Bagi sebagian orang, toilet atau kloset mungkin hanya dianggap sebagai fasilitas biasa. Tapi bagi warga LDII, desain kamar mandi dan toilet adalah bagian penting dalam menerapkan prinsip kebersihan dan menjaga kesucian yang diajarkan dalam Islam. Bahkan, ada panduan khusus untuk mendesain kamar mandi agar sesuai dengan nilai-nilai syar’i sekaligus nyaman digunakan.
Mengapa sedetail itu? Karena Islam sangat menekankan pentingnya thaharah atau bersuci. Dan kamar mandi menjadi tempat utama untuk melakukannya. Maka dari itu, desain toilet bukan hanya soal estetika, tapi juga soal ibadah.
🔧 Standar Desain Kamar Mandi ala LDII
Berikut beberapa ketentuan dalam desain kamar mandi dan toilet menurut warga LDII:
- Pintu kamar mandi minimal selebar 70 cm dan dibuka ke arah dalam. Desain ini mencegah air keluar dan memberi ruang lebih di luar kamar mandi.
- Lantai kamar mandi dibuat miring ke arah pintu dengan sudut kemiringan 5 cm per meter. Permukaannya menggunakan keramik bertekstur kasar agar tidak licin.
- Di bagian batas lantai pintu, terdapat selokan atau saluran air lengkap dengan lubang pembuangan agar air tidak menggenang.
- Bak mandi punya ukuran minimal 60x60x60 cm atau mampu menampung air setidaknya 216 liter. Ini penting untuk menjamin ketersediaan air bersih untuk berwudhu dan bersuci.
- Untuk WC jongkok, kedalaman lubang disarankan minimal 25 cm guna menghindari cipratan saat buang air.
- Tak lupa, tersedia gantungan baju agar pakaian tidak tergeletak sembarangan atau basah terkena air.
Toilet dan Kesucian: Bukan Sekadar Bersih, tapi Juga Suci
Dalam ajaran Islam, bersih belum tentu suci. Maka, desain toilet pun dibuat dengan tujuan utama: menghindari cipratan najis dan memudahkan proses bersuci, agar ibadah seperti salat bisa dilakukan dengan hati tenang dan badan yang suci.
“Kesucian adalah separuh dari iman,” maka tidak heran bila dalam keseharian warga LDII, toilet bukan hanya tempat kebutuhan jasmani, tapi juga bagian dari spiritualitas.
Mengapa Ini Penting?
Toilet yang tidak dirancang dengan baik bisa menyebabkan air najis tersebar, menciprat, atau mengotori pakaian dan tubuh tanpa disadari. Hal ini bisa membuat ibadah seseorang tidak sah karena masih dalam keadaan najis. Karenanya, detail teknis seperti kemiringan lantai atau kedalaman lubang WC menjadi hal yang sangat diperhatikan.
Toilet versi ini bisa jadi inspirasi desain kamar mandi keluarga Muslim masa kini — bukan hanya fungsional, tapi juga mendukung gaya hidup bersih dan suci sesuai syariat.
Kalau kamu tertarik mengadopsinya di rumah, desain ini bukan cuma praktis, tapi juga penuh makna!