Upaya Polda Jatim Menguatkan NKRI di Kalangan Santri

Polda Jatim Menguatkan NKRI di Kalangan Santri


KEDIRI. Dalam rangka memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan mencegah penyebaran radikalisme di kalangan generasi muda, Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah di Kota Kediri bekerjasama dengan Dit Binmas Polda Jatim menggelar penyuluhan khusus untuk santri pada Selasa pagi (23/7). Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kasubditbintibsos Dit Binmas Polda Jatim AKBP Bahrun Nasikin menjelaskan, “Binmas Polda Jawa Timur ini memiliki program prioritas Kapolri dalam rangka menangkal radikalisme terorisme menyongsong Indonesia generasi emas tahun 2045.”

Menurut AKBP Bahrun, ada empat hambatan utama yang harus diantisipasi dalam menjaga stabilitas negara, yaitu maraknya narkoba, korupsi, radikalisme, dan terorisme. “Menurut Menko Polhukam, ada 4 hambatan yang harus kita antisipasi, yaitu maraknya Narkoba, maraknya korupsi, maraknya radikalisme dan terorisme, serta adanya gerakan separatism,” ungkapnya.


Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah di Kota Kediri bekerjasama dengan Dit Binmas Polda Jatim menggelar penyuluhan khusus untuk santri pada Selasa pagi (23/7). Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).</p><blockquote><p>Kasubditbintibsos Dit Binmas Polda Jatim AKBP Bahrun Nasikin menjelaskan, “Binmas Polda Jawa Timur ini memiliki program prior


Lebih lanjut, AKBP Bahrun menjelaskan pentingnya pendekatan preemtif, preventif, dan penegakan hukum dalam menghadapi masalah ini. “Kehadiran saya disini sebagai fungsi preemtif, untuk memberikan pengetahuan informasi kepada para mubalighin dan mubalighot ini untuk menyebarkan wawasan kebangsaan, cinta tanah air, mencegah maraknya intoleransi, radikalisme dan teroris, 2045 yang akan datang genap 100 tahun Indonesia Merdeka menjadi negara 4 besar di dunia,” ujar AKBP Bahrun Nasikin.

Dalam sesi penyuluhan, AKBP Bahrun menekankan pentingnya santri sebagai generasi penerus bangsa untuk memahami dasar-dasar Pancasila, bentuk NKRI, serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945. Selain itu, ia juga membahas faktor-faktor yang dapat memicu radikalisasi, seperti pemahaman agama yang parsial dan pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan konteks Indonesia.


Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah di Kota Kediri bekerjasama dengan Dit Binmas Polda Jatim menggelar penyuluhan khusus untuk santri pada Selasa pagi (23/7). Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).</p><blockquote><p>Kasubditbintibsos Dit Binmas Polda Jatim AKBP Bahrun Nasikin menjelaskan, “Binmas Polda Jawa Timur ini memiliki program prior


“Indonesia sudah menjadi konsensus oleh para pendiri bangsa yang lebih pas itu NKRI dan dasarnya Pancasila. Dan ini juga tidak bertentangan dengan agama. Bahkan, kita sebagai beragama Islam, itu selaras ajaran agama. Ini yang perlu kita bumikan kepada masyarakat,” jelasnya.

AKBP Bahrun juga menyoroti dampak negatif dari perjudian online yang semakin marak. “Jadi judi online ini adalah bentuk perjudian modern sehingga harus dikikis habis supaya tidak merebah. Ini menjadi perhatian dan renungan bagi kita semua,” ujarnya.

Sebagai simbol kolaborasi yang terjalin baik antara Polda Jatim dan Ponpes Wali Barokah, AKBP Bahrun membagikan perlengkapan olahraga seperti bola basket, bola volley, dan bola sepak kepada para santri.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan kepolisian, termasuk Ketua DPD LDII Kota Kediri H. Agung Riyanto, serta perwakilan dari berbagai organisasi dan lembaga di Kota Kediri. Dengan melibatkan sekitar 500 santri, penyuluhan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen mereka terhadap nilai-nilai kebangsaan dan keberagaman Indonesia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama