Tanah Bumbu, 15 April 2025 – Momen Idul Fitri 1446 H dimaknai secara mendalam oleh warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Salat Idul Fitri yang digelar pada Senin (31/03) di halaman Masjid Baitul Falah menjadi ajang refleksi dan peneguhan nilai-nilai fitrah serta toleransi dalam kehidupan sosial.
Ustaz Seno Hadi memimpin langsung sebagai imam dan khatib. Dalam khotbahnya, ia mengingatkan pentingnya menjaga kemurnian diri usai Ramadhan.
“Fitrah menggambarkan keadaan suci tanpa dosa setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa,” ujarnya. Ia juga mengajak warga LDII serta masyarakat luas untuk menjaga kesucian itu dalam keseharian.
Selain aspek spiritual, pesan sosial juga digaungkan dalam kegiatan ini. Sekretaris PC LDII Mantewe, Nyadianto, menekankan pentingnya hidup dalam harmoni dan saling menghormati di tengah keberagaman.
“Hal itu yang menjadi sebuah esensi dari keberagaman yang diberikan Alloh. Penerapannya, bisa mulai dari bijak bermedia sosial termasuk dalam berdakwah, harus menggunakan tulisan atau kalimat-kalimat yang santun, memperhatikan tata krama dan etika,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap interaksi, baik secara langsung maupun melalui media sosial, dapat menjadi ladang pahala maupun potensi dosa, tergantung pada niat dan cara penggunaannya.
“Jika dipakai kebaikan atau ibadah maka akan berpahala, tapi juga berdosa jika dipakai untuk tindak kejahatan. Karenanya perlu menghindari caci maki dan permusuhan,” lanjut Nyadianto.
Di akhir kegiatan, ia menyampaikan harapan agar seluruh ibadah yang dijalankan selama bulan suci Ramadhan diterima oleh Allah SWT dan membawa keberkahan bagi umat.
“Semoga ibadah yang dilakukan selama Ramadan diterima Allah SWT dan membawa berkah,” pungkasnya.
Kegiatan salat Id yang berlangsung khidmat ini menjadi pengingat bahwa kemenangan sejati di Hari Raya bukan hanya sekadar selebrasi, tetapi juga penguatan komitmen terhadap nilai-nilai ibadah dan akhlak sosial.