Jakarta (10/6). Kunjungan silaturahim Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan ke kantor DPP LDII, Jakarta, pada Sabtu (10/6) memiliki dua tujuan. Pertama, untuk menyerap aspirasi terkait ekonomi keumatan. Kedua, untuk mengajak LDII berperan aktif dalam mewujudkan Pemilu yang damai.
Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas bertemu dengan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Keduanya sepakat untuk menyuarakan Pemilu damai. Hal ini karena masyarakat Indonesia mengalami polarisasi dan perpecahan akibat politik identitas sejak Pemilu 2014. "Bangsa Indonesia terpecah akibat politik identitas," kata Zulhas.
Menurut Zulhas, kondisi tersebut tidak baik bagi masa depan Indonesia. Oleh karena itu, ia mengharapkan LDII menjadi pelopor persatuan antaranak bangsa.
“Ini adalah tahun politik, LDII harus menjadi pelopor, walaupun sudah menjadi pelopor untuk memperkuat persatuan kita. Pemilu hanyalah kontestasi biasa, setiap lima tahun ada Pemilu. Untuk itu saya mengapresiasi karena LDII selalu menjadi pelopor untuk memperkuat wawasan kebangsaan dan memperkuat persatuan karena kita keluarga besar,” katanya.
Selain itu, Zulhas juga mengajak LDII memperkuat ekonomi rakyat kecil. Ia menawarkan program “Warung Rakyat” dari Kementerian Perdagangan yang bisa diimplementasikan kepada warga LDII di seluruh Indonesia.
Zulhas menekankan pentingnya peran ormas Islam dalam menjaga pluralisme di Indonesia. “Karena masyarakat Indonesia umumnya melihat pemimpinnya, ulamanya, dan melihat ketua umumnya, karena itu yang menjadi panutan karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang patuh pada panutannya masing-masing,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, peran ormas Islam dalam menjaga persatuan sangat sentral dan penting sekali untuk mewujudkan kebersamaan, kesejukan dan perdamaian. “Pemilu itu untuk memilih pemimpin lima tahunan dan nanti akan ada lagi (Pemilu), ada lagi. Dan di situ perannya ketua umum penting sekali,” ucapnya.
Sementara itu, KH Chriswanto Santoso menyatakan bahwa Pancasila menjadi landasan masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan. “Kita patut bersyukur dianugerahi Pancasila di Indonesia, karena kita mempunyai ribuan suku, ras, agama dan bahasa tapi dapat dipersatukan oleh satu bingkai persaudaraan dan persamaan di bawah Pancasila,” tuturnya.
KH Chriswanto juga mengapresiasi perhatian Zulhas terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ia menyebut bahwa hal ini sejalan dengan “8 Program Pengabdian LDII untuk Bangsa” yang digagas oleh LDII.
“Menurut saya masyarakat yang damai itu tidak hanya sekedar damai tapi kebutuhannya harus dicukupi terlebih dahulu. Pak Zul dengan kapasitasnya sebagai Mendag mempunyai perhatian terhadap orang kecil. itu menunjukkan keadilan terhadap ekonomi di masyarakat, maka salah satu pembahasannya adalah warung kecil. Jika masyarakat kecil ekonominya bagus Indonesia akan damai,” paparnya.
Terkait “Warung Rakyat”, KH Chriswanto menilai bahwa hal ini sesuai dengan perhatian LDII terhadap UMKM. Ia menyebut bahwa LDII memiliki gerakan ekonomi berbasis masjid atau yang sering disebut Usaha Bersama (UB).
“UB yang ada di masjid-masjid LDII ini modalnya dari para jemaah masjid itu sendiri kemudian dikumpulkan menjadi gerakan ekonomi sehingga kebutuhan ekonomi kecil tercukupi,” pungkasnya.