Anak sholih dan sholihah adalah impian setiap orang tua muslim. Anak sholih dan sholihah adalah anak yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, berbakti kepada orang tua, berakhlak mulia, berilmu bermanfaat, dan menjadi aset bagi umat. Namun, mendidik anak sholih dan sholihah bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan usaha, doa, dan tauladan dari orang tua agar anak tumbuh menjadi sholih dan sholihah.
Berikut ini adalah beberapa cawe-cawe atau tips yang dapat dilakukan orang tua dalam mendidik anak sholih dan sholihah:
1. Mulai dari kandungan. Mendidik anak sholih dan sholihah dimulai sejak ia masih dalam kandungan. Orang tua harus memberikan stimulasi positif kepada janin, seperti membacakan Al-Quran, berdzikir, berdoa, mendengarkan ceramah, dan mengonsumsi makanan halal dan bergizi. Hal ini akan membentuk jiwa dan fisik anak yang sehat dan kuat.
2. Ajarkan Al-Quran. Al-Quran adalah pedoman hidup bagi setiap muslim. Orang tua harus mengajarkan Al-Quran kepada anak sejak dini, baik membaca, menghafal, memahami, maupun mengamalkannya. Al-Quran akan menjadi bekal paling penting bagi anak dalam menghadapi tantangan zaman.
3. Berikan contoh yang baik. Orang tua adalah panutan pertama bagi anak. Anak akan meniru apa yang dilihat dan didengarnya dari orang tua. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan contoh yang baik dalam segala hal, seperti ibadah, akhlak, ucapan, perbuatan, sikap, dan pergaulan.
4. Doakan anak selalu. Doa orang tua adalah salah satu amalan yang tidak terputus dan sangat mustajab (dikabulkan) oleh Allah. Orang tua harus selalu mendoakan anaknya agar menjadi sholih dan sholihah, serta mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.
5. Peluk dan cium anak sering-sering. Pelukan dan ciuman orang tua adalah ungkapan kasih sayang yang dapat mentransfer energi positif kepada anak. Anak yang sering dipeluk dan dicium oleh orang tua akan merasa dicintai, dihargai, dan aman. Hal ini akan membangun kepercayaan diri dan empati anak.
6. Maafkan kesalahan anak. Anak adalah makhluk yang sedang belajar dan berkembang. Anak pasti pernah melakukan kesalahan atau kenakalan. Orang tua harus bijak dalam menegur atau menghukum anak. Jangan marah berlebihan atau memukul anak. Berikan penjelasan mengapa ia salah dan apa akibatnya. Ajarkan ia untuk meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi lagi.
7. Dekatkan anak pada kiai dan pesantren. Kiai dan pesantren adalah sumber ilmu agama yang dapat membimbing anak menjadi sholih dan sholihah. Orang tua harus mendekatkan anak pada kiai dan pesantren, baik dengan menyekolahkan anak di pesantren atau madrasah, atau dengan mengajaknya berkunjung ke pondok pesantren.
8. Libatkan anak dalam kegiatan sosial keagamaan. Anak harus dibiasakan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya, terutama dengan sesama muslim. Orang tua dapat melibatkan anak dalam kegiatan sosial keagamaan, seperti pengajian, dakwah, bakti sosial, atau organisasi kemasyarakatan Islam.