Jakarta. Korban bencana gempa Cianjur terus bertambah. BNPB pada Selasa (22/11/22) pukul 17.00 wib merilis data korban meninggal dunia.
"Korban meninggal dunia 268 jiwa, yang sudah teridentifikasi sebanyak 122 jenazah, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang, kita akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan," ucap Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur.
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso menyampaikan warga LDII turut berbelasungkawa. "Kami juga menyerukan agar masyarakat dan warga LDII khususnya, menggalang dana untuk meringankan beban masyarakat Cianjur yang terdampak gempa,” serunya.
Menurutnya KH Chriswanto, di saat kondisi ekonomi yang belum pulih benar, mendadak bencana menimpa masyarakat Cianjur, “Di sinilah ikatan kita sebagai satu bangsa diuji, kesalehan sosial juga diuji. Maka, untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, kita harus bergotong royong membantu warga Cianjur,” ujarnya.
Ketua DPD LDII Kabupaten Cianjur Berikan Motivasi kepada Korban Bencana
Ketua DPD LDII Kabupaten Cianjur Ade Suherlan beserta jajarannya, mengatakan mereka telah mengunjungi para pengungsi di Kecamatan Cianjur, Warungkondang, Cugenang, Karangtengah dan Bojong, "Kami meninjau lokasi pengungsian sekaligus memberikan motivasi agar sabar dan tawakal dalam menghadapi musibah dan cobaan yang melanda Kabupaten Cianjur," ujar Ade.
Menurutnya, sampai saat ini kebutuhan pokok para pengungsi masih terpenuhi, tapi untuk beberapa hari ke depan dibutuhkan bantuan berupa logistik, air bersih, tenda darurat dan penerangan. "Mengingat masih dikhawatirkan terjadinya gempa susulan sehingga para korban masih enggan kembali ke rumah masing-masing," tambahnya.
Ade menambahkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah dan stakeholder terkait, untuk menggalang donasi. Bantuan tersebut disalurkan kepada korban yang berada di berbagai titik pengungsian.
"Untuk itu, LDII Kabupaten Cianjur akan berupaya menggali donasi berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Posko Tangap Darurat Bencana Daerah dan stakeholder lainnya untuk memenuhi kebutuhan para korban musibah tersebut," ungkapnya.