Sampit - Kondisi saat ini dipandang oleh sebagian kalangan telah mengalami gejala dekadensi moral. Kemajuan teknologi informasi yang tidak diimbangi dengan pembinaan budi pekerti menjadi salah satu penyebabnya.
Untuk hal inilah secara kontinyu LDII Sampit memberikan bimbingan intensif dan berkelanjutan khususnya kepada anak-anak dan remaja. Mereka diberikan materi 29 karakter luhur sebagai pedoman dalam berperikehidupan dalam berhubungan sosial. Baik diri sebagai bagian dan bangsa dan seorang muslim.
Diantara 29 karakter luhur
Sampit - Kondisi saat ini dipandang oleh sebagian kalangan telah mengalami gejala dekadensi moral. Kemajuan teknologi informasi yang tidak diimbangi dengan pembinaan budi pekerti menjadi salah satu penyebabnya.
Untuk hal inilah secara kontinyu LDII Sampit memberikan bimbingan intensif dan berkelanjutan khususnya kepada anak-anak dan remaja. Mereka diberikan materi 29 karakter luhur sebagai pedoman dalam berperikehidupan dalam berhubungan sosial. Baik diri sebagai bagian dan bangsa dan seorang muslim.
Diantara 29 karakter luhur tersebut adalah rukun, kompak, kerja sama yang baik, jujur, amanah dan muzhid mujhid. Dalam kapasitas diri sebagai seorang hamba yang berkewajiban ibadah kepada Allah SWT, supaya bisa bersyukur, mempersungguh dalam ibadah, mengagungkan tanda-tanda kebesaran Allah SWT, serta selalu berdoa.
Dalam 29 karakter tersebut, para generasi muda juga diajak memahami sense of solidarity, memiliki kepedulian terhadap orang lain dan lingkungan.
Mengapa 29 Karakter Luhur Penting?
Menurut Sekretaris LDII Sampit, Rospendi, 29 karakter luhur merupakan salah satu program unggulan LDII yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang berkarakter, berakhlak mulia, dan berprestasi.
“29 karakter luhur ini kami ajarkan kepada anak-anak dan remaja sejak usia dini hingga dewasa. Kami harapkan mereka bisa menerapkan karakter-karakter ini dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa 29 karakter luhur ini juga sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. “Kami ingin generasi muda LDII menjadi generasi yang cinta tanah air, taat hukum, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara,” tuturnya.
Bagaimana Cara Membina 29 Karakter Luhur?
Rospendi menjelaskan bahwa pembinaan 29 karakter luhur dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pengajian rutin, pengajian mingguan, pesantren kilat, kemah bina iman dan takwa (KBIT), serta lomba-lomba keagamaan.
“Kami ingin anak-anak dan remaja LDII belajar untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan,” ungkapnya.
Selain itu, Rospendi mengatakan bahwa LDII Sampit juga bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, dan media massa untuk mendukung program 29 karakter luhur.
“Kami berharap dengan adanya program ini, generasi muda LDII bisa menjadi generasi yang unggul, mandiri, kreatif, inovatif, dan berdaya saing. Kami juga berdoa agar mereka menjadi generasi yang sholeh, sholehah, bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara,” pungkasnya.