Enceladus, Salah Satu Bulan dari Planet Saturnus

 enceladus



Enceladus, salah satu bulan dari planet Saturnus, adalah salah satu objek yang paling menarik bagi para ilmuwan dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Bulan ini memiliki permukaan yang tertutup es, tetapi di bawahnya terdapat samudra air asin yang global. Dari celah-celah di permukaan es, terdapat semburan-semburan air, es, dan bahan organik yang keluar ke angkasa.

Semburan air ini sudah pernah diamati oleh wahana Cassini, yang mengorbit Saturnus dari tahun 2004 hingga 2017. Cassini bahkan pernah terbang melewati semburan air ini dan menganalisis komposisinya. Hasilnya menunjukkan bahwa air di Enceladus mengandung unsur-unsur kimia yang penting untuk kehidupan, seperti hidrogen, karbon, nitrogen, dan oksigen.

Namun, baru-baru ini, teleskop luar angkasa James Webb Space Telescope (JWST), yang diluncurkan pada akhir tahun 2021, berhasil mengamati semburan air dari Enceladus dengan tingkat detail dan sensitivitas yang belum pernah ada sebelumnya. JWST menggunakan instrumen Near-Infrared Spectrograph (NIRSpec) untuk memetakan sifat-sifat semburan air tersebut.

Hasilnya mengejutkan para peneliti. Semburan air yang diamati oleh JWST mencapai hampir 10.000 kilometer ke angkasa, atau lebih dari 20 kali ukuran bulan itu sendiri. Ini adalah semburan air terbesar yang pernah terdeteksi di Enceladus.

Selain panjangnya, laju aliran air yang keluar dari Enceladus juga sangat mengesankan, yaitu sekitar 300 liter per detik. Dengan laju ini, semburan air bisa mengisi kolam renang berukuran Olimpiade dalam beberapa jam saja.

Semburan air ini juga memberikan kontribusi besar bagi pasokan air untuk sistem Saturnus dan cincin-cincinnya. JWST menunjukkan bahwa sekitar 30% dari uap air yang keluar dari Enceladus masuk ke dalam torus air, yaitu sebuah cincin tipis dari partikel-partikel es dan uap air yang mengelilingi Saturnus.

Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang dinamika dan potensi kehidupan di Enceladus. Semburan air ini bisa menjadi sumber informasi tentang apa yang terjadi di dalam samudra bawah permukaan bulan tersebut. Semburan air ini juga bisa menjadi sasaran untuk misi-misi masa depan yang ingin mencari tanda-tanda kehidupan di Enceladus.

JWST adalah teleskop luar angkasa generasi terbaru yang dirancang untuk mengamati cahaya inframerah dari objek-objek langit. Teleskop ini memiliki cermin utama berdiameter 6,5 meter dan empat instrumen ilmiah canggih. Teleskop ini bisa mengamati objek-objek yang sangat jauh dan redup, seperti galaksi-galaksi awal alam semesta, bintang-bintang baru terbentuk, planet-planet di luar tata surya kita, dan bulan-bulan es seperti Enceladus.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama