Tulang dan sendi adalah bagian penting dari tubuh yang berfungsi untuk menopang berat badan, membentuk postur tubuh, dan memungkinkan kita untuk bergerak. Namun, seiring bertambahnya usia, tulang dan sendi mengalami penurunan kualitas dan kepadatan yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti osteoporosis, arthritis, bursitis, tendinitis, dan nyeri pinggang.
Osteoporosis adalah kondisi saat tulang menjadi lemah dan rapuh akibat kehilangan massa tulang. Osteoporosis dapat meningkatkan risiko terjadinya patah tulang, terutama pada tulang pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang. Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, prevalensi osteoporosis di Indonesia mencapai 25,3 persen pada usia 50 tahun ke atas.
Arthritis adalah peradangan pada sendi yang dapat menyebabkan nyeri, bengkak, kaku, dan sulit bergerak. Arthritis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, cedera, autoimun, atau faktor usia. Jenis arthritis yang paling umum adalah osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Osteoarthritis terjadi akibat kerusakan pada tulang rawan yang melapisi ujung tulang di sendi. Rheumatoid arthritis terjadi akibat sistem imun menyerang jaringan sendi secara salah.
Bursitis adalah peradangan pada bursa, yaitu kantong berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang, otot, tendon, dan kulit di sekitar sendi. Bursitis dapat disebabkan oleh cedera, infeksi, atau penggunaan berlebihan pada sendi tertentu. Bursitis dapat menimbulkan gejala seperti nyeri, bengkak, kemerahan, dan panas di area yang terkena.
Tendinitis adalah peradangan pada tendon, yaitu jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang. Tendinitis dapat disebabkan oleh cedera, penggunaan berlebihan, atau penuaan pada tendon. Tendinitis dapat menimbulkan gejala seperti nyeri, bengkak, dan kaku di area yang terkena.
Nyeri pinggang adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan di bagian bawah punggung. Nyeri pinggang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti otot tegang atau robek, cedera pada tulang belakang atau saraf tulang belakang, penyakit degeneratif seperti osteoporosis atau osteoarthritis, infeksi, tumor, atau penyakit sistemik seperti diabetes atau lupus. Nyeri pinggang dapat menimbulkan gejala seperti kesulitan berdiri, duduk, berjalan, atau mengangkat benda.
Cara menjaga kesehatan tulang dan sendi
Menjaga kesehatan tulang dan sendi sangat penting untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan di atas. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi:
- Rutin berolahraga ringan
Olahraga ringan dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi. Olahraga ringan juga dapat membantu meningkatkan aliran darah ke tulang dan sendi serta merangsang pertumbuhan tulang baru. Jenis olahraga ringan yang baik untuk tulang dan sendi antara lain jalan kaki, bersepeda, renang, yoga, tai chi, atau aerobik air.
- Menjaga berat badan ideal
Kelebihan berat badan dapat menyebabkan tekanan dan beban yang lebih besar pada tulang dan sendi, terutama pada lutut, pinggul, dan punggung. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, osteoarthritis, bursitis, tendinitis, dan nyeri pinggang. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi tekanan dan beban pada tulang dan sendi.
- Mengonsumsi makanan bergizi
Makanan bergizi dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan mineral yang dibutuhkan oleh tulang dan sendi. Beberapa nutrisi dan mineral yang penting untuk tulang dan sendi antara lain kalsium, protein, vitamin D, antioksidan, selenium, dan asam lemak omega-3. Makanan yang kaya akan nutrisi dan mineral tersebut antara lain susu dan produk olahannya, ikan, minyak zaitun, buah dan sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, atau teh hijau.
- Menghindari rokok dan alkohol
Rokok dan alkohol dapat berdampak negatif terhadap kesehatan tulang dan sendi. Rokok dapat mengurangi aliran darah ke tulang dan sendi serta menghambat penyerapan kalsium oleh tulang. Rokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, rheumatoid arthritis, bursitis, tendinitis, dan nyeri pinggang. Alkohol dapat mengganggu metabolisme kalsium dan vitamin D serta meningkatkan risiko terjadinya patah tulang akibat jatuh.
- Rutin cek kesehatan dengan dokter
Cek kesehatan dengan dokter secara rutin dapat membantu mendeteksi adanya masalah kesehatan pada tulang dan sendi sejak dini. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, tes urine, rontgen, MRI, atau densitometri tulang untuk menilai kondisi tulang dan sendi. Dokter juga dapat memberikan saran atau pengobatan yang sesuai dengan kondisi tulang dan sendi.
Tulang dan sendi adalah bagian penting dari tubuh yang perlu dijaga kesehatannya. Usia 50 tahun ke atas merupakan usia yang rentan terhadap masalah kesehatan pada tulang dan sendi, seperti osteoporosis, arthritis, bursitis, tendinitis, dan nyeri pinggang. Untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan tersebut, beberapa cara yang dapat dilakukan adalah rutin berolahraga ringan, menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan bergizi, menghindari rokok dan alkohol, serta rutin cek kesehatan dengan dokter.