Seminar Toleransi LDII Surakarta Meriah di Pendapa Balaikota Surakarta

Seminar Toleransi LDII Surakarta Meriah di Pendapa Balaikota Surakarta


Surakarta, (25/10/24) – Seminar bertema “Generasi Muda Surakarta Bertoleransi” yang diselenggarakan di Pendapa Balaikota Surakarta berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Acara ini diikuti oleh 500 generasi muda LDII Surakarta sebagai ruang diskusi inklusif untuk memperkuat rasa saling menghargai dan memahami perbedaan.

Ketua Panitia, Murti Alfian Nuryudhana, menyampaikan bahwa agama adalah aspek identitas yang mendalam, yang sering menimbulkan kesalahpahaman. Seminar ini diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk lebih bijak dalam merespon perbedaan dan menghindari potensi konflik.

Ketua DPD LDII Surakarta, H. Muhammad Zain, SH., MH., mengajak para peserta untuk mewujudkan sikap toleransi sebagai warga negara yang baik. Ia menekankan bahwa toleransi tidak hanya penting antarumat beragama, tetapi juga dalam sesama umat beragama. Pesan ini sejalan dengan arahan dari Pj. Wali Kota Surakarta, Dr. Donny Widiyanto, yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, yang menyatakan bahwa menjaga toleransi sangat penting untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan di Kota Surakarta.

Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surakarta, Ketua Kadin Kota Surakarta, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, dan Dewan Pembina LDII Kota Surakarta. Acara dipandu oleh Ketua DPD LDII Kota Surakarta, yang menjaga alur diskusi tetap interaktif dan edukatif.

Kepala Kantor Kemenag Surakarta, H. Ahmad Ulin Nur Hafsun, S.Thi, M.Pd.I, memberikan pandangannya mengenai empat sikap penting dalam menjaga toleransi. Ia menekankan pentingnya komitmen kebangsaan, sikap anti-kekerasan, dan penghormatan terhadap kearifan lokal. Ketua Kadin Surakarta, Ferry Septha Indrianto, S.E., menambahkan bahwa pemerintah menargetkan Surakarta sebagai pusat budaya Indonesia, dan toleransi menjadi fondasi penting dalam upaya tersebut.

Ketua FKUB Kota Surakarta, H. Muhammad Masyhuri, S.E., M.Si., menyatakan bahwa toleransi di Surakarta adalah "harga mati," mengingat kota ini dihuni oleh penganut tujuh agama. Ia menggarisbawahi bahwa keragaman agama dan organisasi keagamaan di Surakarta, seperti LDII, MTA, Muhammadiyah, dan NU, adalah rahmat yang harus dijaga.

Dewan Pembina LDII Kota Surakarta, Drs. H. Khusnan Hidayat, juga menekankan pentingnya sikap toleransi yang diajarkan dalam ajaran Islam. Ia mengutip Surat Al-Mumtahanah ayat 8 yang menekankan sikap baik dan adil kepada semua pihak. Menurutnya, teladan Nabi Muhammad SAW dalam berbuat baik kepada semua orang, termasuk penganut agama lain, harus menjadi contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Acara ini diharapkan memberikan wawasan serta semangat bagi generasi muda untuk terus mengedepankan toleransi demi terciptanya masyarakat Surakarta yang damai, harmonis, dan bersatu dalam keberagaman.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama