Denpasar. Dalam upaya menciptakan tali persaudaraan dan persatuan, DPW LDII Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan kerja bakti dan pembagian bendera merah putih. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, (4/8) di sekitar wilayah Padangsambian, Denpasar, Bali dibuka oleh Ketua DPW LDII Provinsi Bali, Olih Solihat.
Ia mengatakan, tujuan dari kegiatan ini tidak hanya sebatas kerja bakti untuk membersihkan dan memperbaiki lingkungan sekitar, tetapi juga untuk membangun suasana harmoni antara warga LDII dan masyarakat umum.
“Selama kegiatan berlangsung, selain melakukan kerja bakti untuk merapikan dan membersihkan lingkungan, warga LDII Bali juga melibatkan diri dalam upaya konservasi lingkungan dengan menanam pohon. Tindakan ini menunjukkan komitmen LDII dalam menjaga alam sekitar demi keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan,” tuturnya.
Ketua DPW LDII Provinsi Bali mengatakan bahwa melalui kegiatan ini, LDII dapat terus memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, “Kami percaya bahwa dengan kerja bakti dan pembagian bendera ini, kami dapat membantu menciptakan kerukunan dan persatuan di tengah-tengah masyarakat yang beragam,” kata Olih Solihat.
Kegiatan kerja bakti dan pembagian bendera ini, kata Olih, menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong, kebersamaan, dan kepedulian terhadap lingkungan, “Ini bisa menjadi pondasi untuk membangun harmoni sosial di tengah keanekaragaman masyarakat Indonesia,” yakinnya.
Sementara itu, Warga Denpasar Barat, Maryoto, mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh LDII Bali. “Kami mengapresiasi kegiatan LDII, baik dari kerja bakti hingga memberikan bendera kepada masyarakat. Kami berharap bahwa LDII di wilayah Padangsambian ini dapat terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar,” ujarnya.
Sedangkan, salah satu warga Padangsambian Denpasar, Agung, juga berbagi pandangannya tentang kegiatan ini. “Ini belum pernah ada pembagian bendera oleh LDII. Ini sebagai contoh awal, untuk umat Islam lainnya. Kita di Bali tak pernah membedakan semua agama. Bahkan, kami orang asli Bali dari lahir diajarkan bahwa semua orang Indonesia adalah anak Nusantara,” ungkap Agung.
Ia menegaskan pentingnya perbedaan yang ada dalam masyarakat Indonesia untuk menciptakan persatuan dalam keberagaman, “Meskipun berasal dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan, kita memiliki kesamaan visi sama untuk memajukan Indonesia,” pungkasnya. (FWI/LINES)