Semarang, 29 Februari 2024 – Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (Undip) Singgih Tri Sulistiyono menegaskan peran besar pemerintah dalam menanamkan nilai-nilai dasar budaya bangsa. Hal ini ia sampaikan dalam acara radio “Semarang Trending Topic” dengan tema “Culture Matters, Merevitalisasi dan Menginisiasi Budaya Bangsa” di Radio Idola Semarang pada Kamis (29/2).
“Pemerintah bisa menggunakan kebijakan politiknya untuk menanamkan nilai-nilai dasar budaya bangsa,” jelas Singgih. “Tujuannya agar masyarakat dapat mengikuti dan memiliki standar nilai dan moral yang sama.”
Singgih mengamati adanya kesenjangan kehidupan budaya antara lingkungan sekolah dan masyarakat. “Dampaknya, ketika anak-anak dididik dengan cara yang baik di sekolah, namun saat terjun ke masyarakat dan melihat realitas yang berbeda, mereka bisa menjadi bingung,” terangnya.
Menurut Singgih, kesenjangan ini harus diatasi. “Harus compatible. Ibarat mesin, semua saling mendukung,” kata Ketua DPP LDII tersebut.
Singgih juga mengungkapkan bahwa sebuah bangsa dilahirkan dari rekayasa budaya. “Wewenang ada pada negara. Harus ada gerakan sosial dan kebangsaan, dari pemerintah, ilmuwan, dan berbagai pihak, untuk meneguhkan nilai-nilai dasar budaya bangsa,” imbuhnya.
Tujuannya agar nilai-nilai budaya bangsa dapat dipahami dan diamalkan oleh seluruh lapisan masyarakat. “Setelah itu, barulah kita mengatur gerakan kebudayaan yang dipahami oleh seluruh kelompok masyarakat,” kata Singgih.
Senada dengan Singgih, Guru Besar Antropologi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Tri Marhaeni Pudji Astuti menegaskan pentingnya implementasi nilai-nilai budaya bangsa yang mendarah daging. “Yang disayangkan, jika yang diwariskan adalah nilai-nilai yang tidak benar,” ujarnya.
Oleh karena itu, Tri Marhaeni menekankan perlunya kesesuaian antara budaya yang bersifat normatif dan implementatif. “Normatif bersumber dari nilai, aturan, dan konsep baik yang disepakati. Aktualnya, menjadi pandangan hidup,” jelas Tri Marhaeni.
Tri Marhaeni juga menekankan pentingnya keteladanan dan konsistensi. Ia mencontohkan, sebagai dosen, ia selalu hadir di kelas sebelum mahasiswanya datang. “Tidak perlu berbicara, jika mahasiswa terlambat mereka akan malu,” tuturnya.
Melalui upaya bersama dari pemerintah, ilmuwan, dan masyarakat, diharapkan nilai-nilai budaya bangsa dapat ditanamkan dan diimplementasikan dengan baik, sehingga generasi muda dapat tumbuh dan berkembang dengan karakter yang kuat dan berlandaskan budaya bangsa.