Blue Screen of Death Menghantui Pengguna Windows 10 di Seluruh Dunia

Blue Screen of Death


Sebuah insiden besar terjadi yang membuat pengguna Windows 10 di seluruh dunia menghadapi masalah serius: layar biru yang menakutkan yang dikenal sebagai "Blue Screen of Death" atau BSoD. Masalah ini bermula dari gangguan besar-besaran di Microsoft yang dilaporkan terkait dengan perusahaan keamanan cyber Amerika, CrowdStrike.

Gangguan perangkat lunak global ini memaksa banyak bank, maskapai penerbangan, dan penyiar untuk offline, serta menyebabkan komputer Windows mengalami crash secara tiba-tiba. Di tengah-tengah kekacauan ini, pengguna media sosial membagikan foto-foto layar mereka yang terjebak di halaman pemulihan dengan pesan: "Sepertinya Windows tidak dimuat dengan benar. Jika Anda ingin mencoba lagi, pilih Restart PC saya di bawah."

Troy Hunt, pencipta situs web Have I Been Pwned, menulis di X: "Sesuatu yang sangat aneh terjadi saat ini: beberapa menit terakhir, saya menerima panggilan dari beberapa media yang berbeda, semuanya dengan mesin Windows tiba-tiba mengalami BSoD. Ada yang lain yang mengalami hal ini?"

Seorang pengguna lain memposting foto laptop kerjanya dengan layar BSoD ditampilkan, sementara laptop pribadinya terlihat berfungsi dengan baik.

CrowdStrike, dalam sebuah pernyataan di situs web mereka, mengkonfirmasi bahwa masalah ini terkait dengan Falcon Sensor mereka. "CrowdStrike menyadari laporan-laporan tentang crash pada Windows yang terkait dengan Falcon Sensor. Tim teknik kami sedang aktif bekerja untuk menyelesaikan masalah ini," demikian pernyataan mereka.


Blue Screen of Death


Kesalahan layar biru atau BSoD terjadi ketika masalah kritis memaksa Windows untuk mati mendadak atau restart. Masalah ini dilaporkan terjadi secara global, menyebabkan gangguan signifikan terhadap layanan Microsoft seperti Microsoft Teams, Microsoft Purview, Microsoft 365 admin center, Microsoft Fabric, dan PowerBI.

Meskipun demikian, Microsoft dalam pernyataannya mengatakan bahwa mereka sedang mengambil "langkah-langkah mitigasi" setelah masalah layanan ini. "Layanan kami terus mengalami peningkatan sementara kami terus mengambil langkah-langkah mitigasi," demikian pernyataan Microsoft.

Gangguan ini juga mempengaruhi berbagai perusahaan dan layanan lainnya seperti Delta Airlines, Visa, Mastercard, Lloyds Bank, Santander, Amazon, RyanAir, Sky News, Ladbrokes, BT, dan Microsoft Teams.

Sky News dari Inggris sementara itu mengalami masalah sementara dalam menyiarkan secara langsung pagi itu, dengan pesan kesalahan yang menyatakan: "Kami mohon maaf atas gangguan ini dalam siaran ini. Kami berharap dapat memulihkan transmisi Sky News segera."

CrowdStrike sendiri mengonfirmasi bahwa gangguan teknologi global ini bukan merupakan insiden keamanan atau serangan cyber. Mereka menjelaskan bahwa masalah ini disebabkan oleh "cacat yang ditemukan dalam pembaruan konten tunggal untuk host Windows."

Blue Screen of Death, sebuah gambaran yang telah menghantui pengguna komputer selama beberapa dekade, kembali muncul di layar-layar di seluruh dunia. Layar biru ini menunjukkan bahwa sebuah kesalahan pada sistem telah menyebabkan sistem operasi tidak lagi bisa berjalan dengan aman.

Pengguna komputer di berbagai belahan dunia dari toko utama Macy di New York City hingga bandara di India, semuanya terpapar dengan Blue Screen of Death. Ini adalah kesalahan Windows yang menunjukkan bahwa sistem telah mengalami crash — artinya ada masalah pada komputer yang menyebabkan sistem operasi tidak dapat berjalan dengan aman.

Masalah ini telah diidentifikasi dan diisolasi, dan solusi telah diterapkan untuk memperbaiki gangguan ini. CrowdStrike juga menegaskan bahwa tidak ada indikasi insiden keamanan atau serangan cyber dalam insiden ini.

Sebagai pengguna Windows, penting untuk selalu memperbarui sistem dan memantau pemberitahuan dari penyedia layanan untuk mencegah gangguan serupa di masa mendatang.

Dalam upaya mengatasi masalah, Microsoft dan CrowdStrike telah bekerja keras untuk mengembalikan layanan yang terkena dampak oleh gangguan ini. Meskipun begitu, dampak dari insiden ini cukup luas dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi pengguna dan perusahaan di seluruh dunia.

Kerusakan pada layanan seperti Microsoft Teams, Microsoft Purview, dan lainnya menunjukkan betapa rentannya infrastruktur teknologi saat menghadapi gangguan besar seperti ini. Para pengguna dan perusahaan yang terkena dampak harus bersabar dan mengikuti petunjuk pemulihan yang disediakan oleh penyedia layanan mereka.

Dalam hal ini, penting bagi pengguna untuk melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat seperti memperbarui sistem operasi secara teratur, menjaga backup data yang teratur, dan memahami prosedur pemulihan jika terjadi kegagalan sistem seperti BSoD.

Seiring dengan evolusi teknologi, tantangan seperti gangguan sistem skala besar ini dapat terjadi tanpa diduga. Namun, respons cepat dan koordinasi antara penyedia layanan dan perusahaan keamanan cyber menjadi kunci untuk meminimalkan dampak negatifnya.

Untuk masa depan, diharapkan bahwa perusahaan teknologi terus meningkatkan keamanan infrastruktur mereka dan memperkuat mekanisme pemulihan untuk menghadapi situasi darurat semacam ini dengan lebih efektif. Pengalaman ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu siap menghadapi kemungkinan gangguan teknologi yang tak terduga. (berbagai sumber).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama