LDII Kasihan Gelar Pengajian Ramadan untuk Tingkatkan Pemahaman Layanan KUA

 Bantul, 25 Maret – Pimpinan Cabang (PC) LDII Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, kembali menggelar pengajian rutin selama bulan Ramadan. Kegiatan ini berlangsung di berbagai majelis taklim di bawah naungan Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kapanewon Kasihan, dengan puncak acara yang diadakan pada Selasa malam, 12 Maret 2025, di Masjid Al Barokah, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini PC LDII Kasihan mengundang pemateri dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Kasihan untuk memberikan materi terkait layanan keagamaan. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperluas pemahaman warga LDII mengenai berbagai layanan yang disediakan KUA, yang tidak hanya terbatas pada urusan pernikahan, tetapi juga mencakup layanan lainnya yang berdampak langsung pada kesejahteraan umat.

Ketua PC LDII Kasihan, Adimas Setyo Nugroho, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menyyukuri kesempatan menjalani ibadah di bulan Ramadan. Ia mengingatkan bahwa Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak amal ibadah. “Kesuksesan Ramadan itu mencakup sukses puasa, salat malam, tadarus Al-Qur’an, mendapatkan malam lailatul qadar, dan menunaikan zakat fitrah,” ujarnya.

Adimas juga menekankan bahwa berbudi luhur adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Ia menyebut bahwa akhlak mulia, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun tempat kerja, menjadi cerminan akidah yang baik dan kunci meraih keberkahan hidup. “Kami terus mendorong warga LDII Kasihan untuk aktif berkontribusi positif, tidak hanya dalam lingkup internal, tetapi juga untuk masyarakat sekitar,” tambahnya.

Pada kesempatan ini, Kurnia Pramujiharso, Penyuluh Agama Islam dari KUA Kasihan, menyampaikan materi mengenai peran strategis KUA sebagai garda terdepan pelayanan umat. Kurnia menjelaskan bahwa tugas KUA tidak hanya mencatat pernikahan, tetapi juga menyediakan layanan kemasjidan, produk halal, perwakafan, serta pengukuran arah kiblat. “KUA adalah wajah Kementerian Agama di masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa layanan yang kami berikan diketahui secara luas, termasuk oleh warga LDII,” ujar Kurnia.

Selain itu, Kurnia juga menyoroti masalah pernikahan dini yang cukup tinggi di Kapanewon Kasihan, yang tercatat sebagai yang tertinggi di Kabupaten Bantul. Salah satu penyebabnya, menurutnya, adalah dampak negatif dari konten pornografi yang merusak moral generasi muda. “Kami mengajak warga LDII, khususnya generasi mudanya, untuk menjauhi pergaulan bebas dan media yang tidak mendidik. Jagalah diri, bangun kekuatan jiwa dan raga agar selamat dunia dan akhirat,” tegas Kurnia.

Kurnia juga menjelaskan berbagai program layanan KUA, seperti penyuluhan kepada takmir masjid agar rumah ibadah tetap aktif dalam kegiatan dakwah, layanan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM, dan kemudahan proses pembuatan Akta Ikrar Wakaf (AIW). Ia berharap LDII Kasihan dapat menjadi mitra strategis dalam mewujudkan masyarakat Kapanewon Kasihan yang lebih religius dan sejahtera.

“Kami sangat mengapresiasi kontribusi LDII dalam membina umat. Mari bersama-sama membangun Kasihan menjadi baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” tutup Kurnia.

Lebih baru Lebih lama