Logo LDII

Mari Sukseskan Rakornas LDII 2024

20 - 22 September 2024 di Grand Ballroom Minhajurrosyidin, Jakarta

Panduan Latihan Fisik Sesuai Usia

Panduan Latihan Fisik Sesuai Usia



Survei terbaru yang dilakukan oleh WHO pada tahun 2022 menunjukkan bahwa lebih dari 80% remaja dan 27% orang dewasa saat ini tidak memenuhi tingkat aktivitas fisik yang dianjurkan. Ketidakaktifan ini tidak hanya berdampak pada penurunan kualitas hidup, tetapi juga memberikan beban finansial yang berat bagi keluarga, masyarakat, serta sistem layanan kesehatan. Salah satu penyebab utama dari rendahnya tingkat aktivitas fisik adalah gaya hidup sedentari atau tidak bergerak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami konsep aktivitas fisik dan mengintegrasikan aktivitas ini secara seimbang dalam kehidupan sehari-hari guna menjaga kesehatan.

Aktivitas fisik sering kali membingungkan dengan istilah lain seperti latihan fisik dan kebugaran fisik. Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan dari kontraksi otot yang meningkatkan kebutuhan kalori di atas pengeluaran energi saat istirahat. Aktivitas ini mencakup segala jenis gerakan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti berjalan, naik tangga, dan berkebun. Sementara itu, latihan fisik atau exercise adalah jenis aktivitas fisik yang direncanakan, terstruktur, dan melibatkan gerakan berulang dengan tujuan spesifik untuk meningkatkan atau mempertahankan komponen kebugaran fisik, seperti kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas. Kebugaran fisik sendiri merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik dengan penuh semangat dan energi yang cukup, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Ini juga mencakup kemampuan untuk menikmati waktu luang dan menghadapi situasi darurat dengan baik.

Manfaat dari aktivitas fisik dan latihan fisik rutin sangat luas dan meliputi berbagai aspek kesehatan. Aktivitas fisik secara signifikan dapat memperbaiki fungsi jantung, pembuluh darah, dan sistem pernapasan. Ini juga dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik serta mengurangi kadar trigliserida sambil meningkatkan kadar high-density lipoprotein, yang dikenal sebagai kolesterol baik. Selain itu, aktivitas fisik dapat mengurangi lemak tubuh dan lemak intra-abdominal, serta menurunkan kebutuhan insulin dan memperbaiki toleransi glukosa. Manfaat lainnya termasuk pengurangan perlengketan keping darah, penurunan inflamasi, dan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner.

Lebih jauh, rutinitas aktivitas fisik juga berdampak positif pada berbagai kondisi kesehatan lainnya, seperti menurunkan risiko stroke, jantung koroner, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, fraktur osteoporosis, kanker, dan gangguan saluran kencing. Aktivitas fisik juga membantu mengurangi kecemasan dan depresi, serta memperbaiki fungsi kognitif, yang mencakup proses mental seperti pemrosesan informasi, pemahaman, pengambilan keputusan, dan berpikir. Untuk orang tua, aktivitas fisik dapat meningkatkan fungsi fisik, kemandirian, serta perasaan bahagia dan sejahtera. Ini juga membantu meningkatkan performa kerja, rekreasi, dan aktivitas olahraga, serta mengurangi risiko jatuh dan cedera.

Secara keseluruhan, integrasi aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dalam kehidupan sehari-hari merupakan terapi efektif untuk banyak penyakit kronis dan berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup. Mengadopsi gaya hidup yang aktif bukan hanya tentang mencegah penyakit, tetapi juga tentang menciptakan hidup yang lebih sehat dan memuaskan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama