Sampit, LDII - (27/12/21). Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap varian Omicron yang disebut memiliki tingkat penularan lebih tinggi daripada varian Delta.
“Studi yang dilakukan di Inggris, Omicron itu memberikan risiko perawatan yang lebih rendah dari varian Delta. Di Afrika juga kelihatan sudah flattening, sudah lebih baik. Namun, kita harus hati-hati karena data dari negara lain kasus anak mengalami kenaikan karena Omicron” katanya dalam konferensi pers, Senin (27/12/2021).
Sebelumnya Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi menyebutkan adanya tambahan kasus terkonfirmasi Omicron sebanyak 27 kasus yang sebagian besar berasal dari para pelaku perjalanan internasional.
Temuan berasal dari hasil pemeriksaan WGS oleh Badan Litbangkes yang keluar pada tanggal 25 Desember 2021. Sebanyak 26 Kasus merupakan imported case, diantaranya 25 WNI yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan 1 orang WNA Asal Nigeria. Sementara satu kasus positif merupakan Tenaga Kesehatan di RSDC Wisma Atlet.
Menanggapi hal tersebut, ketua DPD LDII Kotawaringin Timur Dasuki, S.Pd. mengatakan bahwa LDII sebagai ormas kemasyarakatan senantiasa tunduk dan patuh pada aturan dan instruksi pemerintah terkait pandemi covid-19.
"Di LDII Sampit telah dibentuk Satgas Covid-19, mereka bertanggung jawab mencari dan mendapatkan info update terkait perkembangan pandemi. Selanjutnya kami pergunakan dalam menyusun kegiatan rutin LDII, seperti pengajian dan lainnya," katanya.
Dasuki menjelaskan, LDII memiliki program unggulan di tiap jelang penghabisan hitungan kalender, yaitu ngaji akhir tahun.
"Tujuan ngaji akhir tahun lebih pada usaha preventif, agar generasi muda kami, terutama anak-anak dapat dimonitor pergerakannya. Tidak terpengaruh mengikuti hura-hara tanpa arah dan condong ke perbuatan maksiat," tambahnya lagi.
Melalui musyawarah pengurus, LDII Sampit memfasilitasi generasi muda dengan berbagai macam kegiatan positif.
"Biasanya dimulai sejak sore, diarahkan pada kegiatan-kegiatan terutama yang membangun karakter kepribadian dan prestasi bidang agama. Seperti festival anak sholeh, cerdas cermat, tahfidz quran, lomba adzan, dan lomba lainnya hingga malam hari," ungkap Dasuki.
Ditanya kegiatan ngaji akhir tahun ini, Dasuki mengatakan untuk sementara belum bisa dilaksanakan seperti biasa, apalagi melihat kondisi terakhir varian omicron dikabarkan mulai naik.
LDII mengusung jargon membentuk generasi profesional religius melalui 6 tabiat luhur, jujur, amanah, muzhid mujhid, rukun, kompak. dan kerjasama yang baik.
"Para pengurus telah sepakat, kegiatan ngaji akhir tahun 2021 ini dipending dulu. Dipersilakan warga berkumpul bersama keluarga di rumah masing-masing," tutupnya.
Semoga Alloh SWT selalu melindungi kita dari wabah penyakit,...dan tahun depan menjadi tahun yang lebih baik,..
BalasHapus