Wapres Gibran: Bonus Demografi adalah Kesempatan Sekali Seumur Hidup

foto yt wapres ri


Indonesia sedang berada di ambang sebuah peluang sejarah: bonus demografi, yang diprediksi mencapai puncaknya antara tahun 2030 hingga 2045. Dalam pidatonya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan bahwa momen ini adalah kesempatan emas yang tidak akan terulang kembali—sebuah momentum yang hanya hadir sekali dalam sejarah sebuah bangsa.

Peluang Besar di Tengah Tantangan Global

Dalam konteks global yang penuh gejolak—mulai dari ketidakpastian ekonomi, perang dagang, konflik geopolitik hingga perubahan iklim—Indonesia dituntut untuk tetap tumbuh, lincah, dan adaptif. Sebagai negara besar dengan lebih dari 284 juta penduduk, tantangan memang nyata, namun peluang jauh lebih besar.

“Teman-teman, tantangan ini memang besar. Tapi peluang kita jauh lebih besar,” ujar Gibran.

Bonus demografi bukan sekadar istilah teknokratis. Ini adalah realitas di mana lebih dari separuh penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif, yaitu sekitar 208 juta orang. Ini adalah kekuatan ekonomi dan sosial yang dahsyat jika dikelola dengan baik.

Generasi Muda adalah Kunci

Wapres Gibran menekankan bahwa generasi muda bukan sekadar bagian dari statistik bonus demografi. Mereka adalah jawaban atas masa depan Indonesia. Saat ini, kita sudah mulai melihat bukti nyata dari potensi anak-anak muda Indonesia.

Ia menyoroti keberhasilan film "Jumbo" karya animator muda tanah air yang telah ditonton lebih dari 4 juta kali dan akan tayang di 17 negara Asia dan Eropa. Di bidang olahraga, Timnas U-17 juga mencetak sejarah dengan lolos ke Piala Dunia melalui jalur kualifikasi, menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggara.

Adaptasi, Inovasi, dan AI

Dalam menghadapi masa depan yang kian kompetitif, Gibran mengajak generasi muda untuk memiliki visi besar dan keberanian mengambil langkah-langkah terobosan. Ia juga menekankan pentingnya kemampuan untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi, termasuk AI (Artificial Intelligence).

“AI bukan ancaman. Bukan AI yang menggantikan manusia, tapi manusia yang tidak menggunakan AI akan tertinggal.”

Bangun Bersama, Tumbuh Bersama

Pembangunan bangsa, menurut Gibran, bukan pekerjaan singkat. Ia adalah hasil kerja keras lintas generasi dan kolaborasi seluruh elemen bangsa—pemerintah, sektor swasta, akademisi, tokoh agama, hingga masyarakat sipil.

“Kita sampai di sini bukan karena keajaiban, tapi karena perjalanan panjang. Dan untuk maju, kita butuh persatuan, kolaborasi, dan ruang untuk tumbuh bersama.”

Masa Depan di Tangan Kita

Wapres Gibran mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya generasi muda, untuk tidak menyia-nyiakan momen ini. Bonus demografi adalah peluang satu kali, dan masa depan Indonesia terang atau suram tergantung pada bagaimana kita memanfaatkannya sekarang.

“Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih terang adalah tanggung jawab kita semua. Mari wujudkan itu, bersama-sama.”


Lebih baru Lebih lama