Jakarta (25/08). Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, H. Syafiq Al Mughni berkesempatan hadir sebagai narasumber dalam acara “Webinar Kebangsaan”. Acara yang dihelat DPP LDII tersebut mengusung tema “Beragama dalam Bingkai Kebangsaan untuk Merawat dan Menjaga Keutuhan Bangsa”, pada Rabu (24/08).
Dalam paparannya, ia menyoroti disintegrasi sosial yang masih terjadi di Indonesia. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab rusaknya keteraturan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat, “Problem yang masih kita hadapi saat ini adalah dalam rangka memperkuat keutuhan bangsa, kita mengalami disiontegrasi sosial, maka mau tidak mau kita harus menyembuhkan ini dengan cara mengintegrasikan seluruh komponen umat Islam,” ucapnya.
Menurutnya, disintegrasi sosial dapat disebabkan oleh hubungan sosial serta interkasi sosial antar individu yang kerap kali masih mengutamakan perbedaan daripada kebersamaan. Ia menjelaskan, perbedaan dan keberagaman merupakan sebuah keniscayaan, hal ini tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia. Untuk itu, organisasi keagamaan harus berupaya untuk menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada menuju sebuah kesatuan sesuai dengan motto bangsa Indonesia ‘Bhineka Tunggal Ika’.
“Perbedaan itu adalah hal yang wajar, alamiah dan akan selalu ada, tetapi yang penting adalah bagaimana kita menyikapi perbedaan itu, bagaimana kita dengan kearifan yang kita miliki sehingga perbedaan itu harus jadi kekuatan dan tidak menjadi sumber kelemahan,” tegasnya.
Syafiq Al Mughni memandang implementasi Islam Wasathiyah (moderat) di era modern semakin dibutuhkan. Tujuannya, untuk menumbuhkan kehidupan yang harmoni di tengah masyarakat, “Washathiyah itu sesuatu atau khazanah yang sangat penting dikembangkan, janganlah kita berpikiran dan bersifat ekstrim dalam agama”
Untuk itu, ia mengajak seluruh ormas Islam, termasuk LDII untuk mengembangkan konsep Islam Wasathiyah, yakni Islam yang cinta akan kedamian, dan toleran terhadap perbedaan, “Ini menjadi komitmen kita, bahwa kalau kita menjadi Islam yang bersungguh-sungguh maka Wasathiyah inilah yang harus kita jalankan, kita kembangkan, kita promosikan,” ajaknya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso mengungkapkan konsep Islam Washathiyah dinilai cocok dengan bangsa Indonesia yang secara fitrah terlahir dengan beragam suku, budaya, bahasa dan agama, “Masyarakat Indoensia harus menerima keberadaan kita, bahwa kita ada di Indonesia, itulah kondisi indonesia, dan kita harus menyelesaikan dengan cara Indonesia,” ujarnya.
Ia menegaskan, konsep Islam Wasathiyah harus terus dikedepankan untuk mendorong perilaku kehidupan beragama yang toleran, inklusif, dan humanis, “Karena kita berbicara mengenai moderasi beragama, maka seluruh masyarakat harus menyelesaikan semuanya dengan cara yang moderat pula,” pungkas Chriswanto. (Fitri/Wicak)