MAKASSAR - Walikota Makassar Ir Moh Ramdhan Pomanto dan Kepala Kejaksaan Negeri Makassar Andi Sundari SH MH menghadiri safari Ramadan 1444 H dan pengajian umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Makassar di Masjid Roudhotul Jannah, Kompleks Dr Tadjuddin Chalid, Jalan Berua Raya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (9/4/2023).
Hadir Ketua DPD LDII Kota Makassar Asdar Mattiro SSos MIKom, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga LDII. Turut hadir Ketua DPW LDII Provinsi Sulawesi Selatan Dr Ir Abri MP, Ketua Yayasan Budi Utomo Makassar Jubliadi Patangke ST MM, dan Ketua Pondok Pesantren Roudhotul Jannah Makassar Ir Rahmat Wahid.
Pengajian dan Safari Ramadan 1444 Hijriah LDII Kota Makassar mengambil tema "Melalui Safari Ramadan 1444 Hijriah Kita Tingkatkan Silaturrahim dalam Bingkai NKRI Menuju Makassar Kota Dunia dan Sadar Hukum".
Kejari Makassar Andi Sundari SH MH di forum pengajian, menyampaikan materi "Pentingnya Kepatuhan dan Kesadaran Hukum. Sedangkan Walikota Makassar menyampaikan materi "Peran LDII dalam Mendukung Program Jagai Anakta".
Dalam pemaparan materinya, Kepala Kejaksaan Negeri Makassar Andi Sundari SH MH menjelaskan, kepatuhan dan kesadaran hukum dimulai dari rumah, kelompok masyarakat, dan dari organisasi. “Sehingga kita semua mengetahui bahwa semua kita lakukan ada dampak hukumnya,” katanya.
Anak anak betul-betul harus dijaga diberikan pondasi yang baik, berikan nasihat dan teladan. Orang tua harus jadi teladan bagi anaknya. Kalau orang tuanya sudah bertengkar, bermain handphone, maka menurut anak itu adalah hal yang baik. Anak-anak yang masih kecil harus diberikan contoh teladan yang baik. “Sehingga dengan teladan itu, kita akan mebentengi diri keluarga dari hal-hal yang menyebabkan implikasi hukum,” tutur Kepala Kejari Makassar.
Ia menjelaskan pentingnya memberikan keteladanan agar anak tidak melakukan praktik korupsi sejak dini. “Membangun karakter anak agar tidak korupsi. Rumah tangga membentuk karakter anak agar tidak korupsi kedepannya. Jangan pernah ajari anak untuk berbohong,” ujar Andi Sundari.
Kejaksaan bekerjasama dengan Pemkot Makassar membentuk Baruga Adyaksa. Tempat untuk menyelesaikan perkara sebelum dilaporkan ke polisi. “Rutan sudah over kapasitas. Kalau ada perselisihan warga, kita selesaikan dengan kearifan lokal. Kita undang para pihak sehingga bisa diselesaikan dengan baik tanpa harus melapor ke polisi,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Makassar Danny Pomanto mengungkapkan, salah satu dari tiga amalan yang masih bisa diraih pahalanya meskipun pengamalnya sudah meninggal adalah anak yang saleh. “Di dalam diri anak, ada 2 amal jariahnya, yaitu anak yang saleh dan ilmu yang bermanfaat,” ujar Danny.
Menjadi orang tua adalah inti keberhasilan hidup, bukan harta. Intinya adalah bagaimana menjaga anak. “Maka mengapa pemerintah kota berulang-ulang menyampaikan jagai anak ta’. Kalau semua orang tua menjaga anaknya, maka semua tugas-tugas perkotaan sudah selesai. Saya, ibu Kajari, dan Kapolrestabes Kota Makassar meramu anak-anak yang tidak dijaga orang tua mereka,” ungkap walikota.
Wasiat Rasulullah agar kita selalu menjaga umat. “LDII saya lihat sangat menjaga umat. Kompak sekali. Di pengajian ini, lantai 1 dan 2 masjid penuh,” katanya.
Jagai anakta tidak semudah diucapkan di lisan. “Berhati-hatilah sekarang. Yang paling berbahaya yaitu handphone,” ujar Danny Pomanto.