PEDAN (5/11). Musim hujan yang sudah mulai mengguyur Klaten membuat warga Desa Troketon, Kecamatan Pedan, semakin waspada terhadap potensi terjadinya banjir. Kekhawatiran terkikis oleh semangat gotong royong yang dilakukan warga PAC LDII Desa Troketon bersama masyarakat setempat menggelar kerja bakti membersihkan saluran air di wilayah mereka. Kegiatan ini bukan sekadar soal kebersihan lingkungan, tetapi juga tentang upaya besar menjaga ketahanan pangan dan mengatasi tantangan alam.
Ketua PAC LDII Desa Troketon, Sartono, yang memimpin langsung aksi bersih-bersih tersebut, mengatakan bahwa pembersihan saluran air merupakan langkah preventif untuk menghindari penyumbatan yang bisa menyebabkan banjir. Mengingat curah hujan yang semakin tinggi, mereka ingin memastikan bahwa air bisa mengalir dengan lancar, agar tidak merendam pemukiman dan lahan pertanian.
“Ini sudah mulai sering hujan, maka selokan harus segera kita bersihkan untuk menghindari penyumbatan yang bisa memicu banjir. Kami juga berkolaborasi dengan warga membangun jembatan, demi memperlancar akses ke lahan pertanian. Hal ini sejalan dengan program 100 hari kerja Asta Cita Presiden Prabowo. Kalau jalannya bagus dan akses pengairannya terjaga, proses pertanian pun akan semakin lancar,” ungkap Sartono dengan penuh semangat.
Namun, tak hanya sekadar membersihkan saluran air, warga Troketon juga melanjutkan proyek besar lainnya: membangun jembatan baru. Jembatan ini sangat vital untuk memperlancar akses bagi para petani yang setiap hari mengandalkan jalur tersebut untuk menuju sawah mereka. Akses yang baik menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas pertanian, dan hal ini sejalan dengan visi besar pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Sartono menyebutkan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam mencapai swasembada pangan. Menurutnya, program ketahanan pangan adalah hal yang tak bisa ditawar lagi di tengah ketidakpastian situasi global saat ini.
“Kita harus swasembada pangan. Itu prioritas dasar karena situasi global yang tidak menentu. Kita harus memastikan kemampuan untuk memberi makan rakyat sendiri,” tegasnya.
Bagi Sartono, swasembada pangan bukan hanya sekadar slogan, melainkan kebutuhan mendesak yang harus dihadapi secara nyata, baik di tingkat desa maupun negara. Dalam hal ini, sinergi antara PAC LDII dan masyarakat Desa Troketon menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat peduli dan berperan aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Kegiatan gotong royong di Troketon bukan hanya soal membersihkan saluran atau membangun jembatan. Ini adalah bagian dari upaya besar yang lebih luas: menjaga ketahanan pangan untuk masa depan yang lebih baik. Dengan saluran air yang bersih, pertanian dapat berlangsung tanpa hambatan. Dan dengan akses yang lancar, petani bisa bekerja lebih efisien, sehingga hasil pertanian dapat meningkat.
Sartono menutup penjelasannya dengan mengingatkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tugas bersama seluruh elemen masyarakat. “Sinergi antara warga Desa Troketon ini menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat peduli dan mendukung upaya besar dalam menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan bersama,” tutupnya.