DPW LDII Kaltara Soroti Pertanian dan Pendidikan dalam Forum RPJMD 2025–2030


Bulungan, 15 April 2025 – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Kalimantan Utara, Jaet Ahmad Fatoni, menghadiri undangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam agenda Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030. Kegiatan tersebut digelar di Lantai I Kantor Gubernur Kalimantan Utara, pada Kamis (10/4).

Dalam forum tersebut, Jaet memaparkan delapan klaster program kerja LDII sebagai bentuk kontribusi dalam pembangunan daerah. Ia menegaskan bahwa DPW LDII Kaltara akan memprioritaskan sektor pertanian sebagai salah satu fokus utama.

“Kami dari LDII untuk daerah Kaltara akan konsen dalam penanaman kakao dan kopi mengacu hasil kunjungan Koordinator Wilayah DPP LDII Profesor Rubiyo pada Agustus 2024 dan dilanjutkan Januari 2025,” ujar Jaet dalam paparannya di hadapan Wakil Gubernur Kaltara Ingkong Ala, Kepala Bappeda, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Meskipun sektor pertanian menjadi unggulan, LDII tetap mengedepankan program pembinaan umat. Salah satu perhatian besar juga diarahkan pada sektor pendidikan, sebagai pondasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kalimantan Utara.

“Karena itu selain pendidikan, kami juga siap membangun di bidang pertanian sesuai program Ketahanan Pangan dan Energi Baru Terbarukan,” tambah Jaet.

Forum konsultasi publik ini menjadi sarana penting dalam menjaring aspirasi dan masukan dari berbagai unsur masyarakat untuk menyempurnakan dokumen strategis RPJMD 2025–2030. Kepala Bappeda-Litbang Provinsi Kaltara, Bertius, menekankan bahwa RPJMD bukan hanya milik pemerintah, melainkan milik seluruh rakyat Kalimantan Utara.

“Melalui konsultasi publik, kami membuka ruang partisipasi seluasnya agar arah pembangunan lima tahun ke depan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat,” kata Bertius.

Forum tersebut turut melibatkan beragam elemen masyarakat, mulai dari akademisi, pelaku usaha, tokoh organisasi kemasyarakatan, hingga insan media. Semua peserta diberi ruang untuk menyampaikan pandangan dan usulan.

“Tentu kami mengajak semua kalangan untuk menjadi bagian dari pembangunan Kalimantan Utara. Masukan yang disampaikan sangat berarti dalam menyempurnakan arah kebijakan dan prioritas pembangunan daerah,” tegas Bertius.

Partisipasi aktif DPW LDII Kaltara dalam forum ini mencerminkan komitmen organisasi untuk berkontribusi secara konkret dalam pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

Lebih baru Lebih lama