LDII Sulsel Ikuti Aksi Solidaritas dan Doa Bersama untuk Palestina

LDII Sulsel Ikuti Aksi Solidaritas dan Doa Bersama untuk Palestina


SULSEL - Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan menggelar aksi solidaritas dan doa bersama lintas agama untuk negara Palestina. Acara berlangsung di Aula Lantai 2, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Nuri No. 56 Makassar, pada Kamis (23/11/2023). Acara ini bertujuan untuk mendukung Palestina yang sedang berjuang untuk mempertahankan hak-hak mereka.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Khaeroni, dengan tegas mengajak semua generasi, bersatu dalam memberikan dukungan yang kuat terhadap warga di Palestina.

“Saat ini, kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk bersama-sama mendukung hak-hak yang telah direnggut oleh Israel dari rakyat Palestina. Bersama kita kuat, dan bersama kita dapat menjadi suara yang memberikan harapan bagi keadilan dan perdamaian,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya bersatu dalam mendukung hak-hak Palestina. “Kami yakin, dengan bersama-sama kita dapat mewujudkan optimisme dan keadilan untuk saudara-saudara kita di Palestina. Mari berkontribusi dalam membangun momentum positif ini, sehingga kita dapat menjadi agen perubahan yang mendorong perdamaian di tengah-tengah konflik yang melibatkan hak asasi manusia ini,” katanya

Sementara itu, Wakil Ketua DPW LDII Sulsel, Ranreng Tjolli yang juga merupakan pengurus FKUB Provinsi Sulawesi Selatan, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Kakanwil Kemenag Sulsel. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan rasa terima kasih atas Aksi Solidaritas dan Doa Bersama.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan solidaritas dan doa bersama lintas agama untuk Palestina yang diadakan oleh Kanwil Kemenag Sulsel. Saat ini, saudara-saudara kita di Palestina berjuang mempertahankan hak-hak mereka yang ingin direbut oleh Zionis Israel dan sekutunya,” ujarnya.

Ranreng menekankan meskipun masyarakat Indonesia tidak secara langsung terlibat dalam konflik tersebut, namun umat Islam di Indonesia tetap memiliki tanggung jawab untuk memberikan dukungan moral dan doa. “Ini bukan hanya soal keagamaan, tetapi melibatkan prinsip dasar kemanusiaan,” pungkasnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama