LDII Banguntapan Dorong Kemandirian Finansial Remaja Putri Lewat Pelatihan Macrame

macrame


BANGUNTAPAN. PC LDII Banguntapan melalui Kepengurusan Muda-Mudi (KMM) menggelar pelatihan membuat macrame pada Sabtu (20/7) di Masjid Baitul A’la, Baturetno. Acara ini dihadiri oleh remaja putri LDII se-Kapanewon Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan tujuan utama untuk meningkatkan kemandirian finansial mereka melalui keterampilan kerajinan tangan.

Asri Desire Ulfa, pengurus LDII Banguntapan yang memberikan nasihat keagamaan dengan tema kemandirian remaja putri, menjelaskan pentingnya mandiri bagi perempuan. "Sebagai seorang perempuan, kita harus bisa mandiri, baik secara fisik, emosional, maupun finansial. Dengan pelatihan ini, diharapkan kemandirian finansial para remaja putri dapat meningkat," ujar Ulfa.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya LDII Banguntapan untuk memberdayakan perempuan dan remaja putri dengan keterampilan praktis yang mendukung kemandirian finansial. Selain mempraktikkan keterampilan baru, peserta juga diajak untuk melihat potensi usaha yang bisa mereka kembangkan dari kerajinan macrame.

"Pelatihan ini adalah langkah awal dalam program pengembangan kemandirian remaja putri di masa depan. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga mendorong semangat kewirausahaan di kalangan remaja putri LDII Banguntapan," ungkap Ulfa.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan semakin banyak perempuan muda yang terinspirasi untuk mandiri secara finansial dan berkontribusi dalam dunia usaha. "LDII Banguntapan berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program-program yang mendukung pengembangan keterampilan dan kemandirian perempuan di masa depan," tandasnya.

Salah satu peserta pelatihan, Zahra, menyatakan kegembiraannya dalam mempraktikkan pembuatan macrame, khususnya dalam bentuk gantungan kunci. "Kami dibagi menjadi tiga kelompok untuk membuat gantungan bunga, kelabang, dan pelangi. Kelompok gantungan pelangi menjadi favorit karena keunikannya dan kesederhanaan dalam pembuatannya," ungkap Zahra.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru tetapi juga menginspirasi para peserta untuk mengeksplorasi bakat mereka dalam dunia kerajinan tangan. "Saya berharap ke depannya bisa mengembangkan keterampilan ini lebih jauh dan menjadikannya sebagai potensi sumber penghasilan," kata Seha, peserta lain yang ikut dalam pelatihan ini. (FWI/LINES)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama