Kediri (1/8) - Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Trend Fashion Yayasan Miftahul Huda, yang berada di bawah naungan DPD LDII Kediri, secara resmi membuka pelatihan menjahit pakaian dengan mesin pada Senin, 29 Juli 2024. Acara pelatihan ini berlangsung di Gedung Workshop Kejuruan Desain Mode dan Tekstil, Ponpes Blawe, Kediri.
Acara pelatihan ini dibuka oleh Kepala Desa Blawe, Khusnul Hidayati. Dalam sambutannya, Khusnul Hidayati berharap pelatihan ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi santri dan warga sekitar. “Semoga bermanfaat bagi santri dan warga sekitar,” ujarnya dengan penuh harapan.
Direktur BLKK Miftahul Huda, Hariyanto, menjelaskan bahwa pelatihan ini dilaksanakan dengan dukungan gedung yang diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia. “Kami dirikan pada 2023, bertujuan memberikan pelatihan kerja pada santri dan masyarakat sekitar pesantren. Agar memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri dan berwirausaha secara mandiri,” kata Hariyanto. Menurutnya, lembaga ini merupakan inisiatif dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemnaker RI, dan beroperasi di bawah supervisi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperlengkapi peserta dengan keterampilan praktis dalam industri tekstil dan mode, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja saat ini. Hariyanto menambahkan, "Sebagai lembaga pelatihan Kemnaker RI yang berkedudukan di Jawa Timur," yang menunjukkan komitmen BLKK untuk berkontribusi pada pengembangan keterampilan tenaga kerja di wilayah tersebut.
Dewan Penasihat DPD LDII Kediri, KH Sunarto, turut memberikan pandangan tentang relevansi kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa pelatihan ini sejalan dengan program LDII yang lebih luas. “Pengangguran adalah permasalahan bangsa yang harus dicari solusinya. Bagaimana generasi muda memiliki penghasilan yang memadai,” pungkasnya.
KH Sunarto juga memberikan pesan penting kepada generasi muda untuk memanfaatkan masa muda mereka dengan kegiatan yang produktif. “Sehingga di usia produktif telah memiliki penghasilan untuk menghidupi diri sendiri, dan keluarga,” tutupnya.