Lontong daun pisang adalah salah satu hidangan khas lebaran yang banyak disukai masyarakat Indonesia. Lontong daun pisang terbuat dari beras yang dibungkus dengan daun pisang dan direbus hingga matang. Lontong daun pisang memiliki tekstur yang padat dan kenyal, serta aroma yang harum dan khas dari daun pisang. Lontong daun pisang biasanya disajikan dengan berbagai lauk pauk, seperti opor ayam, rendang, sambal goreng ati, sayur lodeh, atau sate.
Lontong daun pisang memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Menurut buku “Resep Andalan Resto Indonesia - Lontong & Ketupat” karya Wahyuni Mulyawati, lontong daun pisang sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Lontong daun pisang merupakan salah satu makanan yang disajikan dalam upacara-upacara adat, seperti pernikahan, khitanan, atau selamatan. Lontong daun pisang juga menjadi simbol kesucian, kebersamaan, dan kesejahteraan.
Membuat lontong daun pisang ternyata tidak sulit. Anda hanya membutuhkan beras berkualitas baik, daun pisang, dan lidi. Beras yang digunakan untuk membuat lontong daun pisang sebaiknya beras pulen, yang memiliki tekstur lembut dan mudah mengembang. Beras tersebut harus dicuci hingga bersih, lalu direndam selama 1-2 jam agar lebih lunak. Setelah itu, beras ditiriskan dan dimasak dengan air secukupnya hingga airnya terserap. Beras yang sudah dimasak ini disebut beras aron atau setengah matang.
Sementara itu, daun pisang yang digunakan untuk membungkus lontong daun pisang harus daun pisang batu, yang memiliki warna hijau tua dan tebal. Daun pisang batu lebih tahan panas dan tidak mudah robek saat direbus. Sebelum digunakan, daun pisang batu harus dipanggang sebentar di atas api hingga layu dan lemas. Hal ini bertujuan untuk membunuh kuman dan membuat daun pisang lebih mudah dibentuk.
Untuk membungkus lontong daun pisang, ambil dua atau tiga lembar daun pisang, lalu gulung dengan diameter 3-4 cm. Sematkan salah satu ujungnya dengan lidi. Masukkan beras aron hingga sepertiga bagian gulungan, lalu sematkan kembali ujung lainnya dengan lidi. Lakukan hal ini sampai beras habis. Susun lontong daun pisang dalam panci yang sudah berisi air mendidih, lalu rebus hingga matang. Waktu perebusan lontong daun pisang bervariasi, tergantung dari ukuran dan ketebalan daun pisang. Biasanya, lontong daun pisang matang dalam waktu 2-3 jam.
Jika Anda ingin membuat lontong daun pisang yang lebih praktis, Anda bisa menggunakan cetakan lontong berbahan stainless steel. Cetakan lontong ini berbentuk tabung dengan tutup yang rapat. Anda hanya perlu memasukkan beras aron ke dalam cetakan yang sudah dialasi daun pisang, lalu menutupnya dan merebusnya selama 30 menit. Setelah dingin, Anda bisa mengeluarkan lontong daun pisang dari cetakan dengan mudah.
Selain daun pisang, Anda juga bisa menggunakan plastik sebagai pembungkus lontong daun pisang. Plastik yang digunakan harus plastik tahan panas, seperti plastik kresek atau plastik mika. Anda bisa memotong plastik sesuai dengan ukuran yang diinginkan, lalu mengikatnya dengan tali rafia. Cara ini lebih cepat dan simpel, namun kurang memberikan aroma dan rasa yang khas dari daun pisang.
Lontong daun pisang adalah hidangan yang cocok untuk disantap bersama keluarga dan kerabat saat lebaran. Lontong daun pisang tidak hanya enak, tapi juga sehat dan bergizi. Beras yang menjadi bahan utama lontong daun pisang mengandung karbohidrat, protein, vitamin B, dan mineral. Daun pisang yang membungkus lontong daun pisang juga mengandung serat, vitamin C, dan antioksidan. Lontong daun pisang bisa menjadi sumber energi dan daya tahan tubuh yang baik.
Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk mencoba membuat lontong daun pisang sendiri di rumah? Jika ya, Anda bisa mengikuti resep-resep yang sudah saya berikan di atas. Selamat mencoba dan selamat menikmati lontong daun pisang yang praktis dan lezat!