Doa dan Harapan di Setiap Tegukan Air Zamzam زمزم

doa minum zam zam ldii
doa minum air zam-zam

Di tengah kekhusyukan ibadah di Baitullah, setiap jemaah yang telah menunaikan tawaf dianjurkan untuk mengerjakan shalat dua rakaat dan meneguk air zam-zam. Air yang dianggap suci ini tidak hanya menjadi penyejuk dahaga, tetapi juga simbol dari doa dan harapan yang dipanjatkan kepada Allah SWT.

Air zam-zam, yang berasal dari sumur bersejarah di Masjidil Haram, sebelah tenggara Kabah, memiliki kedalaman mencapai 42 meter. Sumur ini tidak hanya menjadi sumber air bagi jutaan peziarah yang datang untuk Haji dan Umrah, tetapi juga menjadi saksi bisu atas doa dan harapan yang mereka bawa pulang dalam setiap botol air zam-zam.


«اللَّهُمَّ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا وَاسِعًا، وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ»

Ya Allah aku mohon kepadamu ilmu yang bermanfaat, dan rizki yang luas, dan obat bagi setiap penyakit

Dengan kapasitas yang luar biasa, sumur Zamzam mampu menyedot air hingga 18,5 liter per detik, menghasilkan 660 liter per menit, dan 39.600 liter per jam. Dari celah-celahnya, termasuk yang mengarah ke Hajar Aswad dan Shafa Marwa, air mengalir melimpah, menjadi simbol kemurahan Allah yang tak pernah surut.


Doa dan Harapan di Setiap Tegukan Air Zamzam


Kini, sumur Zamzam telah menjadi bagian integral dari Masjidil Haram, dengan ruang minum yang terletak di bawah tempat tawaf. Sebanyak 350 keran air minum tersedia, memudahkan jemaah laki-laki dan perempuan untuk menikmati air suci ini. Meski sumur itu sendiri telah dipagari dengan kaca tebal, keberkahannya tetap dapat dirasakan oleh setiap jemaah yang datang.

Dalam aspek hidrogeologi, sumur Zamzam terletak di Wadi Ibrahim, dengan bagian atasnya yang berada di lembah aluvium dan bagian bawah di batuan dasar. Air yang berasal dari serapan hujan ini, kini dipantau dengan teknologi modern oleh Pusat Penelitian dan Studi Zamzam dari Survei Geologi Arab Saudi, memastikan kualitas dan kelangsungan air zam-zam untuk generasi mendatang.

Air zam-zam yang tidak berwarna dan tidak berbau, dengan rasa yang khas dan pH yang menunjukkan sifat basa, menjadi lebih dari sekadar air minum. Bagi setiap jemaah, ini adalah sarana untuk memanjatkan doa, memohon keberkahan, kesehatan, dan kebaikan dalam setiap aspek kehidupan. Sebuah tegukan air zam-zam menjadi momen reflektif, di mana setiap jemaah bermohon kepada Allah SWT untuk mengabulkan doa dan harapan yang mereka gantungkan pada setiap tetes air suci ini.


Baca juga:

Baca Juga:

    Posting Komentar

    Lebih baru Lebih lama