Tentang LDII

LDII adalah Ormas Islam di Indonesia

LDII adalah Organisasi Kemasyarakatan di Indonesia :

 

LDII adalah Ormas Islam di Indonesia

Sejarah Ormas LDII

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), merupakan organisasi dakwah kemasyarakatan di wilayah Republik Indonesia. Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok, dan fungsinya, LDII mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat, dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Awal mulanya, LDII bernama YAKARI (Yayasan Lembaga Karyawan Islam), kemudian berganti nama menjadi LEMKARI (Lembaga Karyawan Islam), dan akhirnya berganti nama lagi menjadi LDII, karena nama LEMKARI dianggap sama dengan akronim dari Lembaga Karate-Do Indonesia.


LDII adalah organisasi yang independen, resmi dan legal mengikuti ketentuan sebagai berikut :

Undang-undang No. 8 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan.

Pasal 9 ayat (2), tanggal 4 April 1986 (Lembaran Negara RI 1986 nomor 24), serta pelaksanaannya meliputi PP No. 18 tahun 1986.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 tahun 1986.

dan aturan hukum lainnya.


LDII memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Program Kerja dan Pengurus mulai dari tingkat Pusat sampai dengan tingkat Desa. LDII sudah tercatat di Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang & Linmas)Departemen Dalam Negeri. LDII merupakan bagian komponen Bangsa Indonesia yang berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) berdiri sesuai dengan cita-cita para ulama perintisnya yaitu sebagai wadah umat Islam untuk mempelajari, mengamalkan dan menyebarkan ajaran Islam secara murni berdasarkan Alquran dan Hadis, dengan latar belakang budaya masyarakat Indonesia, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.


LDII adalah Ormas Islam di Indonesia


Sejarah Berdirinya LDII


Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pertama kali berdiri pada 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Lembaga Karyawan Islam (YAKARI). Pada Musyawarah Besar (Mubes) tahun 1981 namanya diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI), dan pada Mubes tahun 1990, atas dasar Pidato Pengarahan Bapak Sudarmono, SH. Selaku Wakil Presiden dan Bapak Jenderal Rudini sebagai Mendagri waktu itu, serta masukan baik pada sidang-sidang komisi maupun sidang Paripurna dalam Musyawarah Besar IV LEMKARI tahun 1990, selanjutnya perubahan nama tersebut ditetapkan dalam keputusan, MUBES IV LEMKARI No. VI/MUBES-IV/ LEMKARI/1990, Pasal 3, yaitu mengubah nama organisasi dari Lembaga Karyawan Dakwah Islam yang disingkat LEMKARI yang sama dengan akronim LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia), diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia, yang disingkat LDII.

Baca juga : Pengurus DPP LDII Masa Bhakti 2021 - 2026 (ldiisampit.or.id)


Motto LDII


Ada 3 Motto LDII, ialah :

1. Yang artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma’ruf (perbuatan baik) dan mencegah dari yang munkar (perbuatan tercela), mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali Imron, No. Surat: 3, Ayat: 104).


2. Yang artinya: “Katakanlah inilah jalan (agama) – Ku, dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah (dalil/dasar hukum) yang nyata. Maha suci Allah dan aku tidak termasuk golongan orang yang musyrik”. (QS. Yusuf, No.Surat: 12, Ayat: 108).


3. Yang artinya: “Serulah (semua manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik”. (QS. An-Nahl, No.Surat: 16, Ayat: 125).


LDII adalah Ormas Islam di Indonesia


Pendiri LDII

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang pada awal mula berdirinya pada 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur bernama Yayasan Lembaga Karyawan Islam (YAKARI) yang kemudian diubah menjadi Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI) didirikan oleh:

  • Drs. Nur Hasyim.
  • Drs. Edi Masyadi.
  • Drs. Bahroni Hertanto.
  • Soetojo Wirjo Atmodjo BA.
  • Wijono BA.


Badan Hukum LDII sebagai Ormas

Dasarnya, yaitu Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-18. AH.01.06. Tahun. 2008, Tanggal, 20 Februari 2008.

Isi Keputusan: 

PERTAMA: Memberikan Pengesahan Akta Pendirian: LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA disingkat LDII, NPWP. 02.414.788.6-036.000 berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia, sebagaimana anggaran dasarnya termuat dalam AKTA Nomor 01 tanggal 03 Januari 1972 yang dibuat oleh Notaris Mudijomo berkedudukan di Surabaya dan Akta Nomor 13 Tanggal 27 September 2007, yang dibuat di hadapan Notaris Gunawan Wibisono, SH, berkedudukan di Surabaya dan oleh karena itu mengakui lembaga tersebut sebagai badan hukum pada hari pengumuman anggaran dasarnya dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.

KEDUA: Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.



Kegiatan LDII

Bidang Pendidikan Keterampilan, Kepemudaan, dan Olahraga

Dalam bidang Pendidikan Keterampilan, Kepemudaan dan Olahraga, LDII menyelenggarakan kursus keorganisasian, keterampilan, perkemahan pemuda, dan kegiatan Pramuka. Dalam bidang olahraga, di antaranya menyelenggarakan Pencak Silat Persinas ASAD (Ampuh Sehat Aman Damai) yang sudah menjadi anggota IPSI, sudah mengikuti turnamen Pencak Silat tingkat Nasional, turnamen sepak bola sampai tingkat Nasional dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda pada tahun-tahun 1991, 1994, dan 1996, 2000 dan 2002.


Bidang Ekonomi

LDII peduli dan turut serta dalam pemberdayaan ekonomi rakyat dengan uji coba mengadakan kegiatan Usaha Bersama (UB) yang berbasis di tingkat Pimpinan Cabang ( PC) yang tersebar di seluruh Indonesia.


Sumber Pendanaan LDII

Di dalam membiayai segala macam aktivitasnya menurut ketentuan ART organisasi pasal 30, LDII mendapatkan dana dari sumbangan yang tidak mengikat. Sebagian besar dana sumbangan dikumpulkan dari warga LDII sendiri (swadana). Selain dari warganya, LDII juga menerima sumbangan dalam berbagai bentuk dari perorangan, pihak swasta maupun pemerintah Republik Indonesia.


LDII adalah Ormas Islam di Indonesia


Metode Pengajaran LDII

LDII menggunakan metode pengajian tradisional, yaitu guru-guru yang berasal dari beberapa alumni pondok pesantren kenamaan, seperti: Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo, Tebu Ireng di Jombang, Kebarongan di Banyuwangi, Langitan di Tuban, dll. Mereka bersama-sama mempelajari ataupun bermusyawarah beberapa waktu terlebih dahulu sebelum menyampaikan pelajaran dari Alquran dan Hadis kepada para jama’ah pengajian rutin atau kepada para santriwan dan santriwati di pondok-pondok LDII, untuk menjaga supaya tidak terjadi kekeliruan dalam memberikan penjelasan tentang pemahaman Alquran dan Hadis. Kemudian guru mengajar murid secara langsung (manquul) baik bacaan, makna (diterjemahkan secara harfiyah), dan keterangan, dan untuk bacaan Alquran memakai ketentuan tajwid.

Apakah yang dimaksud dengan “Manquul?” “Manquul” berasal dari bahasa Arab, yaitu “Naqola-Yanqulu”, yang artinya “pindah”. Maka ilmu yang manquul adalah ilmu yang dipindahkan / transfer dari guru kepada murid. Dengan kata lain, Manqul artinya berguru, yaitu terjadinya pemindahan ilmu dari guru kepada murid. Dasarnya adalah sabda Nabi Muhammad dalam Hadis Abu Daud,

Yang artinya: “Kamu sekalian mendengarkan dan didengarkan dari kamu sekalian dan didengar dari orang yang mendengarkan dari kamu sekalian”.

Dalam pelajaran tafsir, “Tafsir Manquul” berarti mentafsirkan suatu ayat Alquran dengan ayat Alquran lainnya, mentafsirkan ayat Alquran dengan Hadis, atau mentafsirkan Alquran dengan fatwa shohabat. Dalam ilmu Hadis, “manquul” berarti belajar Hadis dari guru yang mempunyai isnad (sandaran guru) sampai kepada Nabi Muhammad. Dasarnya adalah ucapan Abdulloh bin Mubarok dalam Muqodimah Hadis Muslim, yang  artinya: “Isnad itu termasuk agama, seandainya tidak ada isnad niscaya orang akan berkata menurut sekehendaknya sendiri”.

Dengan mengaji yang benar yakni dengan cara manqul, musnad dan mutashil (persambungan dari guru ke guru berikutnya sampai kepada shohabat dan sampai kepada Nabi Muhammad), maka secepatnya kita dapat menguasai ilmu Alquran dan Hadis dengan mudah dan benar. Dengan demikian, kita segera dapat mengamalkan apa yang terkandung di dalam Alquran dan hadis sebagai pedoman ibadah kita. Dan sudah barang tentu penafsiran Alquran harus mengikuti apa yang telah ditafsirkan oleh Nabi Muhammad.


Aktivitas Pengajian LDII

LDII menyelenggarakan pengajian Al Qur’an dan Al Hadits dengan rutinitas kegiatan yang cukup tinggi. Di tingkat PAC (Desa/Kelurahan) umumnya pengajian diadakan 2-3 kali seminggu, sedangkan di tingkat PC (Kecamatan) diadakan pengajian seminggu sekali. Untuk memahamkan ajarannya, LDII mempunyai program pembinaan cabe rawit (usia prasekolah sampai SD) yang terkoordinasi diseluruh masjid LDII. Selain pengajian umum, juga ada pengajian khusus remaja dan pemuda, pengajian khusus Ibu-ibu, dan bahkan pengajian khusus Manula/Lanjut usia.Ada juga pengajian UNIK (usia nikah). Disamping itu ada pula pengajian yang sifatnya tertutup, juga pengajian terbuka . Pada musim liburan sering diadakan Kegiatan Pengkhataman Alquran dan hadis selama beberapa hari yang biasa diikuti anak-anak warga LDII dan non LDII untuk mengisi waktu liburan mereka. Dalam pengajian ini pula diberi pemahaman kepada peserta didik tentang bagaimana pentingnya dan pahalanya orang yang mau belajar dan mengamalkan Alquran dan hadis dalam keseharian mereka.


LDII mengadakan berbagai forum tipe pengajian berdasarkan kelompok usia dan gender antara lain:

1. Pengajian kelompok tingkat PAC

Pengajian ini diadakan rutin 2 – 3 kali dalam seminggu di masjid-masjid, mushalla-mushala atau surau-surau yang ada hampir di setiap desa di Indonesia. Setiap kelompok PAC biasanya terdiri 50 sampai 100 orang jamaah. Materi pengajian di tingkat kelompok ini yaitu Quran (bacaan, terjemahan dan keterangan), hadis-hadis himpunan, dan nasihat agama. Dalam forum ini pula jamaah LDII diajari hafalan-hafalan doa, dalil-dalil Quran Hadis dan hafalan surat–surat pendek ALquran. Dalam forum pengajian kelompok tingkat PAC ini jamaah juga dikoreksi amalan ibadahnya seperti praktek berwudu dan salat.


2. Pengajian Cabe rawit

Pengembangan mental agama dan akhlakul karimah jamaah dimulai sejak usia dini. Masa kanak-kanak merupakan pondasi utama dalam pembentukan keimanan dan akhlak umat, sebab pada usia dini seorang anak mudah dibentuk dan diarahkan. Pengajian Cabe rawit diadakan setiap hari di setiap kelompok pengajian LDII dengan materi antara lain bacaan iqro’, menulis pegon, hafalan doa-doa, dan surat-surat pendek Alquran. Forum pengajian Caberawit juga diselingi dengan rekreasi dan bermain.


3. Pengajian Muda-mudi

Muda-mudi atau usia remaja perlu mendapat perhatian khusus dalam pembinaan mental agama. Pada usia ini pola pikir anak mulai berkembang dan pengaruh negatif pergaulan dan lingkungan semakin kuat. Karena itu pada masa ini perlu menjaga dan membentengi para remaja dengan kefahaman agama yang memadai agar generasi muda LDII tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat, dosa-dosa dan pelanggaran agama yang dapat merugikan masa depan mereka.


ldii


Sebagai bentuk kesungguhan dalam membina generasi muda, LDII telah membentuk tim Penggerak Pembina Generus (PPG) yang terdiri dari pakar pendidikan dan ahli psikologi. Pembinaan generasi muda dalam LDII setidaknya memiliki 3 sasaran yaitu:

Menjadikan generasi muda yang sholeh, alim (banyak ilmunya) dan fakih dalam beribadah.

Menjadikan generasi muda yang berakhlakul karimah (berbudi pekerti luhur), berwatak jujur, amanah, sopan dan hormat kepada orang tua dan orang lain

Menjadikan generasi muda yang tertib, disiplin, trampil dalam bekerja dan bisa hidup mandiri


4. Pengajian Wanita/ibu-ibu

Para wanita, ibu-ibu dan remaja putri perlu diberi wadah khusus dalam pembinaan keimanan dan peningkatan kepahaman agama, mengingat kebanyakan penghuni neraka adalah kaum ibu/wanita. Sabda Rasulullah SAW:

“Diperlihatkan padaku Neraka, maka ketika itu kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Hadis riwayat Bukhori dalam Kitabu al-Imaan


ldii


Selain itu banyak persoalan khusus dalam agama Islam menyangkut peran wanita dan para ibu. Haid, kehamilan, nifas, bersuci (menjaga najis), mendidik dan membina anak, melayani dan mengelola keluarga merupakan persoalan khusus wanita dan ibu-ibu. Disamping memberikan kerampilan beribadah forum pengajian Wanita / ibu-ibu LDII juga memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis tentang keputrian yang berguna untuk bekal hidup sehari-hari dan menunjang penghasilan keluarga.


5. Pengajian Lansia

Para Lansia perlu mendapatkan perhatian khusus mengingat pada usia senja diharapkan umat muslim lebih mendekatkan diri kepada Allah sebagai persiapan menghadap kepada Ilahi dalam keadaan khusnul khotimah.

“Sesungguhnya pengamalan itu dilihat dari akhirnya”


6. Pengajian Umum

Pengajian umum merupakan forum gabungan antara beberapa jamaah PAC dan PC LDII. Pengajian ini juga merupakan wadah silaturahim antar jamaah LDII untuk membina kerukunan dan kekompakan antar jamaah.

Semua pengajian LDII bersifat terbuka untuk umum, siapapun boleh datang mengikuti setiap pengajian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

ldii


Sumber Hukum LDII

Sumber hukum LDII adalah Alquran dan Hadis. Dalam memahami Alquran dan Hadis, ulama LDII juga menggunakan ilmu alat seperti ilmu nahwu, shorof, badi’, ma’ani, bayan, mantek, balaghoh, usul fiqih, mustholahul-hadits, dan sebagainya. Ibarat orang akan mencari ikan perlu sekali menggunakan alat untuk mempermudah menangkap ikan, seperti jala ikan. Perumpamaannya adalah seperti orang yang akan mencari jarum di dalam sumur perlu menggunakan besi semberani. Untuk memahami arti dan maksud ayat-ayat Alquran tidak cukup hanya dengan penguasaan dalam bahasa ataupun ilmu shorof. Alquran memang berbahasa Arab tapi tidak berarti orang yang mampu berbahasa Arab akan mampu pula memahami arti dan maksud dari ayat-ayat Al-Qur’an dengan benar. Penguasaan di bidang bahasa Arab hanyalah salah satu kemampuan yang patut dimiliki oleh seorang da’i atau muballigh, begitupun ilmu alat (nahwu shorof).


ldii
*LDII adalah Ormas Islam di Indonesia

Di LDII untuk memahami arti dan maksud dari ayat-ayat Alquran maka para da’i ataupun para muballigh / ghoh telah memiliki kemampuan-kemampuan sebagaimana berikut:

1. Ilmu Balaghoh, yaitu ilmu yang dapat membantu untuk memahami dan menentukan mana ayat-ayat yang mansukh (diganti/ralat) dan mana ayat-ayat yang nasikh (gantinya), dan mana ayat-ayat yang merupakan petunjuk larangan (pencegahan).

2. Ilmu Asbabun Nuzul, yaitu ilmu yang membahas sebab-musabab turunnya ayat-ayat   Alquran. Dengan ilmu tersebut dapat diketahui situasi dan kondisi bagaimana dan kapan serta dimana ayat suci Alquran diturunkan.

3. Ilmu Kalam, yaitu ilmu tauhid yang membicarakan tentang keesaan Allah, sekaligus membicarakan sifat-sifat-Nya.

4. Ilmu Qiro’at, yaitu ilmu yang membahas macam-macam bacaan yang telah diterima dari Nabi Muhammad (Qiro’atus Sab’ah).

5. Ilmu Tajwid, yaitu ilmu yang membahas cara-cara yang benar dalam membaca Alquran.

6. Ilmu Wujuh Wan-Nadzair, yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata dalam Alquran yang mempunyai arti banyak.

7. Ilmu Ghoribil Quran, yaitu ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab biasa atau tidak juga terdapat dalam percakapan sehari-hari.

8. Ilmu Ma’rifatul Muhkam Wal Mutasyabih, yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat hukum dan ayat-ayat yang mutasyabihah.

9. Ilmu Tanasubi Ayatil Quran, yaitu ilmu yang membahas persesuaian/kaitan antara satu ayat dalam Alquran dengan ayat yang sebelum dan sesudahnya.

10. Ilmu Amtsalil Quran, yaitu ilmu yang membahas segala perumpamaan atau permisalan.

34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII se - Indonesia :

1. DPW LDII D. I. Aceh
Ketua Tgk. H. Burhan, MBA
Jl. Peurada Utama Lr. Kelapa No. 6, Banda Aceh
Telpon: 0651-7551192
HP: 081377062006

2. DPW LDII Sumatera Utara
Ketua Ir.H.Agus Purwanto
Jl.KH.Wahid Hasyim No.105 A
Telpon: 0457 26540
HP: 0852-75627292

3. DPW LDII Sumatera  Barat
Ketua Prof.DR.H.Jamsari, MP
Telpon: 082114845793
HP: 08126630571

4. DPW LDII Jambi
Wkl.Ketua Ir.Luluk Miftahuddin
Telpon:
HP:

5. DPW LDII Riau
Wkl.Ketua DR.Imam Suprayogi, ST.MT
Jl.Imam Munandar/Harapan Raya No.29
Telpon: 0761-44321
HP:

6. DPW LDII Riau
Sekretaris Ir.Budi Mulyono
Jl.Imam Munandar/Harapan Raya No.29
Telpon: 0812-7690209
HP:

7. DPW LDII Kep.RIAU
Sekretaris Ir.H.Taufik Hazairin, MM
KOMPLEK PATAM ASRI BLOK O NO. 01 KOTA BATAM
Telpon:
HP:

8. DPW LDII Kep. Bangka Belitung
Ketua Nardi Pratomo, SE
Jl. Depati Hamzah RT 06 RW 01 Kelurahan Semabung Lama Kecamatan Bukit Intan Pangkalpinang
Telpon:
HP: 0813.777.313131

9. DPW LDII Sumatera Selatan
Ketua H.M.Yunus Tjiknang, SE
Jl.Bukit Kenten Rt.15/8 Ilir, Palembang
Telpon: 0711-714361
HP: 0813-73804880

10. DPW LDII Bengkulu
Ketua H.Zainal Azmi, M.Pd.
Jl.Merapi XII. No.13 Kebun Tebeng
Telpon: 0852273661354
HP: 081367720712

11. DPW LDII Lampung
Wakil Ketua Drs. Antoni Prawira Negara
Jl. Sutan Syahrir No. 21 Pahoman Bandar Lampung, Tlp.0721-259559, 261159
Telpon: 0812 7253267
HP: 0813-79530526

12. DPW LDII Banten
Wkl.Ketua Inta Sahrudin, M.Pd
Jl.Raya Serang-Cilegon Km.11 Jaya Sampurna,
Telpon: 0254-2541404
HP: 0812-10165763

13. DPW LDII DKI  Jakarta
Wkl.Ketua H.Donny Novrianto Siregar, S.Pd
Jl.Kramat No.41 Rt.007/01 Cilandak Timur
Telpon: 021-7814738
HP: 0813-89108100

14. DPW LDII Jawa Barat
Ketua Drs.H.Bahrudin
Jl.Sarijati II No 6, Margacinta, Buah Batu
Telpon: 022-7798178
HP: 0812-22139440

15. DPW LDII Jawa Tengah
Ketua Prof. Dr. H. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum.
Jln.Ngesrep Timur V No.8 Semarang 50269
Telpon: 024-7472613
HP: 0815-7724689

16. DPW LDII D. I. Yogyakarta
Ketua Dr. H. Wahyudi, M.S.
Jln.Sidobali UH II No.16 A, Muju muju
Telpon: 0274-543127
HP: 0816-683411

17. DPW LDII Jawa Timur
Wkl.Ketua Ir.H.Samiyono, MM
Gayungan VII/11 Rt/01, 60235 Surabaya
Telpon:
HP:

18. DPW LDII Bali
Ketua Drs.Olih Solihat Karso, MSn
Jl.Padang Griya II/I Padang Sambian, Denpasar barat
Telpon: 0361-415570
HP: 0817-4764354

19. DPW LDII Nusa Tenggara Barat
Ketua Ir.Abdullah A.Karim,M.Si
Jl. Cilinaya Indah No. 63 Tanjung Karang Permai Mataram
Telpon:
HP: 0878 64326499

20. DPW LDII Nusa Tenggara Timur
Ketua H.Baswara Anindita,ST
Telpon:
HP: .08123688453

21. DPW LDII Gorontalo
Ketua Drs. H. Syamsudin Ali
Jl.Cendrawasih 1 Rt.03/05, Kel.Moodu, Kota Timur
Telpon: 0852-98679898
HP: 0852-98455496

22. DPW LDII Maluku Utara
Sekretaris Ir. Nurhadi
PERUM MANDIRI KALUMATA BLOK B NO.35 KEC. TERNATE SELATAN
Telpon:
HP: 081 235 639 691

23. DPW LDII Maluku
Ketua Ir. Sudirman HS.
Jl. Jend. Sudirman No. 354 Depan Kafe Robot  Batumerah Ambon, 97128
Telpon: 0911 – 343966
HP: 0852 43399983

24. DPW LDII Sulawesi Selatan
Sekretaris Prof. Dr. H. Haryanto, M.Pd.
Jl.Urip Suniharjo No. 96 B , Makassar
Telpon: 0856-56796234
HP: 0812-4209433

25. DPW LDII Provinsi Sulawesi Barat
Sekretaris H.Umar
Jl.KH.Muh.Saleh Lr.3 No.14 Cerbon ,Wonomulyo Kp.91352
Telpon: 0428-51353
HP: 0813-42082970

26.  LDII Sulawesi Tengah
 Drs. Agus Salim St.Marhun
Jl. Zebra N0,32  Palu
Telpon: 0451-481890
HP:

27. DPW LDII Sulawesi Tenggara
Ketua L. Kadir, S.Pd
Jl. D.I Panjaitan Lrg. Al-Mukhlis No. 3 Kendari
Telpon: 0401 - 3195550
HP: 0852 9948 6222

28. DPW LDII Sulawesi Utara
Wakil Ketua Drs. Djafar Wonggo
Jl.Raya Wori KM 6 Kel.Buha Manado 95252
Telpon: 0431-818758
HP: 0813-40097713

29. DPW LDII Kalimantan Timur
Ketua HM.Sutamsis, S.H,M.H, M.Kn.
Jl.W.Monginsidi VII/59 Dadi Mulya, Samarinda
Telpon: 0541-736940
HP: 08125-800033

30. DPW LDII Kalimantan Selatan
Ketua Ir. H. M. Darban, B.Sc., M.M
Jl. Manggis Gg. Nangka No.6-8 Kel. Kuripan Banjar Masin
Telpon: 0511-255866
HP: 0821 48357575

31. DPW LDII Kalimantan Tengah
Ketua H. Harjono Abdul Latif, ST.
Jl.Raden Saleh VI No.2 , Palangka Raya
Telpon: 0536-3227160
HP: 0812-5153524

32. DPW LDII Kalimantan Barat
Ketua Ir. Mulyadi Safwan, MMA
Jl. Putri Candra Midi N0. 64 Pontianak
Telpon: 0561 - 747101
HP: 0821 57741201

33. DPW LDII Papua
Ketua Drs. Winoto, M.Pd
Jl. Raya Abepura - Jayapura No. 18 Bunced II Entrop Jaya Pura
Telpon: 0967-573487
HP: 0812 4857324

34. DPW LDII Prov. Papua Barat
Ketua Drs. Suroto
Ji.Gunung Salju Belakang,Ex.Bengkel Tan Fanindi Kel.Padarni, Distrik Manokwari Barat , 0812-4867061
Telpon: 0986-212313
HP: 0986-215703

Sumber : wikipedia.org

ldii icon
#LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama