Bingka Kentang, Sang Primadona Buka Puasa di Sampit

Bingka Kentang, Sang Primadona Buka Puasa di Sampit


Sampit, Kalimantan Tengah – Di antara ramainya hiruk pikuk ngabuburit, aroma harum dan legit dari dapur-dapur di Sampit, Kalimantan Tengah, mulai tercium. Semerbak aroma ini menandakan satu hal: Bingka kentang, kudapan favorit buka puasa, siap memanjakan lidah.

Bagi masyarakat Sampit, bingka kentang bukan sekadar kue biasa. Kudapan ini adalah tradisi turun-temurun yang selalu hadir di setiap bulan Ramadan. Rasanya yang manis, gurih, dan teksturnya yang lembut, menjadikannya primadona yang digemari semua kalangan.

Membuat bingka kentang terbilang mudah. Bahan-bahannya pun sederhana, seperti kentang, telur, tepung terigu, santan, gula, dan margarin. Proses pembuatannya pun tidak rumit. Kentang dikukus dan dihaluskan, kemudian dicampur dengan telur, tepung, santan, gula, dan margarin. Adonan ini kemudian dipanggang dalam cetakan khusus hingga matang.

Kesederhanaan inilah yang membuat bingka kentang begitu digemari. Selain mudah dibuat, kue ini juga ekonomis dan bisa dinikmati oleh semua kalangan. Tak heran, jika di bulan Ramadan, bingka kentang menjadi salah satu menu wajib di setiap rumah tangga di Sampit.

Lebih dari Sekadar Kudapan

Bingka kentang bukan hanya sekadar kudapan lezat. Di balik kelembutan teksturnya, terkandung makna dan tradisi yang erat kaitannya dengan budaya masyarakat Sampit.

Membuat bingka kentang bersama keluarga menjadi tradisi yang dinanti-nanti. Semangat kebersamaan dan gotong royong terasa saat anggota keluarga bahu-membahu mengolah bahan-bahan, menuang adonan, dan membakar bingka hingga matang.

Aroma bingka kentang yang harum pun tak hanya membangkitkan selera makan, tetapi juga mengingatkan kita pada kehangatan keluarga dan tradisi Ramadan yang tak lekang oleh waktu.

Bingka Kentang: Simbol Kebersamaan dan Kedermawanan

Di bulan Ramadan, bingka kentang tak hanya dinikmati sendiri, tetapi juga dibagikan kepada tetangga dan keluarga. Tradisi berbagi ini merupakan simbol kebersamaan dan kedermawanan yang dipegang teguh oleh masyarakat Sampit.

Bingka kentang menjadi pengikat tali persaudaraan dan mempererat hubungan antar anggota masyarakat. Di balik kelezatannya, bingka kentang menyimpan makna dan nilai-nilai luhur yang patut dilestarikan.

Bingka Kentang: Cita Rasa Tradisional yang Mendunia

Kini, popularitas bingka kentang tak hanya sebatas Sampit. Kudapan ini telah menyebar ke berbagai penjuru Kalimantan dan bahkan hingga ke luar pulau.

Banyak orang yang merantau dari Sampit menjadikan bingka kentang sebagai oleh-oleh khas untuk keluarga dan teman di perantauan. Bingka kentang menjadi pembawa pesan rasa dan tradisi Sampit yang mendunia.

Bingka Kentang: Warisan Kuliner yang Tak Ternilai

Lebih dari sekadar kudapan lezat, bingka kentang adalah warisan kuliner yang tak ternilai. Di balik kelembutan teksturnya, terkandung makna dan tradisi yang erat kaitannya dengan budaya dan nilai-nilai luhur masyarakat Sampit.

Bingka kentang adalah simbol kebersamaan, kedermawanan, dan rasa cinta terhadap tradisi. Keberadaannya di bulan Ramadan tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghangatkan hati dan mempererat tali persaudaraan.


Bingka Kentang yang Lembut dan Manis ala cookpad 

Bahan-bahan:

  • 5 butir telur (telur bebek lebih bagus)
  • 2 buah kentang kukus (200gr)
  • 2 sdm tepung terigu
  • Sejumput garam
  • 1/4 sdt essence vanilla
  • 1,5 gelas santan dari 1 butir kelapa (kurleb 300ml)
  • 1 sdm margarin, cairkan
  • 100-150 gr gula pasir (sesuai selera manisnya)

Cara Membuat:

  1. Didihkan santan. Ambil 1.5 gelas bagian atasnya saja, sisihkan. Blender/haluskan kentang dengan sedikit sisa santan encer, sisihkan.
  2. Kocok telur dan gula dengan wisk sampai gula larut. Masukkan kentang, aduk rata. Masukkan tepung, aduk rata.
  3. Tambahkan santan dan margarin, aduk rata.
  4. Panggang adonan dalam oven dengan api atas bawah sampai matang (tergantung oven masing-masing, ada juga yang api bawah dulu).
  5. Tuang adonan ke dalam cetakan yang sudah dioles minyak dan dipanaskan terlebih dahulu selama 10 menit.
  6. Sebagai alternatif, Anda juga bisa memanggang bingka dengan cara tradisional. Panaskan cetakan bingka yang terbuat dari besi atau kuningan dengan sedikit minyak beserta tutupnya yang terbuat dari tanah liat. Setelah panas, tuang adonan, tutup, dan panggang hingga matang.

Tips:

  • Gunakan telur bebek untuk rasa yang lebih gurih dan legit.
  • Pastikan kentang dikukus hingga matang agar tekstur bingka menjadi lembut.
  • Jangan overmix adonan agar bingka tidak bantat.
  • Panaskan oven terlebih dahulu sebelum digunakan.
  • Gunakan api kecil saat memanggang bingka agar tidak gosong.

Selamat mencoba!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama