Jodoh, Siapa Takut?

Jodoh, Siapa Takut?


Sahabat, apakah kamu sedang mencari jodoh? Atau mungkin sudah menemukan calon pasangan hidup yang idaman? Jika ya, selamat ya! Semoga Allah SWT memberkahi hubungan kalian dan menjadikan kalian berdua sebagai pasangan yang saling mencintai dan menyayangi di dunia dan akhirat. Aamiin.

Tapi jika belum, jangan bersedih ya! Jodoh itu memang rahasia Allah SWT yang tidak bisa kita ketahui sebelumnya. Namun, bukan berarti kita harus pasrah dan menunggu saja tanpa berusaha. Jodoh itu juga butuh pencarian dan penjagaan. Kita harus aktif mencari jodoh yang sesuai dengan kriteria kita, dan juga menjaga diri kita agar tetap istiqamah dalam menjalani proses ta’aruf, khitbah, dan nikah.

Lalu, bagaimana cara mencari jodoh yang tepat? Apa saja kriteria yang harus kita pertimbangkan dalam memilih pasangan hidup? Apakah hanya cukup melihat fisik, harta, atau status sosial saja? Tentu tidak. Ada hal yang lebih penting dari semua itu, yaitu agama.

Dalam Islam, agama adalah faktor utama yang harus kita prioritaskan dalam memilih jodoh. Rasulullah SAW bersabda:

تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك

“Perempuan dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR.Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa agama adalah ukuran terbaik dalam menilai seseorang sebagai calon pasangan hidup. Agama adalah sumber dari segala kebaikan dan keberkahan. Dengan agama, seseorang akan memiliki akhlak yang mulia, ilmu yang bermanfaat, ibadah yang khusyuk, dan sikap yang bijaksana.


Jodoh, Siapa Takut?


Dengan agama pula, seseorang akan dapat menjalani pernikahan dengan penuh tanggung jawab, cinta, kasih sayang, saling tolong menolong, saling menghormati, saling memaafkan, dan saling mendukung. Dengan agama pula, seseorang akan dapat menghadapi segala tantangan dan masalah dalam rumah tangga dengan sabar, ikhlas, dan tawakkal.

Maka dari itu, jika kamu ingin mendapatkan jodoh yang baik dan berkah di dunia dan akhirat, maka carilah jodoh yang baik agamanya. Carilah jodoh yang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Carilah jodoh yang shalih atau shalihah. Carilah jodoh yang dapat membimbingmu menuju surga-Nya.

Namun, bukan berarti kita hanya boleh melihat agama saja dalam memilih jodoh. Kita juga boleh melihat faktor-faktor lain yang dapat menambah kecocokan dan kemesraan antara kita dan pasangan kita. Misalnya fisik, harta, status sosial, pendidikan, pekerjaan, hobi, dll.

Namun semua itu harus bersifat sekunder atau tambahan saja. Jangan sampai kita mengorbankan agama demi faktor-faktor lain tersebut. Jangan sampai kita tergoda oleh kecantikan atau ketampanan semata tanpa melihat keimanan seseorang. Jangan sampai kita terpesona oleh harta atau jabatan tanpa memperhatikan akhlak seseorang.

Sebab semua itu adalah hal yang sifatnya fana dan bisa berubah-ubah. Fisik bisa rusak, harta bisa habis, status bisa turun, pendidikan bisa ketinggalan, pekerjaan bisa hilang, hobi bisa berubah. Tapi agama adalah hal yang sifatnya abadi dan tidak akan berubah. Agama adalah hal yang akan menentukan nasib kita di akhirat kelak.

Untuk menjaga diri agar tetap istiqamah dalam proses ta’aruf, khitbah, dan nikah, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, antara lain:

  • Mengingat tujuan dan niat. Kamu harus selalu mengingat bahwa tujuan kamu dalam melakukan ta’aruf, khitbah, dan nikah adalah untuk mencari pasangan hidup yang bisa membantu kamu dalam menjalankan agama dan mencapai surga Allah SWT. Kamu juga harus meniatkan semua proses tersebut sebagai ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT, bukan karena hawa nafsu atau tekanan orang lain.
  • Mengikuti tuntunan syariah. Kamu harus selalu mengikuti tuntunan syariah dalam melakukan ta’aruf, khitbah, dan nikah. Kamu harus menjaga batas-batas pergaulan yang halal, seperti tidak berkhalwat, tidak berdua-duaan tanpa mahram, tidak berpacaran, tidak berciuman, tidak berpelukan, dll. Kamu juga harus menjaga pandangan, perkataan, dan perbuatan yang sopan dan santun. Kamu juga harus memilih tempat yang aman dan nyaman untuk bertemu calon pasangan, seperti di rumah orang tua atau di masjid.
  • Menghindari godaan syetan. Kamu harus selalu waspada terhadap godaan syetan yang bisa menggoda kamu untuk melanggar syariah atau menimbulkan fitnah. Kamu harus selalu beristighfar, berdzikir, berdoa, dan meminta perlindungan Allah SWT dari segala keburukan. Kamu juga harus menghindari hal-hal yang bisa memicu godaan syetan, seperti menonton film atau video yang mengandung unsur porno atau romantis, mendengarkan lagu atau musik yang mengandung lirik mesum atau cinta-cintaan, membaca buku atau novel yang mengandung cerita asmara atau erotis, dll.
  • Mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Kamu harus selalu mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat kamu dalam melakukan ta’aruf, khitbah, dan nikah. Kamu harus melibatkan orang tua atau keluarga kamu dalam setiap prosesnya. Kamu juga harus meminta nasihat dan bimbingan dari orang-orang yang lebih berilmu dan berpengalaman, seperti ustadz atau ustadzah, guru ngaji, konselor pernikahan, dll. Kamu juga harus bersilaturahmi dengan teman-teman atau saudara-saudara yang sudah menikah dan meminta doa serta dukungan mereka.

Mari kita jadikan agama sebagai prioritas utama dalam mencari jodoh. Mari kita jadikan agama sebagai landasan dan tujuan dalam menjalin hubungan dengan calon pasangan kita. Mari kita jadikan agama sebagai pegangan dan pedoman dalam membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Semoga Allah SWT memudahkan kita dalam mencari jodoh yang baik dan berkah. Semoga Allah SWT menjadikan kita dan pasangan kita sebagai orang-orang yang saling mencintai karena-Nya, saling membantu dalam ketaatan kepada-Nya, dan saling mengantarkan ke surga-Nya. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama