Pekanbaru (31/10) – Dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW LDII Riau yang diadakan pada 29 Oktober, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, mengajak pengurus LDII Riau untuk lebih aktif bersinergi dengan Pemerintah Daerah, DPRD, dan lembaga terkait. Menurutnya, dukungan dari otoritas sangat penting untuk kelancaran program-program LDII.
Chriswanto menyatakan, "Program yang tidak mendapat dukungan dari otoritas cenderung tersendat. Oleh karena itu, koordinasi dan sinergi dengan pihak berwenang sangat dibutuhkan." Ia menekankan bahwa kolaborasi ini dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat dan memperkuat peran LDII dalam pembangunan daerah.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya Rakerwil, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). LDII, menurutnya, siap mendukung pemerintah dalam menyukseskan Pilkada, dengan instruksi kepada seluruh warga LDII untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Chriswanto menegaskan komitmen LDII untuk bersikap netral, namun mendorong individu untuk memilih berdasarkan hati nurani.
Dalam kesempatan tersebut, Chriswanto menjelaskan bahwa Rakerwil ini bertujuan untuk mempertajam program "Delapan Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa," yang ditujukan untuk membentuk generasi berkarakter luhur menjelang Indonesia Emas 2045.
Pj Gubernur Riau, diwakili oleh Imron Rosyadi, menyatakan dukungannya terhadap program-program kebajikan yang diusung LDII, termasuk "Delapan Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa." Ia berharap Rakerwil dapat melahirkan program yang mendukung kemajuan bangsa dan daerah.
Ketua DPW LDII Riau, Imam Suprayogi, melaporkan bahwa program tersebut merupakan kontribusi LDII dalam mewujudkan visi "Riau Maju, Berbudaya, Agamis, dan Berkelanjutan dalam Bingkai NKRI." Ia juga menjelaskan berbagai kegiatan yang dilakukan LDII, termasuk kolaborasi dengan Perbanusa dalam pengelolaan sampah plastik.
Rakerwil dihadiri oleh berbagai perwakilan, termasuk Kapolda Riau, Danrem, Kajati Riau, serta pengurus ormas lainnya. Peserta terdiri dari pengurus LDII se-Riau, pimpinan pondok pesantren, dan lembaga pendidikan di bawah naungan LDII.