Meriahkan HUT ke-79 RI, Ketua Ponpes Wali Barokah : Santri Berkarakter Luhur Menjadi Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045

Ketua Ponpes Wali Barokah  Santri Berkarakter Luhur Menjadi Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045


Kediri (17/8) – Ribuan santri memadati halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, Kelurahan Barengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia. Upacara bendera yang diadakan Sabtu pagi (17/8) dipimpin oleh Ketua Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto, dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk para guru, pengurus ponpes, pejabat kelurahan, Ketua RT-RW setempat, serta tokoh agama.

Dalam amanatnya, KH Sunarto membacakan pesan dari Ketua Umum DPP LDII, Ir. KH. Chriswanto Santoso, M.Si., yang menekankan pentingnya Pancasila dalam menjaga kebhinekaan Indonesia. “Kemerdekaan ini adalah anugerah dari Allah SWT berkat perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Kami sebagai umat Islam bersyukur atas kemerdekaan ini, terlebih lagi Indonesia memiliki dasar dan falsafah bangsa yakni Pancasila. Dengan Pancasila kebhinekaan bangsa Indonesia terus terjaga,” kata KH Sunarto.

Dengan dasar Pancasila, Indonesia menjamin kebebasan beribadah dan menghargai berbagai keyakinan. Ini adalah fondasi yang memastikan keamanan dan ketertiban negara. KH Sunarto menegaskan, “Mereka yang mempermasalahkan agama atau keyakinan kelompok lain, bisa diartikan tidak pancasilais.”

KH Sunarto juga menggarisbawahi pencapaian Indonesia dalam sejarah internasional. “Indonesia pada Orde Lama berhasil mendirikan Gerakan Non-Blok. Saat memasuki Orde Baru, Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN,” ungkapnya, mengapresiasi pencapaian negara yang terus berkembang menjadi kekuatan global.


Ketua Ponpes Wali Barokah : Santri Berkarakter Luhur Menjadi Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045


Dalam era Reformasi, Indonesia tetap bergerak maju dengan tekad untuk menjadi negara maju dan mandiri. “Tema ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju’ menjadi relevan. Kita memiliki ibu kota baru, dan kepemimpinan nasional sedang mengalami perubahan besar,” jelas KH Sunarto.

LDII percaya, dengan melahirkan sumber daya manusia yang kompeten dan adaptif, Indonesia akan mencapai visi sebagai negara maju pada tahun 2045. “Segala upaya kita itu, akan menjadikan jariyah bagi kita semuanya, sekaligus menjadikan kita sebagai manusia terbaik disisi Allah," pungkas KH Sunarto, menegaskan komitmen lembaga dalam mendukung pembangunan nasional.

Ditemui awak media usai upacara, KH Sunarto menegaskan bahwa sebagai penerus perjuangan berkewajiban mengajak kepada para generasi berikutnya, khususnya yang ada di pondok ini, untuk mengisi dan melanjutkan cita-cita perjuangan para pendahulu. Hal ini selaras dengan amanat pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dan dasar falsafah negara kita yaitu Pancasila.


Ketua Ponpes Wali Barokah : Santri Berkarakter Luhur Menjadi Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045


“Perioritasnya adalah pembangunan sumber daya manusia, mereka diharapkan bukan saja memahami ilmu agama, tetapi mereka juga harus bisa memiliki dan mewujudkan 29 karakter luhur,” imbuh KH Sunarto yang didampingi Ketua DPD LDII Agung Riyanto.

Menurutnya, ke depan generasi yang unggul itu sangat diperlukan. Disamping menjadi warga negara atau generasi penerus yang profesional sekaligus religius, juga memiliki karakter-karakter yang mumpuni sehingga bisa menjadi generasi yang unggul.

Disinggung tentang peralihan kepemimpinan nasional dari Presiden Jokowi ke Presiden berikutnya yaitu Prabowo Subianto, KH Sunarto berpandangan peralihan tersebut mempunyai tekad untuk melanjutkan pembangunan saat ini. Termasuk merampungkan seluruh perencanaan pembangunan terutama di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Keluarga besar Pondok Pesantren Wali Barokah yang berada di naungan LDII tentu akan senantiasa mendukung. “Kebetulan kami mempunyai program-program yang selaras dan mendukung upaya pencapaian tujuan tersebut yang ada di pondok ini, terutama adalah bidang Pendidikan, kebangsaan, Kesehatan, dan berbagai program lainnya terutama yang sudah diketahui masyarakat, yaitu energi baru terbarukan,” papar KH Sunarto.

Di akhir wawancara, KH Sunarto berpesan agar di masa-masa yang akan datang upacara semacam ini dan hari-hari besar nasional lainnya akan terus dilakukan. “Alhamdulillah upacara tadi berlangsung baik, tetapi kita berkeinginan untuk bisa lebih baik lagi,” tutupnya. (Mzda)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama