Sahur Bersama di Masjid AlBarokah, Kebersamaan dan Kekhusyukan di 10 Malam Terakhir Ramadan

Sahur Bersama di Masjid AlBarokah


Sampit (20/3) – Menjelang akhir bulan Ramadan, Masjid AlBarokah semakin berbinar di sepanjang malam. Warga PC LDII Baamang kembali menggelar kegiatan pengajian semalam suntuk sebagai bentuk menghdupkan 10 malam terakhir Ramadan, momen yang diyakini penuh berkah dan kemuliaan. Acara ini diadakan mulai dari shalat Isya’ hingga sahur dan shalat Subuh berjamaah, dengan tujuan memperkuat kekhusyukan ibadah dan mempererat tali silaturahmi antarjamaah.



Kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat setempat. Rospendi, selaku panitia kegiatan Ramadan 1446 H Masjid AlBarokah, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini. "Alhamdulillah, acara seperti ini bisa berlangsung setiap tahun di bulan Ramadan. Kami berusaha memberikan yang terbaik, termasuk menyediakan sahur bagi jamaah yang beriktikaf semalam suntuk di masjid," ujarnya.


sahur ldii


Makna 10 Malam Terakhir Ramadan

10 malam terakhir Ramadan memiliki makna khusus dalam Islam. Momen ini diyakini sebagai waktu turunnya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, berdoa, dan melakukan amal kebaikan. Kegiatan di Masjid AlBarokah ini menjadi salah satu upaya untuk memaksimalkan momen tersebut dengan cara yang penuh kebersamaan dan kekhusyukan.



Jadwal Kegiatan yang Sarat Makna

Panitia telah merancang jadwal kegiatan yang terstruktur untuk memastikan ibadah berjalan lancar dan penuh kekhusyukan. Berikut rangkaian acara yang dilaksanakan:

  • Pukul 19.15: Shalat Isya’ berjamaah.
    Shalat Isya’ menjadi pembuka kegiatan ini. Jamaah berkumpul di masjid untuk memulai malam dengan ibadah yang penuh ketenangan.
  • Pukul 19.30: Shalat Tarawih dan Witir.
    Shalat Tarawih dan Witir dilaksanakan dengan khidmat, diikuti oleh seluruh jamaah. Shalat ini menjadi salah satu ibadah khas Ramadan yang selalu dinantikan.
  • Pukul 20.15: Nasihat agama singkat selama 15 menit.
    Seorang ustadz memberikan nasihat agama yang singkat namun penuh makna, mengingatkan jamaah tentang pentingnya memanfaatkan 10 malam terakhir Ramadan.
  • Pukul 20.30: Pengajian dengan materi Kitab Doa hingga pukul 20.45.
    Pengajian ini membahas kitab doa yang berisi berbagai amalan dan dzikir yang bisa diamalkan selama Ramadan, terutama di malam-malam terakhir.
  • Pukul 21.00: Tadarus Alquran bersama hingga pukul 23.30.
    Tadarus Alquran dilakukan secara bersama-sama, menciptakan atmosfer spiritual yang mendalam. Jamaah saling bergantian membaca dan menyimak bacaan Alquran.
  • Pukul 23.30 – 03.00: Waktu bebas untuk ibadah pribadi, seperti tadarus, dzikir, atau shalat sunah.
    Jamaah diberikan waktu untuk beribadah secara pribadi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing. Beberapa memilih untuk melanjutkan tadarus, sementara yang lain memanfaatkan waktu untuk berdzikir atau melaksanakan shalat sunah.
  • Pukul 03.00: Sahur bersama dan persiapan shalat Subuh.
    Sahur bersama menjadi puncak kegiatan ini. Panitia menyiapkan menu sahur yang lezat dan bergizi, memastikan jamaah siap menjalani puasa keesokan harinya.


Jadwal ini dirancang untuk memaksimalkan waktu ibadah sekaligus memberikan ruang bagi jamaah untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan aktivitas spiritual mereka.


sahur ldii


Sahur Bersama: Bukti Kepedulian dan Kebersamaan

Salah satu momen paling dinanti dalam acara ini adalah sahur bersama. Panitia menyiapkan menu sahur yang lezat dan bergizi, memastikan jamaah tidak perlu repot memikirkan persiapan makanan di rumah. "Ini adalah bentuk kepedulian kami agar jamaah bisa fokus beribadah tanpa terganggu urusan duniawi," jelas Rospendi.



Menu sahur yang disajikan bervariasi, mulai dari nasi, lauk-pauk, sayuran, hingga minuman. Semua makanan diolah dengan higienis dan disajikan dengan penuh kehangatan. Tak hanya itu, panitia juga membagikan snack atau makanan ringan kepada jamaah saat istirahat singkat setelah pengajian. Hal ini menjadi bukti nyata perhatian dan kepedulian panitia terhadap kenyamanan jamaah.


Semangat Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadan

Panitia terus memotivasi jamaah untuk tetap bersemangat dalam menghidupkan 10 malam terakhir Ramadan. "Kami mengajak semua jamaah untuk beribadah dan beramal kebaikan sesuai kemampuan masing-masing. Bagi yang kelelahan dan memilih tidur di masjid, kami persilakan. Nanti pada pukul 03.00, kami akan membangunkan mereka untuk ikut sahur bersama," tutur Rospendi.



Semangat ini terlihat dari antusiasme jamaah yang tetap hadir meskipun kegiatan berlangsung semalam suntuk. Beberapa jamaah bahkan membawa keluarga mereka untuk turut serta dalam kegiatan ini, menciptakan momen kebersamaan yang tak terlupakan.



Kegiatan ini tidak hanya mempererat ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam), tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah di bulan yang penuh berkah ini. Dengan semangat kebersamaan dan kekhusyukan, warga PC LDII Baamang berharap dapat meraih malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.



Selain itu, kegiatan ini juga menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat bisa bersatu dalam kebaikan. Melalui kerja sama dan gotong royong, panitia dan jamaah berhasil menciptakan suasana yang kondusif untuk beribadah.

Kegiatan sahur bersama dan pengajian semalam suntuk di Masjid AlBarokah bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan wujud nyata dari semangat kebersamaan dan kekhusyukan dalam menyambut momen-momen terakhir Ramadan. Melalui acara ini, masyarakat tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga memperdalam makna ibadah di bulan suci.

Dengan semangat yang sama, warga PC LDII Baamang berharap tradisi ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk menghidupkan Ramadan dengan penuh makna. Semoga segala amal ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT dan menjadi bekal untuk meraih ketakwaan yang sejati.

Lebih baru Lebih lama