Jakarta, 9 November 2023 - Jaksa Agung Muda Intelijen, Redha Manthovani, yang baru dilantik oleh Jaksa Agung, memberikan pembekalan kepada peserta Rakernas LDII 2023 pada hari Kamis. Dalam pembekalannya, Redha menekankan pentingnya klarifikasi sebelum menilai suatu organisasi masyarakat (ormas) atau kepercayaan.
Menurut Redha, ormas dibentuk berdasarkan kebutuhan dan kepentingan bersama. Ormas harus mengelola keuangan mereka secara akuntabel, menjaga norma susila, nilai sosial dan budaya, serta berpartisipasi dalam tujuan bernegara. Redha menilai LDII sebagai ormas yang progresif dan antusias, dan ia mengapresiasi kontribusi LDII selama ini.
Redha juga menjelaskan bahwa kejaksaan berfungsi untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. Jika ada pihak yang tidak menyukai suatu ormas dan membuat surat rekomendasi, hal itu dapat diklarifikasi kembali agar terjadi komunikasi yang baik. “Kewenangan itu berfungsi menyelesaikan masalah hukum tersebut,” ujar Redha.
Redha juga mengungkapkan bahwa kejaksaan berfungsi untuk mencegah infiltrasi ajaran agama yang dapat mengganggu kondusivitas, termasuk menghindari penyalahgunaan ajaran agama untuk kepentingan politik. Redha menambahkan bahwa tim koordinasi dan komunikasi di bawah Direktur B Jamintel Kejagung, Ricardo Sitinjak, bertindak sebagai wadah berkomunikasi antara ormas dengan ormas lainnya maupun masyarakat.
Kejaksaan juga berfungsi untuk mendeteksi aliran kepercayaan yang dianggap membahayakan NKRI. “Turunnya kejaksaan ke masyarakat untuk memberikan masukan sesuai fakta yang ada,” kata Redha.
Redha menekankan bahwa kejaksaan harus memberikan informasi faktual dengan klarifikasi sesuai perundangan yang ada. “Sebagai pembinaan kepada masyarakat agar tidak melenceng dari koridor,” ujarnya.
Redha juga menekankan pentingnya kerukunan antarumat beragama, baik internal maupun eksternal, serta dengan pemerintahan. “Pemerintahan tak akan berjalan tenang kalau masyarakat ricuh. Negara ini kan sejak dulu cinta damai, semua bisa dibicarakan agar tercipta harmonis,” ujar Redha.
Mengenai Indonesia Emas 2045, Redha berharap generasi unggul perlu dibentuk dari generasi saat ini, dan jangan sampai terlantar. “Bisa menjadikan Indonesia Emas atau bangkrut tergantung kita saat ini. Mestinya mempersiapkan dengan membimbing generasi untuk nanti,” katanya.