampaikan, beberapa hal yang penting untuk dilakukan dalam mempercepat pembangunan di Papua. Pertama, Wapres menginstruksikan kepada Mendagri untuk segera membahas berbagai isu dan agenda yang menjadi perhatian di Papua Selatan.
    “Seperti tadi disampaikan oleh bapak-bapak termasuk juga dari penjabat gubernur, ini supaya diperhatikan dan dijadikan perhatian untuk melakukan langkah-langkah,” tegas Wapres.

    “Segera petakan dan langkah konkrit yang terkait transisi kelembangaan provinsi baru yang sejalan dengan tahapan proses Pemilu 2024, tadi sudah disampaikan oleh Wakil Menteri,” tambahnya.

    Kedua, Wapres berpesan untuk menjadikan kehadiran provinsi baru di Papua sebagai sebuah strategi dorongan kuat, yang bisa menggerakkan pembangunan kesejahteraan masyarakat asli Papua. Salah satunya, melalui inovasi-inovasi baru.

    “Harus ada cara baru yang bersifat terobosan. Jangan berjalan biasa-biasa saja dalam mengelola pembangunan Papua,” kata Wapres.
    “Rumuskan komoditas unggulan yang spesifik dari setiap kabupaten di Papua Selatan. Desain konektivitas wilayah yang terpadu. Utamakan peran serta masyarakat asli Papua,” sambungnya.

    Ketiga, Wapres memandang Provinsi Papua Selatan sebagai wajah Indonesia di perbatasan negara, sebagai pintu gerbang Indonesia dari selatan ke kawasan Pasifik

    Untuk itu, ia meminta perhatian seluruh pemangku kepentingan terkait untuk merumuskan percepatan pembangunan perbatasan negara terpadu.
    “PLBN di Merauke, PLBN Boven Digoel dan beberapa titik-titik tradisional transaksi ekonomi, harus menjadi sentra-sentra pertumbuhan baru di kawasan perbatasan negara,” papar Wapres.

    Terakhir, poin keempat, dalam arahannya Wapres menyebutkan bahwa saat ini agenda ketahanan pangan menjadi sentra perhatian dari komunitas internasional, termasuk menjadi agenda pembahasan di KTT G20 Bali.
    Dikatakan, perlu fokus untuk menjadikan Papua Selatan sebagai lumbung pangan nasional di Timur Indonesia, baik sentra padi, sentra perikanan dan sentra peternakan melalui perencanaan yang baik dan keterlibatan masyarakat lokal.

    “Rumuskan pendekatan yang terintegrasi sejak hulu ke hilir. Pastikan keterlibatan masyarakat asli Papua,” pungkas Wapres.

  • LDII Jayapura Adakan Pengajian Bersama Ketua MUI Provinsi Papua

     

    LDII Jayapura Adakan Pengajian Bersama Ketua MUI Provinsi Papua

    JAYAPURA. Untuk meningkatkan iman, takwa, dan cinta ilmu, DPD LDII Kota Jayapura menggelar tausyiah dengan mengundang Ketua Bidang Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua, Dr. H. Moh. Wahib, Lc., MA pada Minggu (30/10/2022).

     Kegiatan yang berpusat di Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Al-Manshurin Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura ini dilaksanakan secara luring yang diikuti oleh warga Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII se-Kota Jayapura.

    Dalam sambutanya Ketua DPD LDII Kota Jayapura,  Syaifullah mengucapkan terima kasih kepada Ketua Bidang Komisi Fatwa MUI Papua yang akan memberikan tausyah kepada warga LDII Kota Jayapura yang terdiri dari 5 (lima) PC yaitu Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Muara Tami, dan Heram dan 8 (delapan) PAC yang berada di Kota Jayapura dengan beragam suku, budaya, maupun beragam profesi.

    “Saat ini kita ada di era transformasi digital, pandemi Covid-19 beberapa tahun yang lalu membawa perubahan cepat di berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, e-commerce maupun teknologi digital lainya sehingga kita dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan teknologi digital tersebut,” kata Syaifullah. 

    “Namun hasil survei dari Microsoft tentang tingkat kesopanan digital global di tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat paling bawah di kawasan Asia Tenggara padahal Indonesia terkenal dengan tingkat keramahanya, oleh karena itu mari kita tetap berakhlakul karimah dan menjaga modeasi beragama baik didunia nyata maupun didunia maya,” tambah Syaifullah.

  • LDII Papua Gelar Konsolidasi Organisasi, Ajak Mensyukuri Nikmat Allah

    ldii papua



    PAPUA BARAT – Salah satu kewajiban orang Islam adalah bersyukur atas pemberian Allah SWT dalam bentuk apapun. Bentuk rasa syukur tersebut dapat diwujudkan dengan meningkatkan iman dan taqwa. Hal itu ditekankan Rudi Hartono kepada warga LDII Kota Teluk Bintuni pada kegiatan konsolidasi organisasi, Sabtu-Minggu 24-25 September 2022  di Masjid Budi Luhur yang terletak di Kota Bintuni dan Masjid Baitul Izza yang berada di Distrik Manimeri.

    “Walaupun berada jauh di daerah pedalaman dan dengan jumlah warga yang masih sedikit, bersyukur atas pemberian nikmat dari Allah itu penting,” katanya yang juga ulama LDII Manokwari.

    Senada dengan hal tersebut, H Agus Irawan SE Sekretaris DPW LDII Papua Barat juga mengajak agar warga tetap semangat dalam beribadah, “Tetap consern dalam pembinaan pemuda remaja sebagai generasi emas bangsa calon pimpinan masa depan dan tidak terpengaruh dengan kondisi terkini sebagai tanda-tanda kerusakan akhir zaman,” ujarnya.


    Kabupaten Teluk Bintuni adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat yang dapat ditempuh sekitar 7-8 jam perjalanan darat atau sekitar 149,2 km dari ibu Kota Manokwari. Terdapat dua pimpinan cabang (PC) yaitu PC LDII Kota Bintuni dan PC LDII Manimeri yang berada di bawah naungan DPD LDII Kabupaten Teluk Bintuni.

    Kondisi jalan yang sebagian masih belum sempurna karena kerusakan yang disebabkan tekanan kendaraan dan labilnya kondisi tanah membuat perjalanan terasa berat dan melelahkan. Namun semua itu dapat terbayarkan dengan pemandangan alam dan pergantian waktu secara otomatis di beberapa tempat.

    “Jam di handphone akan berubah menjadi Waktu Indonesia Barat (WIB) seperti di sekitar Mushola Al-Maliki dan Pintu Angin Kabupaten Manokwari Selatan yang menjadikan kami bertambah syukur atas semua pemberian dan nikmat dari Allah SWT,” imbuh H Agus. 


    Lembaga Dakwah Islam Indonesia, merupakan organisasi kemasyarakatan yang resmi dan legal yang mengikuti ketentuan UU No. 8 tahun 1985 tentang Organisasi kemasyarakatan, serta pelaksanaannya meliputi PP No. 18 tahun 1986 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 tahun 1986.

    Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Program kerja dan pengurus mulai dari tingkat Pusat sampai dengan tingkat Desa. LDII sudah tercatat di Badan Kesatuan Bangsa dan perlindungan Masyarakat (Bakesbang & Linmas) Departemen Dalam Negeri.

    Berdirinya organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mulai didirikan pada tanggal 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Karyawan Islam (YAKARI).

    Pada musyawaroh besar (MUBES) YAKARI tahun 1981, nama YAKARI diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI).

    Pada musyawaroh besar (MUBES) LEMKARI tahun 1990, sesuai dengan arahan Jendral Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) waktu itu, nama LEMKARI yang sama dengan akronim Lembaga Karate-Do Indonesia, diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia.

    Dari data-data tersebut bahwa Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah suatu organisasi yang betul-betul resmi dan legal diakui oleh pemerintah yang sah mengikuti peraturan pemerintah nomor. 18 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan.


    MOTTO LDII

    – ada tiga [3] motto, yaitu:

    [1] “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung” – [ Q.S. Ali Imron, ayat: 104 ]

    [2] “Katakanlah ini lah jalan (agama)-ku, dan orang–orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah dan aku tiada termasuk golongan orang yang musyrik” – [ Q.S. Yusuf, ayat:108 ];

    [3] “Serulah (semua manusia) kepada jalannya Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik” – [ Q.S. An-Nahl, ayat 125 ].


    VISI, MISI, STRATEGI

    VISI LDII

    Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Lembaga Dakwah Islam Indonesia mempunyai Visi sebagai berikut:

    “Menjadi organisasi dakwah Islam yang profesional dan berwawasan luas, mampu membangun potensi insani dalam mewujudkan manusia Indonesia yang melaksanakan ibadah kepada Allah, menjalankan tugas sebagai hamba Allah untuk memakmurkan bumi dan membangun masyarakat madani yang kompetitif berbasis kejujuran, amanah, hemat, dan kerja keras, rukun, kompak, dan dapat bekerjasama yang baik”


    MISI LDII

    Sejalan dengan visi organisasi tersebut, maka misi Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah:

    “Memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”


    STRATEGI LDII

    Untuk pencapaian MISI LDII tersebut akan dilakukan dengan strategi sebagai berikut:

    [1] Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia dan meningkatkan kualitas sumberdaya pembangunan yang memiliki etos kerja produktif dan professional, yang memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan, dan berkemampuan manajemen;

    [2] Memberdayakan dan menggerakkan potensi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan untuk beramal sholih melakukan pengabdian masyarakat di bidang sosial budaya, ekonomi dan politik;

    [3] Menumbuhkembangkan kegiatan usaha dan kegiatan kewirausahaan dalam rangka pembenahan ekonomi umat sesuai tuntutan kebutuhan, baik pada sektor formal maupun informal melalui usaha bersama dan usaha koperasi, serta bentuk badan usaha lain;

    [4] Mendorong pembangunan masyarakat madani [civil society] yang kompetitif, dengan tetap mengembangkan sikap persaudaraan [ukhuwwah] sesama umat manusia, komunitas muslim, serta bangsa dan negara, sikap kepekaan dan kesetiakawanan sosial, dan sikap terhadap peningkatan kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta membangun dan memperkuat karakter bangsa;

    [5] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan

    [6] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan


    TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR

    TUJUAN LDII

    Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsinya, maka tujuan LDII adalah:

    “Meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia sutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Allah Subhanahu Wa ta’ala.”


    SASARAN LDII

    Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:

    [1] Meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;
    [2] Meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;
    [3] Meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
    [4] Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;
    [5] Meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;
    [6] Meningkatnya kerukunan beragama dan kesetia-kawanan sosial.


    INDIKATOR LDII

    Indikator dari masing-masing sasaran sebagai ukuran pencapaian antara lain:

    [1] Indikator meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;
    [2] Indikator meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;
    [3] Indikator meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
    [4] Indikator meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;
    [5] Indikator meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;
    [6] Indikator meningkatnya kerukunan beragama dan kesetiakawanan sosial.

    Daftar Feed dan Kutipan

  • LDII Nabire Ikut Meriahkan MTQ Tingkat Kabupaten

     

    LDII Nabire Ikut Meriahkan MTQ Tingkat Kabupaten

    Nabire (28/3) – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qu`an (MTQ) ke XXIX Tahun 2022 tingkat Kabupaten Nabire yang berlangsung tanggal 25-27 Maret 2022 diikuti oleh para qori/qori’ah se Kabupaten Nabire  ditutup secara resmi oleh Bupati Nabire Mesak Magai, S.Sos.,M.Si, yang diwakili oleh Plt. Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan La Halim, S.Sos..

    Dari perlombaan MTQ yang berlangsung selama 3 (tiga) hari telah menghasilkan para qori/qori’ah berprestasi terbaik yang nantinya akan mengikuti perlombaan MTQ tingkat Provinsi.

    Peserta Musabaqah Tilawatil Qu`an (MTQ) ke XXIX Tahun 2022 ini merupakan qori/qori’ah utusan dari masing-masing TPA/TPQ, Pondok Pesantren, dan Lembaga-lembaga Pengajian Al-Quran se Kabupaten Nabire, termasuk diantaranya qori/qori’ah yang merupakan generus TPA Al-Muttaqin Kelurahan Bumiwonorejo binaan LDII Nabire. Di antaranya Fadlan Nauval Abdillah yang mengikuti jenis lomba Tartil Qur`an Putra dengan prestasi mendapat juara terbaik 2 (dua), dan Syafira Senandung Asmara yang juga mengikuti jenis lomba Tartil Qur`an Putri

    Dalam kegiatan MTQ ini, selain berpartisipasi untuk ikut memeriahkan, juga sebagai bahan evaluasi KBM yang dijalankan oleh TPA Al Muttaqin. “Hal lainnya, bagi peserta acara ini juga dapat mengasah mental kompetisi peserta didik,” ujar Niki Afidah Mukmin, ST selaku Ketua TPA Al Muttaqin Bumi Wonorejo.

    Ketua DPD LDII Kabupaten Nabire H. Nuryadi, S.Pd.,M.MPd yang juga sebagai Sekretaris Umum MUI Kabupaten Nabire mengapresiasi dan memberi penghargaan yang setinggi-tingginya atas partisipasi dan hasil yang dicapai oleh Santri TPA Al-Muttaqin. “Harapan kami, melalui momen ini, diharapkan pada kompetisi MTQ berikutnya Santri-santri TPA binaan LDII Nabire dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi,” ujar Nuryadi.(Nam/nbx)


  • Sosialisasi Hasil Ijtima Ulama, MUI : LDII Telah Melaksanakan Paradigma Baru

    MUI PAPUA


    LDII JAYAPURA – Ketua Bidang Fatwa MUI Provinsi Papua Dr H Muhammad Wahib Lc MA menyosialisasikan hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) VII di Masjid Arrosyid, Entrop, Kota Jayapura, Minggu (21/11/2021).

    Sosialisasi digelar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Papua secara hybrid (luring dan daring). Hadir secara luring pengurus DPW LDII Papua, Ketua Bidang Ukhuwah Islamiyah MUI Provinsi Papua Syaifullah, Ketua MUI Kota Jayapura Drs KH Zulhan Makmun, serta puluhan warga LDII yang menjadi pengurus MUI baik secara daring maupun luring.

    Secara daring diikuti sebanyak 52 titik studio yang terdiri dari pengurus DPD LDII kota/kabupaten, PC LDII Distrik, dan PAC LDII kelurahan/kampung se-Provinsi Papua.

    Dalam sambutanya Muhammad Wahib mengatakan, “Berdasarkan keputusan komisi fatwa MUI No.3 tahun 2006 menetapkan bahwa sejak saat itu LDII telah melaksanakan paradigma baru dan tidak ada masalah dan sudah kita yakinkan kepada masyarakat melalui fatwa MUI tersebut,” katanya.

    “Bahkan saat ini warga LDII yang menjadi pengurus MUI baik di jajaran MUI kota/kabupaten, provinsi, maupun MUI pusat jumlahnya sampai 300-an orang, mudah-mudahan menambah persatuan kita dan wadah perekat umat,” tambah Muhammad Wahib.


    LDII PAPUA


    Dalam sosialisasinya, Muhammad Wahib menjelaskan sebanyak 12 (dua belas) poin kesepakatan Ijtima Ulama MUI di antaranya fungsionalisme tanah, dlawabit dan kriteria penodaan agama, jihad dan khilafah dalam konteks NKRI, panduan pemilu dan pemilukada, tinjauan perpajakan, hukum cryptocurrency, hukum pernikahan online, hukum pinjaman online, transplantasi rahim, penyaluran dana zakat dalam bentuk al qardh al hasan, hukum zakat perusahaan, dan panduan zakat saham.

    Sementara itu, Wakil Ketua DPW LDII Provinsi Papua H Sudarmo SPd mengucapkan terima kasih kepada ketua bidang fatwa MUI Papua, pengurus MUI Kota/Kabupaten, dan pengurus LDII se-Papua yang telah mengikuti sosialisasi fatwa MUI.

    “Dengan adanya sosialisasi fatwa MUI yang dikeluarkan 3 (tiga) tahun sekali ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh masyarakat, warga LDII, maupun stakeholder terkait lainnya,” kata H Sudarmo. (*)

  • LDII NABIRE Beramal Sholih Bangun Masjid

    LDII NABIRE PAPUA


    LDII NABIRE PAPUA. Warga PAC LDII Kampung Kalisemen Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire berbondong-bondong datang dengan semangat membara guna bergotong-royong melakukan pengecoran bagian atap sisi keimaman Masjid Al-Manshurin (14/11) yang terletak di Jl.Sarera SP.2 Kampung Kalisemen Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire Provinsi Papua.

    Dalam kesempatan itu bukan hanya kaum Laki-laki dewasa saja yg turut hadir bergotong-royong, melainkan anak-anak usia SD pun dengan kerelaan ikut berpartisipasi. Tentu berbeda porsi pekerjaannya dengan orang dewasa. Mereka cukup membantu mengambili ember-ember kosong yang kemudian diisi kembali bahan material cor lalu di estafetkan oleh kaum dewasa sampai berada di atas atap yang akan dicor.

    Antusias kaum remaja itu tentu menjadi sebuah kebanggaan dan dasar bagi para sesepuh bahwa di masa yang akan datang Masjid ini akan menjadi makmur dan menjadi tempat untuk membentuk karakter muslim rahmatan lil `alamin.

    Tak kalah  berpartisipasi, kaum ibu-ibu pun turut andil dalam gotong-royong yaitu dalam hal menyediakan makanan, minuman, dan juga snack. Semua itu dilakukan guna memicu semangat warga yang telah bekerja semangat hingga tiba saat istirahat dapat menikmati sajian segarnya minuman dan juga lezatnya makanan. Alhamdulillah.

    Gotong-royong merupakan salah satu warisan leluhur Bangsa Indonesia dan juga wujud dari kehidupan yang rukun, kompak, dan kerjasama yang baik yang patut untuk dilestarikan. Karena dengan gotong royong maka pekerjaan yang berat dapat terselesaikan. Bergotong-royong juga merupakan sarana untuk memupuk rasa persatuan, perdamaian, keharmonisan, toleransi  dan juga menghormati keberagaman.

    “Pembangunan Masjid Al-Manshurin kini telah sampai pada tahap pengerjaan dinding, kolom beton, dan juga pengecoran atap sisi keimaman . InsyaAllah dengan kekompakan Jamaah Masjid Al-Manshurin, dan juga partisipasi warga LDII serta  masyarakat pada umumnya, atas ijin Allah SWT maka Masjid Al-Manshurin dapat segera terselesaikan”, ujar Pawiro, S.P selaku Ketua PAC Kampung Kali Semen.(M.Z.K)

  • Bantuan Pemerintah Kota Papua Barat Kepada Masjid - Masjid Di Kaimana

    Bantuan Pemerintah Kota Papua Barat Kepada Masjid - Masjid Di Kaimana


    KAIMANA – Masjid Al-Manshurin Bantemin Kaimana yang merupakan masjid binaan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Kaimana menerima 15 paket sembako tahap II yang berasal dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, Selasa (9/2/2021).


    Pemerintah Provinsi Papua Barat memberikan bantuan sembako kepada seluruh umat muslim di Kabupaten Kaimana melalui MUI Kabupaten Kaimana yang diserahkan ke seluruh Masjid di Kota Kaimana.


    Bantuan tersebut diterima oleh Takmir Masjid Al-Manshurin Umar yang kemudian dibagikan ke warga LDII Kaimana.


    H Sunarto Suratman SSos MSi selaku Ketua DPD LDII Kabupaten Kaimana mengatakan sangat berterima kasih atas bantuan tersebut karena sangat membantu warga LDII di masa pandemi Covid-19.

  • Sugiono Secara Aklamasi Terpilih Sebagai Ketua DPW LDII Provinsi Papua

     

    Sugiono Secara Aklamasi Terpilih Sebagai Ketua DPW LDII Provinsi Papua

    Jayapura (19/10) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Papua telah menyelesaikan musyawarah wilayah (Muswil) VI dengan terpilihnya Sugiono secara aklamasi sebagai ketua DPW LDII Provinsi Papua. Selain itu juga menetapkan dewan penasihat dan pengurus harian melalui dewan formatur dengan masa bakti 2020-2025 bertempat di Hotel Grand Abe.

    Serangkaian sidang paripurna dan komisi yang dilaksanakan hari ini, menampung sejumlah usulan dari 14 DPD LDII Kabupaten/Kota Se-Papua. Semua DPD LDII se-Provinsi Papua menerima laporan pertanggung jawaban dari ketua DPW LDII Papua periode 2015 – 2020 Bapak Winoto yang juga sebelumnya ketua periode 2010 – 2015 dan mengusulkan untuk menjadi ketua DPW LDII Papua yang baru yaitu Bapak Sugiono.

    Dalam sambutan usai pengukuhan, sugiono menjelaskan, “kita telah selesai melaksanakan muswil dan mohon doa serta dukunganya agar dapat menjalankan amanah ini dengan tulus dan penuh tanggung jawab dan saya berharap LDII semakin maju dan berkembang”.

    “Kepada jajaran pengurus dan dewan penasihat yang baru saja terpilih semoga semakin solid dan terus bekerja sama untuk memaksimalkan pelayanan umat dan mohon dukunganya untuk terus dapat meningkatkan 8 (delapan) kluster kontribusi LDII di Tanah Papua yang kita cintai ini”. ujar Sugiyono.

    “Selain itu juga kami sebagai ketua panitia mengucapkan terima kasih atas kerja samanya dari seluruh panitia yang telah bekerja sehingga mencapai keberhasilan dan mohon maaf jika ada kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini,” tutup Sugiono.

     

    Sugiono Secara Aklamasi Terpilih Sebagai Ketua DPW LDII Provinsi Papua

    Pj Ketua Umum DPP LDII, Ir. KH. Chriswanto Santoso, M.Sc,

    Sambutan ketua umum DPP LDII, Chriswanto Santoso, “kelancaran muswil ini adalah pemberian Alloh SWT maka jangan lupa bersyukur kepada-Nya, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta maupun panitia yang terlibat sekitar 200 orang telah menyukseskan acara baik yang hadir secara luring maupun daring dari Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua”.

    “Kami ucapkan selamat karena keberhasilan ini merupakan keberhasilan kolektif dalam kontribusi dan pelayanan umat selama 5 (lima) tahun yang dievaluasi kinerjanya dalam muswil ini, yang telah terpilih sebagai pengurus supaya melaksanakan tugas dengan amanah dan yang belum terpilih atau yang selesai masa baktinya keberhasilan selama 5 (lima) tahun itu menjadi amal jariyah dan amal bakti untuk menaikkan derajat di hari akhirat nanti.,” tutur Chriswanto.

    “Sebuah organisasi yang berkembang selalu menerapkan The right man on the right place ini merupakan tantangan kedepan membutuhkan orang yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan yang akan dicapai oleh organisasi agar berjalan maksimal”.

    “LDII dikenal sebagai organisasi pembelajar yang selalu berkembang mengantisipasi tentang lingkungan strategis yang ada, antisipasi terhadap tantangan-tantangan jaman, dan tantangan kedepan semakin besar oleh karenanya tantangan tersebut agar dapat diselesaikan sehingga kontribusi LDII di Tanah Papua ini betul-betul dinilai sebagai kontribusi positif dan LDII harus wajib memberikan manfaat kepada seluruh penduduk yang ada di Papua ini,” terang Chriswanto.

    “Kepada pengurus yang baru terpilih yang diamanahkan dalam muswil ini bukan merupakan jabatan namun ini adalah amanah kerja keras untuk menunjukan LDII dapat memberikan manfaat keberadaanya, saya yaqin pengurus terpilih mampu mengemban tugas itu”.

    “Sebuah tradisi di LDII bahwa kinerja LDII atas dasar kolektif  kolegian yaitu bekerja atas dasar kebersamaan dan kerja sama yang baik antar pengurus dan orang-orang yang terlibat didalamnya”.

  • Muswil LDII Papua Tahun 2020

     


    Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia Provinsi Papua, hari ini tanggal 19 Oktober 2020 melaksanakan Musyawarah Wilayah VI. Agenda utama muswil untuk memilih ketua DPW LDII Papua masa bakti 2020 - 2024.

    Tema Muswil LDII Papua 2020 ”Kontribusi Berkelanjutan LDII Papua Dalam Membangun Bangsa Berahklaqul Karimah Dan Profesional Religius Guna Mewujudkan Papua Bangkit, Mandiri, Sejahtera Yang Berkeadilan Menuju Indonesia Maju".

    Segenap pimpinan dan warga LDII Kabupaten Kotawaringin Timur mengucapkan selamat melaksanakan Muswil VI DPW LDII Papua. " Semoga Allah Ta'ala memberikan keamanan. keselematan, kelancaran dan kebarokahan. Serta memberikan ilham baik bagi seluruh peserta Muswil untuk memilih calon ketua DPW LDII Papua terbaik, guna mengemban amanah organisasi serta memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia ", ucap Pembina DPD LDII Kotawaringin Timur.

    Dalam kesempatan sebelumnya pada acara Musda DPD LDII Wonogiri, Pj. Ketua Umum LDII, Dr. Ir. H. Chriswanto Santoso, MSc menegaskan instruksi DPP terkait Pemilu maupun Pilkada, LDII menganut sikap politik netral dan aktif, “Termasuk di Wonogiri. Kami menegaskan secara lembaga LDII tidak berafiliasi atau mendukung partai politik tertentu,” ujar Chriswanto Santoso. Sikap aktif, menurut Chriswanto, warga LDII didorong menyalurkan aspirasi politiknya. Mereka dilarang golput (Golongan putih/tidak memilih) dan turut menyukseskan Pemilu atau Pilkada. 

    Chriswanto mengingatkan, Pilkada Wonogiri merupakan proses demokrasi, untuk menghasilkan pemimpin yang langsung dipilih oleh rakyat. Mereka yang terpilih, akan menjalankan program kerjanya selama lima tahun, “Warga LDII saya harapkan dapat memilih kepala daerah yang berintegritas untuk melaksanakan program kerjanya untuk memajukan Wonogiri,” ujarnya. 
    Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono mengatakan LDII di Wonogiri telah menjadi salah satu ormas terbesar selain Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, “LDII telah menjadi bagian dari Islam arus utama di Wonogiri. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya 15 warga LDII yang dikukuhkan sebagai pengurus MUI Kabupaten Wonogiri pada 16 September 2020,” ujar Singgih. Jumlah itu mewakili 30 persen dari seluruh anggota MUI Kabupaten Wonogiri. 

    Menurut Singgih, dengan menjadi bagian MUI, LDII dapat meneruskan platform organisasi. Untuk memperjuangkan NKRI yang nasionalis religius, “Negara yang nasionalis religius menjadi komitmen berdirinya Indonesia. Dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, yang memungkinkan umat Islam bisa melaksanakan kebebasan beribadah demikian pula dengan agama lainnya,” ujar Singgih. 
    Singgih mengingatkan, dengan diakuinya eksistensi LDII sebagai bagian Islam arus utama, harus diakui perubahan sikap, “LDII kini dianggap menjadi mitra, dalam membangun karakter bangsa yang nasionalis religius,” imbuh Singgih. 

    Singgih berharap, pengurus LDII yang juga menjadi pengurus MUI mampu membumikan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Hikmah Alquran dan Alhadits, menurut Singgih, tak hanya dirasakan warga LDII namun juga seluruh masyarakat Wonogiri.  
    “Pengurus LDII yang jadi bagian MUI di Kabupaten Wonogiri harus bisa menjadi pengayom dan penyejuk. Mereka harus menjadi solusi atas kegelisahan warga dalam menghadapi permasalahan kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

  • Masjid Al-Mubarok LDII Papua Terima Dana Hibah Takmir


    PAPUA.  Pengurus Takmir Masjid Al-Mubarok Manokwari diundang petugas Kesbangpol Kabupaten Manokwari untuk menandatangani rencana penerimaan dana hibah bagi takmir masjid, imam sholat, guru mengaji, marbot, dan pengurus jenazah Masjid Al-Mubarok.

    Penandatanganan dilaksanakan di Gedung Kantor BKAG Sogun Manokwari, Kompleks Hotel Aston Niu Sowi Manokwari dan disaksikan langsung oleh Herry Robert E. T. Ibo, SE Kasubid Ekonomi Sosial dan Budaya  pada Kantor Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat  (Kesbangpol Linmas) Kabupaten Manokwari.

    H. Khumaidi Takmir Masjid Al-Mubarok LDII dalam kesempatan tersebut menyampaikan kembali Surat Penetapan Pengurus Masjid Al-Mubarok masa periode 2024-2027 yang dikeluarkan oleh Ketua KUA Distrik Manokwari Barat untuk melengkapi bsrkas-berkas yang sudah ada seperti KTP domisili di Manokwari dan rekening Bank Papua.

    Takmir Masjid dan pengurus yang hadir diantaranya H. Khumaidi selaku takmir masjid, Ridwan Budi Utomo selaku marbot, Drs. Budianto selaku guru mengaji, Nur Chasan Aidit selaku petugas pengurus jenazah dan H. Agus Irawan mewakili H. Ilham Rusdi yang berhalangan hadir karena sedang melaksanakan ibadah umroh. FB

    Daftar Feed dan Kutipan

  • Cara Mudah Menuju ke DPW LDII Papua Barat

    DPW LDII Papua Barat


    Anda ingin menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) IV LDII Papua Barat yang akan dihelat pada tanggal 26 September 2023? Anda tidak perlu khawatir, karena tempat LDII Papua Barat sangat mudah dijangkau dan strategis. Berikut adalah petunjuk jalan menuju ke DPW LDII Papua Barat, Jl. Gn. Salju, Fanindi, Kec. Manokwari Bar., Kabupaten Manokwari, Papua Bar. 98312.

    Jika Anda datang dari Bandara Rendani Manokwari, Anda bisa menggunakan transportasi umum seperti angkot, ojek, atau taksi. Jarak antara bandara dan DPW LDII Papua Barat sekitar 7 km, dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit.

    Berikut adalah rute yang bisa Anda ikuti:

    • Dari Bandara Rendani, keluar dari pintu gerbang dan belok kanan ke Jl. Raya Manokwari-Ransiki.
    • Ikuti Jl. Raya Manokwari-Ransiki sekitar 4 km, sampai Anda menemukan pertigaan dengan Jl. Gn. Salju di sebelah kiri Anda.
    • Belok kiri ke Jl. Gn. Salju, dan ikuti jalan ini sekitar 2 km, sampai Anda menemukan DPW LDII Papua Barat di sebelah kanan Anda. DPW LDII Papua Barat adalah sebuah gedung berwarna hijau dengan tulisan LDII di atasnya.
    • Selamat, Anda telah sampai di tujuan Anda.

    Jika Anda datang dari pusat kota Manokwari, Anda juga bisa menggunakan transportasi umum seperti angkot, ojek, atau taksi. Jarak antara pusat kota dan DPW LDII Papua Barat sekitar 5 km, dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 10 menit.

    Berikut adalah rute yang bisa Anda ikuti:

    • Dari pusat kota, ambil Jl. Yos Sudarso ke arah barat, dan ikuti jalan ini sekitar 3 km, sampai Anda menemukan pertigaan dengan Jl. Gn. Salju di sebelah kanan Anda.
    • Belok kanan ke Jl. Gn. Salju, dan ikuti jalan ini sekitar 2 km, sampai Anda menemukan DPW LDII Papua Barat di sebelah kanan Anda. DPW LDII Papua Barat adalah sebuah gedung berwarna hijau dengan tulisan LDII di atasnya.
    • Selamat, Anda telah sampai di tujuan Anda.


  • Jelang Muswil IV LDII Papua Barat, Ketum LDII Berpesan Pemilu Jangan Rusak Persatuan Bangsa

    KH Chriswanto Santoso, Ketua Umum LDII


    MANOKWARI. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Papua Barat akan menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) IV pada tanggal 26 September 2023. Acara ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan program kerja kepengurusan periode sebelumnya, serta menentukan arah dan strategi ke depan.

    Sebagai persiapan, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengadakan konferensi pers Pramuswil LDII Papua Barat, di Tabea Social House, Manokwari, Papua Barat, pada Minggu (24/9). Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan beberapa pesan penting kepada para pengurus dan warga LDII.

    Pertama, ia berpesan agar para pengurus membuat program pengabdian prioritas, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat Papua Barat. Ia mencontohkan, dua program prioritas yang bisa dilakukan adalah penanganan kemiskinan dan pencegahan stunting.

    “Setelah kami berbincang, potensi program prioritas LDII Papua Barat, adalah penanganan kemiskinan dan pencegahan stunting. Akan kami pelajari, apakah karena masalah budaya, ekonomi, atau hal lainnya,” ujarnya.


    Muswil IV LDII Papua Barat


    Ia juga menjelaskan, bahwa LDII secara umum memiliki “8 program pengabdian untuk bangsa”. Program-program tersebut meliputi kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan, teknologi digital, ekonomi syariah, energi baru terbarukan, dan ketahanan pangan.

    “Kami sudah membangun PLTS dan PLTMH di ponpes dan tempat ibadah kami. Kutub utara, setiap tahun bergeser 0,5 derajat. Maka, energi baru terbarukan penting dikaitkan dengan lingkungan hidup,” ujarnya.

    Kedua, ia berpesan agar para pengurus dan warga LDII bersikap netral aktif dan damai dalam menyongsong Pemilu 2024. Ia mengingatkan, bahwa Pemilu adalah momentum penting bagi bangsa Indonesia, namun juga berpotensi menimbulkan perpecahan jika tidak dilakukan dengan bijak.

    “Jangan sampai persatuan dan kesatuan kita rusak karena momen ini,” ujarnya.

    Ia menyarankan, agar Pemilu lebih banyak membicarakan visi dan misi, serta program kerja calon, daripada menyerang atau menjatuhkan lawan. Ia juga menolak adanya black campaign dan politik uang, yang bisa merusak kualitas demokrasi.

    “Maka dalam Rakernas, kami akan mengundang tiga capres. Rakernas akan dibuka Presiden Jokowi dan ditutup Wapres Ma’ruf Amin,” katanya.

    Ia berharap, dari Pemilu 2024, yang terpilih adalah wakil rakyat yang benar-benar mewakili aspirasi dan kepentingan rakyat, bukan hanya hasil dari transaksi politik.

    “Kalau keterwakilan, menghindarkan potensi transaksional. Betul-betul untuk rakyat Indonesia,” tutupnya.


  • LDII Papua Gelar Konsolidasi Organisasi, Ajak Mensyukuri Nikmat Allah

    ldii papua



    PAPUA BARAT – Salah satu kewajiban orang Islam adalah bersyukur atas pemberian Allah SWT dalam bentuk apapun. Bentuk rasa syukur tersebut dapat diwujudkan dengan meningkatkan iman dan taqwa. Hal itu ditekankan Rudi Hartono kepada warga LDII Kota Teluk Bintuni pada kegiatan konsolidasi organisasi, Sabtu-Minggu 24-25 September 2022  di Masjid Budi Luhur yang terletak di Kota Bintuni dan Masjid Baitul Izza yang berada di Distrik Manimeri.

    “Walaupun berada jauh di daerah pedalaman dan dengan jumlah warga yang masih sedikit, bersyukur atas pemberian nikmat dari Allah itu penting,” katanya yang juga ulama LDII Manokwari.

    Senada dengan hal tersebut, H Agus Irawan SE Sekretaris DPW LDII Papua Barat juga mengajak agar warga tetap semangat dalam beribadah, “Tetap consern dalam pembinaan pemuda remaja sebagai generasi emas bangsa calon pimpinan masa depan dan tidak terpengaruh dengan kondisi terkini sebagai tanda-tanda kerusakan akhir zaman,” ujarnya.


    Kabupaten Teluk Bintuni adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat yang dapat ditempuh sekitar 7-8 jam perjalanan darat atau sekitar 149,2 km dari ibu Kota Manokwari. Terdapat dua pimpinan cabang (PC) yaitu PC LDII Kota Bintuni dan PC LDII Manimeri yang berada di bawah naungan DPD LDII Kabupaten Teluk Bintuni.

    Kondisi jalan yang sebagian masih belum sempurna karena kerusakan yang disebabkan tekanan kendaraan dan labilnya kondisi tanah membuat perjalanan terasa berat dan melelahkan. Namun semua itu dapat terbayarkan dengan pemandangan alam dan pergantian waktu secara otomatis di beberapa tempat.

    “Jam di handphone akan berubah menjadi Waktu Indonesia Barat (WIB) seperti di sekitar Mushola Al-Maliki dan Pintu Angin Kabupaten Manokwari Selatan yang menjadikan kami bertambah syukur atas semua pemberian dan nikmat dari Allah SWT,” imbuh H Agus. 


    Lembaga Dakwah Islam Indonesia, merupakan organisasi kemasyarakatan yang resmi dan legal yang mengikuti ketentuan UU No. 8 tahun 1985 tentang Organisasi kemasyarakatan, serta pelaksanaannya meliputi PP No. 18 tahun 1986 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 tahun 1986.

    Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Program kerja dan pengurus mulai dari tingkat Pusat sampai dengan tingkat Desa. LDII sudah tercatat di Badan Kesatuan Bangsa dan perlindungan Masyarakat (Bakesbang & Linmas) Departemen Dalam Negeri.

    Berdirinya organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mulai didirikan pada tanggal 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Karyawan Islam (YAKARI).

    Pada musyawaroh besar (MUBES) YAKARI tahun 1981, nama YAKARI diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI).

    Pada musyawaroh besar (MUBES) LEMKARI tahun 1990, sesuai dengan arahan Jendral Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) waktu itu, nama LEMKARI yang sama dengan akronim Lembaga Karate-Do Indonesia, diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia.

    Dari data-data tersebut bahwa Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah suatu organisasi yang betul-betul resmi dan legal diakui oleh pemerintah yang sah mengikuti peraturan pemerintah nomor. 18 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan.


    MOTTO LDII

    – ada tiga [3] motto, yaitu:

    [1] “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung” – [ Q.S. Ali Imron, ayat: 104 ]

    [2] “Katakanlah ini lah jalan (agama)-ku, dan orang–orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah dan aku tiada termasuk golongan orang yang musyrik” – [ Q.S. Yusuf, ayat:108 ];

    [3] “Serulah (semua manusia) kepada jalannya Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik” – [ Q.S. An-Nahl, ayat 125 ].


    VISI, MISI, STRATEGI

    VISI LDII

    Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Lembaga Dakwah Islam Indonesia mempunyai Visi sebagai berikut:

    “Menjadi organisasi dakwah Islam yang profesional dan berwawasan luas, mampu membangun potensi insani dalam mewujudkan manusia Indonesia yang melaksanakan ibadah kepada Allah, menjalankan tugas sebagai hamba Allah untuk memakmurkan bumi dan membangun masyarakat madani yang kompetitif berbasis kejujuran, amanah, hemat, dan kerja keras, rukun, kompak, dan dapat bekerjasama yang baik”


    MISI LDII

    Sejalan dengan visi organisasi tersebut, maka misi Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah:

    “Memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”


    STRATEGI LDII

    Untuk pencapaian MISI LDII tersebut akan dilakukan dengan strategi sebagai berikut:

    [1] Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia dan meningkatkan kualitas sumberdaya pembangunan yang memiliki etos kerja produktif dan professional, yang memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan, dan berkemampuan manajemen;

    [2] Memberdayakan dan menggerakkan potensi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan untuk beramal sholih melakukan pengabdian masyarakat di bidang sosial budaya, ekonomi dan politik;

    [3] Menumbuhkembangkan kegiatan usaha dan kegiatan kewirausahaan dalam rangka pembenahan ekonomi umat sesuai tuntutan kebutuhan, baik pada sektor formal maupun informal melalui usaha bersama dan usaha koperasi, serta bentuk badan usaha lain;

    [4] Mendorong pembangunan masyarakat madani [civil society] yang kompetitif, dengan tetap mengembangkan sikap persaudaraan [ukhuwwah] sesama umat manusia, komunitas muslim, serta bangsa dan negara, sikap kepekaan dan kesetiakawanan sosial, dan sikap terhadap peningkatan kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta membangun dan memperkuat karakter bangsa;

    [5] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan

    [6] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan


    TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR

    TUJUAN LDII

    Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsinya, maka tujuan LDII adalah:

    “Meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia sutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Allah Subhanahu Wa ta’ala.”


    SASARAN LDII

    Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:

    [1] Meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;
    [2] Meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;
    [3] Meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
    [4] Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;
    [5] Meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;
    [6] Meningkatnya kerukunan beragama dan kesetia-kawanan sosial.


    INDIKATOR LDII

    Indikator dari masing-masing sasaran sebagai ukuran pencapaian antara lain:

    [1] Indikator meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;
    [2] Indikator meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;
    [3] Indikator meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
    [4] Indikator meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;
    [5] Indikator meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;
    [6] Indikator meningkatnya kerukunan beragama dan kesetiakawanan sosial.

    Daftar Feed dan Kutipan

  • Silaturahim Prof Rubiyo dengan Ketua DPW LDII Papua Barat

    ldii papua barat


    MANOKWARI – Di sela-sela tugas kedinasan di Manokwari ibu kota Provinsi Papua Barat, Ketua DPP LDII Prof Dr Ir H Rubiyo MSi menyempatkan silaturahim dengan Ketua DPW LDII Papua Barat Drs Suroto.

    Prof Rubiyo selain menjabat sebagai Ketua DPP LDII juga yang sehari-hari adalah tenaga teknis pengembangan tanaman kakao dan kopi di Indonesia. Pada kesempatan itu, ia memberikan materi seminar pada Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Papua Barat dan komunitas-komunitas penggemar kakao dan kopi di Manokwari Papua Barat.

    Seminar dilaksanakan pada 15-16 Agustus 2022 bertempat di Swissbell Hotel Manokwari.

    Dalam kesempatan tersebut, Prof Rubiyo yang pernah menjabat sebagai Kepala BPTP Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014-2016 ini mengatakan bahwa dalam menjalankan roda organisasi tetap semangat walau jauh dari DPP dan memiliki banyak keterbatasan baik sumber daya manusia maupun dana operasional.

    “Agar tetap menjalin hubungan kepada semua organisasi maupun stakeholder agar organisasi dapat dijalankan sesuai program-program kerja yang sudah ditetapkan terutama pada 8 (delapan) kluster LDII,” pesan Prof Rubiyo. 


    VISI LDII

    Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Lembaga Dakwah Islam Indonesia mempunyai Visi sebagai berikut:

    “Menjadi organisasi dakwah Islam yang profesional dan berwawasan luas, mampu membangun potensi insani dalam mewujudkan manusia Indonesia yang melaksanakan ibadah kepada Allah, menjalankan tugas sebagai hamba Allah untuk memakmurkan bumi dan membangun masyarakat madani yang kompetitif berbasis kejujuran, amanah, hemat, dan kerja keras, rukun, kompak, dan dapat bekerjasama yang baik”


    MISI LDII

    Sejalan dengan visi organisasi tersebut, maka misi Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah:

    “Memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”


    STRATEGI LDII

    Untuk pencapaian MISI LDII tersebut akan dilakukan dengan strategi sebagai berikut:

    [1] Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia dan meningkatkan kualitas sumberdaya pembangunan yang memiliki etos kerja produktif dan professional, yang memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan, dan berkemampuan manajemen;


    [2] Memberdayakan dan menggerakkan potensi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan untuk beramal sholih melakukan pengabdian masyarakat di bidang sosial budaya, ekonomi dan politik;


    [3] Menumbuhkembangkan kegiatan usaha dan kegiatan kewirausahaan dalam rangka pembenahan ekonomi umat sesuai tuntutan kebutuhan, baik pada sektor formal maupun informal melalui usaha bersama dan usaha koperasi, serta bentuk badan usaha lain;


    [4] Mendorong pembangunan masyarakat madani [civil society] yang kompetitif, dengan tetap mengembangkan sikap persaudaraan [ukhuwwah] sesama umat manusia, komunitas muslim, serta bangsa dan negara, sikap kepekaan dan kesetiakawanan sosial, dan sikap terhadap peningkatan kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta membangun dan memperkuat karakter bangsa;


    [5] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan


    [6] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan



    TUJUAN LDII

    Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsinya, maka tujuan LDII adalah:

    “Meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia sutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Allah Subhanahu Wa ta’ala.”



    SASARAN LDII

    Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:


    [1] Meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;

    [2] Meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;

    [3] Meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;

    [4] Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;

    [5] Meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;

    [6] Meningkatnya kerukunan beragama dan kesetia-kawanan sosial.



    INDIKATOR LDII

    Indikator dari masing-masing sasaran sebagai ukuran pencapaian antara lain:


    [1] Indikator meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;

    [2] Indikator meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;

    [3] Indikator meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;

    [4] Indikator meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;

    [5] Indikator meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;

    [6] Indikator meningkatnya kerukunan beragama dan kesetiakawanan sosial.

  • LDII PAPUA BARAT

     Lembaga Dakwah Islam Indonesia


    LDII adalah

    Lembaga Dakwah Islam Indonesia, merupakan organisasi kemasyarakatan yang resmi dan legal yang mengikuti ketentuan UU No. 8 tahun 1985 tentang Organisasi kemasyarakatan, serta pelaksanaannya meliputi PP No. 18 tahun 1986 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 tahun 1986.

    Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Program kerja dan pengurus mulai dari tingkat Pusat sampai dengan tingkat Desa. LDII sudah tercatat di Badan Kesatuan Bangsa dan perlindungan Masyarakat (Bakesbang & Linmas) Departemen Dalam Negeri.

    Berdirinya organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mulai didirikan pada tanggal 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Karyawan Islam (YAKARI).

    Pada musyawaroh besar (MUBES) YAKARI tahun 1981, nama YAKARI diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI).

    Pada musyawaroh besar (MUBES) LEMKARI tahun 1990, sesuai dengan arahan Jendral Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) waktu itu, nama LEMKARI yang sama dengan akronim Lembaga Karate-Do Indonesia, diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia.

    Dari data-data tersebut bahwa Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah suatu organisasi yang betul-betul resmi dan legal diakui oleh pemerintah yang sah mengikuti peraturan pemerintah nomor. 18 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan.


    MOTTO LDII

    – ada tiga [3] motto, yaitu:

    [1] “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung” – [ Q.S. Ali Imron, ayat: 104 ]

    [2] “Katakanlah ini lah jalan (agama)-ku, dan orang–orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah dan aku tiada termasuk golongan orang yang musyrik” – [ Q.S. Yusuf, ayat:108 ];

    [3] “Serulah (semua manusia) kepada jalannya Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik” – [ Q.S. An-Nahl, ayat 125 ].


    VISI, MISI, STRATEGI

    VISI LDII

    Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Lembaga Dakwah Islam Indonesia mempunyai Visi sebagai berikut:

    “Menjadi organisasi dakwah Islam yang profesional dan berwawasan luas, mampu membangun potensi insani dalam mewujudkan manusia Indonesia yang melaksanakan ibadah kepada Allah, menjalankan tugas sebagai hamba Allah untuk memakmurkan bumi dan membangun masyarakat madani yang kompetitif berbasis kejujuran, amanah, hemat, dan kerja keras, rukun, kompak, dan dapat bekerjasama yang baik”


    MISI LDII

    Sejalan dengan visi organisasi tersebut, maka misi Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah:

    “Memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”


    STRATEGI LDII

    Untuk pencapaian MISI LDII tersebut akan dilakukan dengan strategi sebagai berikut:

    [1] Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia dan meningkatkan kualitas sumberdaya pembangunan yang memiliki etos kerja produktif dan professional, yang memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan, dan berkemampuan manajemen;

    [2] Memberdayakan dan menggerakkan potensi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan untuk beramal sholih melakukan pengabdian masyarakat di bidang sosial budaya, ekonomi dan politik;

    [3] Menumbuhkembangkan kegiatan usaha dan kegiatan kewirausahaan dalam rangka pembenahan ekonomi umat sesuai tuntutan kebutuhan, baik pada sektor formal maupun informal melalui usaha bersama dan usaha koperasi, serta bentuk badan usaha lain;

    [4] Mendorong pembangunan masyarakat madani [civil society] yang kompetitif, dengan tetap mengembangkan sikap persaudaraan [ukhuwwah] sesama umat manusia, komunitas muslim, serta bangsa dan negara, sikap kepekaan dan kesetiakawanan sosial, dan sikap terhadap peningkatan kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta membangun dan memperkuat karakter bangsa;

    [5] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan

    [6] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan


    TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR

    TUJUAN LDII

    Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsinya, maka tujuan LDII adalah:

    “Meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia sutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Allah Subhanahu Wa ta’ala.”


    SASARAN LDII

    Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:

    [1] Meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;
    [2] Meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;
    [3] Meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
    [4] Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;
    [5] Meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;
    [6] Meningkatnya kerukunan beragama dan kesetia-kawanan sosial.


    INDIKATOR LDII

    Indikator dari masing-masing sasaran sebagai ukuran pencapaian antara lain:

    [1] Indikator meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;
    [2] Indikator meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;
    [3] Indikator meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
    [4] Indikator meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;
    [5] Indikator meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;
    [6] Indikator meningkatnya kerukunan beragama dan kesetiakawanan sosial.

    Daftar Feed dan Kutipan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama