Kediri, 15 Februari 2024 - Pemilihan Presiden dan Legislatif (Pilpres dan Pileg) 2024 menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan arah masa depan. Salah satu tempat yang menjadi perhatian khusus dalam Pemilu 2024 adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, Kediri.
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan Pemilu 2024 di Ponpes Wali Barokah, Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, bersama dengan Dandim 0809 Letkol Inf Aris Setiawan, dan jajarannya, melakukan kunjungan ke ponpes tersebut pada Rabu (14/2).
Kunjungan Kapolres dan Dandim 0809 ke Ponpes Wali Barokah tidak hanya bertujuan untuk memantau pelaksanaan pemungutan suara, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara Kepolisian, TNI, dan lingkungan ponpes, serta para tokoh agama di Kota Kediri.
“Kami berkomitmen menjaga kondusivitas Kota Kediri, termasuk di lingkungan Pondok Pesantren. Selain itu, kami juga ingin menguatkan relasi baik antara kepolisian, TNI, dan seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas agama,” ujar Bramastyo.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto, didampingi Ketua DPD LDII Kota Kediri Agung Rianto, menyambut baik kunjungan Kapolres dan Dandim 0809. Menurut KH Sunarto, pihaknya siap bekerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pondok tersebut.
“Kami mengapresiasi kunjungan dari Kapolres Kediri Kota ini, dan kami siap untuk bekerja sama baik dengan pihak Kepolisian maupun TNI dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Pondok Pesantren,” terangnya.
TPS Loksus untuk Santri
Ponpes Wali Barokah memiliki jumlah santri yang cukup banyak, sebagian besar santri berasal dari luar daerah, seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Untuk memfasilitasi hak pilih mereka, Ponpes Wali Barokah menyediakan tempat pemungutan suara lokasi khusus atau TPS Loksus, khusus bagi santri yang tidak bisa mengikuti Pemilu di kampung halaman mereka.
“Mereka sedang mengikuti proses pembelajaran yang belum selesai di pondok ini. Untuk itu mereka mengikuti Pemilu di Ponpes Wali Barokah,” kata KH Sunarto.
Ia menambahkan, santri yang mencoblos di TPS Loksus ada sekitar 198 anak. “Sedangkan yang mencoblos di TPS Burengan maupun TPS Banjaran ada sekitar 300-an,” tutup KH Sunarto.