Ngaji Kitab Thaharah ala Keputrian LDII Balikpapan

Ngaji Kitab Thaharah ala Keputrian LDII Balikpapan


Balikpapan (10/10) – Dalam rangka meningkatkan pemahaman keagamaan di kalangan perempuan, Pengurus Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) bekerja sama dengan Kelompok Kerja Keputrian Penggerak Pembina Generus (PPG) LDII Kota Balikpapan menggelar pengajian keputrian. Acara ini diselenggarakan pada Minggu (29/9) di Masjid Al Ajwah, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pengajian ini mengangkat tema pentingnya thoharoh, atau bersuci dalam Islam. Ketua Panitia Pengajian, Mona, menjelaskan bahwa thoharoh memiliki makna bersih dan suci dari segala bentuk kotoran. Ia menekankan bahwa proses mengangkat dan menghilangkan najis merupakan hal yang fundamental dalam pelaksanaan ibadah, terutama sholat. “Suci dalam segala keadaan, bersuci sebagai muslimah, bagaimana pentingnya menjaga kesucian dalam menjalankan ibadah,” ucapnya.

Materi yang dibahas meliputi pengertian darah menstruasi dan darah nifas, serta perbedaan antara madzi, mani, dan wadzi, termasuk tata cara mandi jinabat. Mona berharap, setelah mengikuti pengajian ini, para peserta yang didominasi calon ibu rumah tangga dapat memahami cara menjaga kesucian dengan baik.

“Hal ini akan sangat bermanfaat, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sekitarnya. Dengan kita menjaga kesucian diri, kita juga sedang menjaga ibadah kita dan dijauhkan dari siksa kubur,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pemateri Nur Kholifah menekankan betapa pentingnya pemahaman tentang bersuci, terutama bagi perempuan yang mengalami menstruasi dan darah nifas pascamelahirkan. “Kita belajar teori dan penjelasannya dari Al Quran dan Al-Hadits sehingga lebih memahami bagaimana praktik bersuci dan batas waktu menstruasi,” jelasnya.

Pembina Keputrian PPG LDII Balikpapan, Ustazah Rini Hasyim, menambahkan bahwa pengajian keputrian ini diikuti oleh seluruh remaja putri dan wanita LDII, dan dilaksanakan secara rutin setiap tiga bulan. “Jumlah peserta kali ini lebih banyak dibandingkan dua kegiatan sebelumnya, karena tema yang diangkat menarik minat banyak orang, termasuk beberapa ibu-ibu yang turut hadir,” ungkapnya.

Rini berharap, para peserta dapat menerapkan praktik bersuci dalam kehidupan sehari-hari dan menyampaikan pengetahuan ini kepada warga lainnya yang belum memahami. “Kegiatan keputrian ini sangat bagus. Berarti banyak generus putri yang menjadikan kegiatan ini sebagai tempat untuk menambah ilmu,” tambahnya.

Dengan semangat yang tinggi, pengajian ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi kaum perempuan untuk terus mendalami ilmu agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama