Finger Print untuk Menjaga Keamanan Perangkat



Finger print atau sidik jari adalah salah satu teknologi biometrik yang berfungsi merekam pola sidik jari yang kemudian pola tersebut disimpan untuk digunakan untuk kebutuhan identifikasi. Dalam aplikasinya, finger print akan mencocokkan data sidik jari yang telah terekam dengan sidik jari aslinya ketika digunakan.

Teknologi finger print sudah ada sejak abad ke-19 dan mulai berkembang penggunaannya pada tahun 1975 untuk kebutuhan kepolisian. Namun teknologi pemindai finger print sendiri saat ini umum digunakan pada kehidupan sehari-hari, termasuk untuk menjaga keamanan perangkat.

Beberapa perangkat, diantaranya laptop, handphone, dan lainnya saat ini telah menggunakan teknologi finger print sebagai fasilitas keamanan perangkat. Fungsi finger print adalah sebagai pengaman perangkat seperti password. Hanya saja, proses verifikasinya melalui finger print atau sidik jari manusia.

Teknologi finger print memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan password atau kode PIN. Pertama, finger print lebih praktis karena tidak perlu mengingat atau mengetikkan password atau kode PIN. Cukup dengan meletakkan jari pada sensor finger print, maka perangkat akan terbuka. Kedua, finger print lebih aman karena setiap orang memiliki pola sidik jari yang unik dan tidak bisa dipalsukan. Ketiga, finger print lebih akurat karena tidak mudah terpengaruh oleh faktor eksternal seperti debu, kotoran, atau cahaya.

Teknologi finger print terdiri dari empat macam, yaitu optical (optis), ultrasonik, capacitive (kapasitif), dan thermal (suhu). Keempat teknologi finger print itu masing-masing memiliki teknik yang berbeda-beda dalam membaca kulit sidik jari. Berikut adalah penjelasannya.

- Optical (optis) adalah metode pembacaan dengan optical atau optis yang memiliki teknik yang tergolong cukup lawas. Metode ini mempunyai sistem rekam pola sidik jari menggunakan blitz (cahaya), mirip seperti alat pemindai mesin fotokopi. Alat pembaca sidik jari atau fingerprint scanner yang digunakan berupa kamera digital. Lapisan paling atas adalah area untuk meletakkan ujung jari atau permukaan sentuh (scan area). Di bawah scan area, terdapat lampu blitz atau pemancar cahaya yang difungsikan untuk menerangi permukaan ujung jari. Karena sidik jari terkena cahaya, maka akan menghasilkan pantulan dari ujung jari yang selanjutnya ditangkap oleh alat penerima. Data tersebut selanjutnya disimpan ke dalam memori². Sayangnya, sensor optis ini memiliki kelemahan dan tergolong kurang aman. Selain itu, pola sidik jari yang didapat sangat bergantung dengan kondisi kulit sidik jari. Jika kulit sidik jari mengelupas atau kotor, pemindai sensor ini tidak akan mampu mengenali sidik jari.

- Ultrasonik adalah metode ultrasonik yang memanfaatkan gelombang suara atau getaran saat membaca kulit sidik jari dengan frekuensi yang sangat tinggi dan tidak bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kHz. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair, dan gas². Sensor ultrasonik akan mengirimkan gelombang suara ke permukaan ujung jari dan menangkap pantulan gelombang suara tersebut. Pantulan gelombang suara akan berbeda-beda tergantung pada pola sidik jari. Data pantulan gelombang suara tersebut kemudian diolah menjadi pola sidik jari digital. Sensor ultrasonik memiliki kelebihan yaitu dapat membaca sidik jari dengan lebih akurat dan tidak mudah terpengaruh oleh kondisi kulit sidik jari yang kotor, basah, atau kering. Namun sensor ultrasonik juga memiliki kekurangan yaitu lebih mahal dan lebih lambat dalam proses pembacaan.

- Capacitive (kapasitif) adalah metode capacitive atau kapasitif yang menggunakan prinsip perbedaan kapasitansi atau kemampuan menyimpan muatan listrik antara permukaan ujung jari dan sensor finger print². Sensor capacitive terdiri dari banyak sel yang berfungsi sebagai kondensator. Setiap sel akan mengukur kapasitansi antara permukaan ujung jari dan sensor. Kapasitansi akan berbeda-beda tergantung pada pola sidik jari. Data kapasitansi tersebut kemudian diubah menjadi pola sidik jari digital. Sensor capacitive memiliki kelebihan yaitu lebih aman dan lebih cepat dalam proses pembacaan. Namun sensor capacitive juga memiliki kekurangan yaitu mudah terpengaruh oleh kondisi kulit sidik jari yang kotor, basah, atau kering.

- Thermal (suhu) adalah metode thermal atau suhu yang menggunakan prinsip perbedaan suhu antara permukaan ujung jari dan sensor finger print². Sensor thermal terdiri dari banyak elemen termal yang berfungsi sebagai pengukur suhu. Setiap elemen termal akan mengukur suhu antara permukaan ujung jari dan sensor. Suhu akan berbeda-beda tergantung pada pola sidik jari. Data suhu tersebut kemudian diubah menjadi pola sidik jari digital. Sensor thermal memiliki kelebihan yaitu dapat membaca sidik jari dengan lebih akurat dan tidak mudah terpengaruh oleh kondisi kulit sidik jari yang kotor, basah, atau kering. Namun sensor thermal juga memiliki kekurangan yaitu lebih lambat dalam proses pembacaan.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama