SAMPIT. LDII Kowaringin Timur bekerja sama dengan Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (FORSGI) melaksanakan latihan rutin sepak bola di lapangan Esen Bue Sampit pada Minggu (4/6/2023).
"Latihan ini ditujukan bagi generasi muda LDII, terutama anak-anak usia dini. Selain dibina berolah raga sepak bola, mereka diajarkan pembentukan muslim yang berkarakter," ungkap Supriyadi selaku ketua Forsgi Kotawaringin Timur.
Pembinaan olah raga sepak bola di LDII Kotim dilaksanakan tiap seminggu sekali. "Mengingat masih belum memiliki lapangan sendiri. Sementara kami masih sewa lapangan mini soccer. Anak-anak dilatih bersedekah, patungan untuk biaya sewa," lanjutnya.
Sepak bola adalah olahraga yang populer di seluruh dunia. Selain sebagai hiburan dan kompetisi, sepak bola juga memiliki peran yang signifikan dalam membangun karakter anak-anak. Melalui latihan, kompetisi, dan kerjasama dalam tim, anak-anak dapat mengembangkan kualitas seperti rukun, kompak, disiplin, kepemimpinan, kerja tim, dan semangat juang. Inilah mengapa sepak bola dianggap sebagai olahraga yang efektif dalam membentuk karakter anak-anak.
Salah satu aspek penting dalam sepak bola adalah kerjasama dalam tim. Dalam sebuah tim sepak bola, setiap anggota tim memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Anak-anak belajar untuk saling mendukung, berkomunikasi, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka belajar untuk menghargai kontribusi setiap anggota tim, baik saat mencetak gol atau memberikan assist. Dalam proses ini, anak-anak belajar untuk menjadi rukun dan kompak, karena kesuksesan tim bergantung pada kerjasama yang baik antar pemain.
Selain itu, sepak bola juga mengajarkan disiplin kepada anak-anak. Untuk mencapai performa yang baik, mereka perlu menjaga pola latihan yang teratur, menerapkan disiplin dalam makan dan istirahat, serta mengikuti aturan permainan dengan baik. Disiplin ini berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari anak-anak, membantu mereka dalam mengatur waktu, mengerjakan tugas dengan tepat waktu, dan menjalani kehidupan yang terorganisir.
Kepemimpinan adalah kualitas lain yang dapat dikembangkan melalui sepak bola. Setiap tim membutuhkan pemimpin yang mampu menginspirasi, memotivasi, dan membimbing rekan setimnya. Anak-anak dapat belajar untuk mengambil tanggung jawab dan memimpin dengan baik di lapangan. Mereka belajar untuk mengambil keputusan yang tepat, memimpin dengan contoh yang baik, dan menghargai pendapat dan kontribusi dari rekan setimnya. Kepemimpinan yang terbentuk dalam sepak bola dapat membantu anak-anak dalam menghadapi tantangan dan mengambil peran kepemimpinan di lingkungan lainnya.
Sepak bola juga melatih anak-anak dalam kerja tim. Dalam sebuah pertandingan, anak-anak harus belajar beradaptasi dengan peran dan strategi tim, berkomunikasi dengan baik, dan menghormati peran masing-masing pemain. Mereka belajar untuk saling mempercayai, berbagi informasi, dan berkolaborasi untuk mencapai hasil yang baik. Kemampuan untuk bekerja dalam tim tidak hanya bermanfaat dalam sepak bola, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari anak-anak, seperti saat bekerja dalam kelompok di sekolah atau di tempat kerja di masa depan.
Sepak bola juga mengembangkan semangat juang pada anak-anak. Sepak bola adalah olahraga yang membutuhkan ketekunan, ketahanan, dan semangat untuk terus berjuang meskipun menghadapi tantangan atau kekalahan. Anak-anak belajar untuk tidak menyerah dan tetap berusaha sebaik mungkin, baik saat latihan maupun dalam pertandingan. Mereka belajar untuk menghadapi kegagalan dengan sikap positif, belajar dari kesalahan, dan terus berusaha untuk mencapai tujuan mereka. Semangat juang ini akan menjadi modal berharga bagi anak-anak dalam menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan, baik dalam lingkungan pendidikan, karir, maupun kehidupan pribadi.
Selain kualitas karakter yang telah disebutkan, sepak bola juga membantu dalam mengembangkan keterampilan sosial anak-anak. Melalui interaksi dengan rekan setim, lawan, pelatih, dan penggemar, anak-anak belajar untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan beradaptasi dengan berbagai tipe orang. Mereka belajar untuk menghormati perbedaan, bekerja sama dengan orang yang memiliki latar belakang dan keahlian yang berbeda, dan menghargai keragaman. Keterampilan sosial ini akan membantu anak-anak dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang lain di berbagai aspek kehidupan.
Namun, dalam menjalankan sepak bola sebagai sarana pembentukan karakter anak, perlu juga diperhatikan beberapa kaidah dan prinsip yang harus dipegang teguh. Pertama, penting untuk mengajarkan anak-anak tentang fair play dan etika dalam bermain sepak bola. Mereka harus memahami pentingnya bermain dengan sportivitas, menghormati lawan, mengikuti aturan permainan, dan tidak menggunakan kekerasan atau melakukan pelanggaran yang tidak etis.
Kedua, penting untuk menghindari dorongan yang berlebihan terhadap kemenangan. Anak-anak perlu dipahamkan bahwa keberhasilan dalam sepak bola bukan hanya ditentukan oleh hasil akhir pertandingan, tetapi juga oleh perkembangan individu dan kemajuan tim secara keseluruhan. Mereka perlu diberikan pemahaman bahwa kekalahan adalah bagian dari proses belajar dan menghadapinya dengan sikap yang positif.
Ketiga, penting untuk mengutamakan keamanan dan kesehatan anak-anak. Anak-anak harus dilengkapi dengan perlengkapan yang sesuai dan diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kondisi fisik yang baik serta melaksanakan pemanasan sebelum bermain. Perlindungan anak-anak dari cedera fisik dan penggunaan kekerasan yang berlebihan harus menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan sepak bola sebagai olahraga pembentukan karakter.