Lebaran, atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Idul Fitri, merupakan momen yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari ini, umat Muslim merayakan berakhirnya bulan suci Ramadan yang diisi dengan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Lebaran menjadi momen yang tepat untuk bersilaturahim dan bermaaf-maafan karena pada hari ini umat Muslim berkumpul dengan keluarga dan kerabat untuk merayakan bersama. Di sinilah pentingnya silaturahim dan bermaaf-maafan menjadi sangat ditekankan.
Silaturahim di sini berarti mengunjungi sanak saudara, tetangga, dan kerabat untuk bertegur sapa dan berbicara. Tujuannya adalah untuk menjaga tali persaudaraan yang telah terjalin dan mempererat hubungan yang sudah ada. Selain itu, silaturahim juga menjadi kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dan berbagi cerita dengan orang lain.
Sedangkan bermaaf-maafan, pada dasarnya adalah suatu bentuk upaya untuk membersihkan hati dan memperbaiki hubungan yang sempat renggang atau terputus. Pada hari Lebaran, orang-orang saling memaafkan satu sama lain atas kesalahan atau ketidaknyamanan yang mungkin terjadi selama satu tahun terakhir. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memulai hari yang baru dengan hati yang bersih dan bebas dari dendam dan permusuhan.
Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Ra'd ayat 21:
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ يَتَوَاصَلُونَ بِهِ وَيَتَوَاصَلُونَ بِرَسُولِهِ
“Dan orang-orang yang beriman kepada Allah, mereka selalu berhubungan dengan Allah, dan mereka selalu berhubungan dengan Rasul.”
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang ingin dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaklah ia bersilaturahmi."
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 10-12:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat."
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang meminta maaf kepada saudaranya karena salah yang dilakukannya, maka Allah akan mengangkat derajatnya di dunia dan di akhirat."
Hubungan Antara Bersilaturrahim dan Bermaaf-maafan, dalam hadis riwayat Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada suatu amalan yang lebih disukai oleh Allah daripada seseorang yang mempererat tali silaturahim dan tidak ada suatu amalan yang lebih cepat mendatangkan pahala daripada memaafkan orang yang melakukan kesalahan."
Dalam praktiknya, silaturahim dan bermaaf-maafan dapat dilakukan dengan cara mengunjungi keluarga dan kerabat, memberikan ucapan selamat Idul Fitri, memberikan bingkisan atau hadiah, dan berdoa bersama. Selain itu, pada hari Lebaran, banyak orang juga menyumbangkan sebagian dari kekayaan mereka kepada mereka yang membutuhkan, dengan tujuan untuk memberikan kebahagiaan kepada sesama dan mendapatkan pahala yang besar.
Berkunjung ke Kerabat dan Menikmati Hidangan Lebaran
Berkunjung ke sanak kerabat dan mencicipi masakan khas masing-masing keluarga juga menjadi salah satu tradisi yang dilakukan pada hari Lebaran. Kebiasaan ini sangat erat kaitannya dengan silaturahim, karena dengan mengunjungi sanak kerabat dan mencicipi masakan mereka, kita dapat mempererat hubungan yang sudah terjalin.
Di Indonesia, masakan khas Lebaran sangat bervariasi dari daerah ke daerah. Misalnya, di Jawa ada opor ayam, ketupat, dan lontong sayur. Sedangkan di Sumatera ada rendang, ketupat palas, dan dodol. Begitu pula di daerah-daerah lainnya.
Mencicipi masakan khas masing-masing keluarga pada saat Lebaran bukan hanya sekadar mencoba makanan baru, tapi juga bisa menjadi sarana untuk menambah kedekatan dengan keluarga atau sanak kerabat. Karena dalam budaya Indonesia, makanan seringkali dianggap sebagai simbol keakraban dan persatuan, dan berkumpul untuk makan bersama juga bisa menjadi momentum untuk mengobrol dan bercerita tentang kehidupan sehari-hari.
Lebaran menjadi momen yang tepat untuk bersilaturahim dan bermaaf-maafan karena pada hari itu umat Muslim merayakan berakhirnya bulan suci Ramadan yang diisi dengan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Melalui silaturahim dan bermaaf-maafan, orang dapat mempererat hubungan persaudaraan dan memulai hari yang baru dengan hati yang bersih dan penuh kasih sayang.